Hari ini Jake mengajakku untuk menonton pertandingannya. Sudah lama aku tak menonton pertandingan basket. Terakhir, ketika aku masih belajar disekolah lamaku. Menjadi pemandu sorak untuk mendukung tim basket sekolahku dulu.
Aku mengajak Moly, Luna dan Natalie. Sesampainya disana, sudah banyak penonton yang duduk mengisi tribun tim sekolahku. Dan penontonnya didominasi oleh kaum wanita. Setelah pertandingan berlangsung, kulihat Jake dengan nomor punggung 8. Dia sempat menoleh kearah tribun mencariku. Aku tak berniat untuk melambaikan tangan mengingat setiap aku berhubungan dengan Jake. Semua mata akan tertuju padaku. Menatap aneh dan sinis. Yah.. aku tahu itu.
Pertandingan sangatlah sengit. Skornya saling melambung satu sama lain. Dan kuharap Jake bisa menang. Ketika break time, Jake menoleh kearah tribun lagi dan akhirnya mata kami bertemu. Ia tersenyum dan melambaikan tangan kearahku, sontak membuat wanita yang duduk didepan dan belakangku berteriak histeris. Aku tertawa melihat wanita-wanita tadi yang berteriak dan ikut melambaikan tangan mereka. Berpikir lambaian Jake tertuju kepada mereka. Kulihat Moly yang duduk disampingku juga ikut tertawa. Aku tahu dia mengerti apa yang sedang aku tertawakan.
Pertandingan usai, dan keberuntungan berpihak pada tim sekolahku. Perbedaan skor sangatlah tipis. Aku senang melihat Jake yang melompat kegirangan dilapangan. Penonton disekitarku juga ikut bersorak senang. Roosevelt School pemenangnya. Tim basket sekolahku.
Setelah pertandingan. Luna dan Natalie berpamitan, mereka harus pergi untuk mengerjakan sesuatu, yang tak tahu apa dan juga tak ingin kutahu. Moly dan aku menunggu Jake keluar. Tak lama, Jake muncul dibalik pintu pemain. Ia terlihat sangat senang, tertawa bersama teman-temannya
"hey.. gimana tadi? aku kerenkan?" tanya Jake menghampiriku
"gila.. lo keren banget Jake" kata Moly memukul kecil pundak Jake dan membuatku tertawa
"Jake.. kita duluan yah..sampai ketemu bentar malam" kata seorang pemain basket, teman Jake yang tak tahu siapa namanya
"Makan yuk.. laper nih" ajak Jake
"yuk.." seru Moly
"tunggu.. yang ngajak kamu siapa?" kata Jake megerutkan dahinya sembari melirik kearah Moly
"Jake!!" Ucapku marah. Terlihat Moly kecewa
"hahaha nggak kok. Bercanda doang" canda Jake sembari mengacak-acak rambut Moly. Jika diperhatikan mereka terlihat cocok. Terlihat manis ketika Jake mengacak-acak rambut Moly dan membuat Moly kesal kemudian merapikan rambutnya kembali.
"kalian so sweet banget sih" kataku tersenyum membuat pipi Moly memerah
"apaan? nggak lah" seru Jake mendengus.
Setelah keluar dari bangunan, terdapat beberapa wanita yang melirik sinis kearahku dan Moly. Aku tahu, wanita-wanita itu penggemar gilanya Jake. Tapi lucunya, Jake hanya berjalan lurus tanpa menoleh kewanita-wanita itu sedikitpun
"Jake, tuh.. penggemarmu pada sinisin kita" kata Moly
"oh yah? terus.. should i say WOW?" ejek Jake membuat kami tertawa
"mau makan apaan nih?" tanya Moly
"hm.. aku sih terserah.."
"yang penting bisa dimakan" kata Jake menyambung yang hendak kukatakan dengan nada mengejek
"ew.. ngeselin banget sih" seruku mencubit lengan Jake
"emang kau mau bilang itu kan?" tawa Jake
Kamipun berhenti direstoran yang menghidangkan seafood.
"Ini aja yah? soalnya craving banget makanan laut"
![](https://img.wattpad.com/cover/15378248-288-k223912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
FanfictionCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...