CHAPTER 11

15.9K 737 64
                                    

[Sudut Pandang Nessa]

Setelah pesta bbq selesai, perutku terasa damai, kuakui daging panggang Niall membuat tenggorokanku jatuh cinta. Aku sekarang terlihat akrab dengan mereka. Tak habis pikir, aku tadi bersenang-senang dengan orang asing yang telah menculikku. Zayn dan Louis sangatlah baik. Tak heran jika Perrie dan El jatuh hati dengan mereka. Belum lagi Niall yang selalu terlihat bodoh dan menggemaskan, Liam dan Danielle serta Katy yang juga ramah. Aku tak menyangka akan sedekat ini dengan mereka. Tapi esok hari ialah hari yang kutunggu, akhirnya aku pulang. Akhirnya aku dapat melepas rindu dengan David, Brian dan terutama Anna. Tapi juga merasa sedih karena akan berpisah dengan mereka yang kini kuanggap sebagai teman. Niall, Zayn, Louis, Liam, Perrie, El, Katy dan Danielle sudah menjadi teman akrabku. Tak lupa dengan Harry.

Ketika aku beranjak menuju kekamar, kutengok Harry yang hanya duduk terdiam diluar, kulihat ia tak banyak bicara tadi. Ada apa dengannya? Biasanya, dia yang suka mengganggu Niall dan juga Louis. Mungkin saja, dia dalam masalah. Who knows? its even not my business. Kulanjutkan langkahku menuju kamar dan bergegas untuk tidur.

Tak tahu mengapa, tadi, ketika berada dibawah aku merasakan kantuk yang amat berat. Tapi sekarang, ketika badanku bertemu dengan bantal dan tempat tidur mataku masih saja tetap terjaga. Aku memulai membaca buku yang kubawa dari rumah Harry guna mengembalikan rasa kantukku yang hilang. Kubaca beberapa halaman dan mataku masih tetap terbuka lebar. Kerana merasa haus, kuputuskan mengambil sesuatu untuk kuminum didapur.

Aku berjalan menuruni tangga kudengar seseorang sedang berbincang, kutengok tapi tak dapat kulihat dikarenakan gorden yang menutupi jendela. Kuputuskan untuk mendekat dan melihat siapa mereka yang masih saja duduk diluar padahal jam sudah menunjukkan, malam telah larut. Kugeser gorden perlahan, mengintip dan suara itupun semakin jelas. Kudengar suara serak dan berat berbicara. Aku tahu itu pasti Harry. Akupun mengintip ingin tahu dengan siapa Harry berbicara, kulihat bentuk rambutnya dari belakang terlihat seperti Louis, yaa itu Louis. Loius akhirnya berbicara menjawab Harry. kudengar namaku disebut. Kuputuskan untuk mendengar semua pembicaraan mereka. Aku sontak terkejut mendengar apa yang mereka bicarakan. Harry ternyata menyukaiku? Aku sungguh tak percaya. Tapi itulah yang kudengar tadi. Dia bahkan membiarkanku pulang hanya karena tak ingin melihatku sedih dan terus menangis. Aku ingat apa yang dikatakan El, Harry selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Bagaimanapun caranya. Tapi kali ini, dia tak mendapatkan yang ia inginkan hanya karena tak ingin aku sedih.

Masih tak percaya, ternyata alasan Zayn dan Louis menculikku itu karena Harry menyukaiku? Oh my dear Lord! Dia bahkan berusaha untuk menunjukkan perasaannya, aku memang bodoh tak peka dengan semua ini. Kulihat dari jendela ia mengisap rokoknya sembari meletakkan kepalanya bersadar ditangannya. Terlihat ia sedang berpikir keras. Is it all about me? Aku tak seharusnya pergi begitu saja. Aku seharusnya memberikan dia kesempatan untuk membuktikan jika dia benar-benar menyukaiku. Dan mungkin saja inisial H yang selama ini memberiku bunga, coklat panas, dan sapu tangan itu.. Harry. Yah aku yakin sekarang, itu pasti Harry. Betapa bodohnya aku tak menyadarinya. Ketika ia menyanyikan lagu yang sama dengan yang dinyanyikan pangamen yang memberiku sapu tangan itu. Tulisan yang terdapat pada catatan yang diberikanku olehnya sangat mirip dengan memo yang kudapat dari pelayan itu. Semuanya tertuju pada Harry. Kuingat perkataannya dimobil tadi "I've known you so much well, Miss" ternyata dia benar-benar sudah mengenalku dengan baik. Dia selalu ada ketika aku merasa sedih, hanya saja tak menampakkan dirinya. Aku harusnya memberikan kesempatan padanya. Yah.. kepulanganku besok harus kutunda. Aku seharusnya berterima kasih padanya sudah menjadi penghiburku walaupun semua itu tak langsung.

Kulihat dia mengakhiri pembicaraannya dengan Louis dan hendak menuju kekamar dan beristirahat. Aku sontak terkejut dan bergegas menuju dapur seolah tak ada yang terjadi. Dia pun masuk dan sedikit bingung melihatku

Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang