CHAPTER 25

11.3K 508 10
                                    

Tanpa terasa esokpun tiba. Berkat alarm, aku bangun tepat waktu. 4.30 pagi dan bersiap-siap memulai hari yang baru, aku bergegas menuju ketempat kerjaku dan segera membawa susu kotak dari rumah kerumah. Dihari pertama kerja, terasa agak sulit dikarenakan aku belum tahu betul rumah-rumah yang harus kuantarkan susu kotak mereka. Untungnya rekan kerjaku, Jake yang juga baru kukenal pagi ini menjelaskan rute yang harus kulalui untuk mengantar susu-susu ini kepelanggan.

Waktu begitu cepat berlalu, akhirnya semua susu kotak telah diantar kepemiliknya masing-masing. Pekerjaan ini tidak seburuk yang kubayangkan, pelanggan susu kotakku terlihat sangat ramah, walaupun beberapa dari mereka ada yang sedikit jahil dan ada juga kasar. Tapi inilah konsekuensinya. Semuanya harus dibalas dengan senyuman. Bosku bilang pelanggan adalah raja. Jadi bersikap baik dan hormat kepelanggan.

Setelah selesai bekerja, aku kembali keapartemen guna mandi dan bersiap-siap kesekolah. Aku masih punya 1jam untuk menyiapkan diriku, mengetahui jarak sekolahku sekarang dari apartemenku tak terlalu jauh. Jadi aku bisa sedikit santai dan tak tergesa-gesa.

Sekolah dimulai, semuanya berjalan dengan baik. Murid-murid disekolah ini sangat ramah. Ada Luna dan Natalie yang duduk tepat didepanku serta Moly teman sebangkuku. Mereka sangat baik, ketika jam istirahat tiba, mereka mengajakku duduk bersama untuk menghabiskan makan siang dan memperkenalkanku dengan teman-temannya. Sungguh hari pertama yang menyenangkan. Kerja part timeku dan hari pertama disekolah berjalan dengan lancar.

Waktu menunjukkan 3.05 sekolah telah usai, aku berjalan pulang dengan Moly. Mengetahui kita searah dan Moly tinggal tak jauh dari apartemenku.

"Kamu bener tinggal diapartemen? sendiri?"

"hu'um" jawabku mengangguk sembari tersenyum

"loh kamukan masih 18? maksudku.. cepet banget keluar dari rumah. Aku aja belum yakin.. pas kuliah nanti mau tinggal diasrama mahasiswa atau masih tinggal sama orang tuaku"

"aku kan sekarang tinggal sendiri.. orang tuaku udah meninggal.. terus ibu tiriku sakit jiwa. yaa mau gimana lagi" kataku tersenyum kecil

"oh ya? orang tuamu udah gada? hmm sorry kalo gitu.." kata Moly sedikit terkejut mendengar ucapanku

"ga papa kok. aku uda biasa"

Kulihat wajah tak asing melambaikan tangannya kearahku. Sepertinya dia Jake, ya.. Jake rekan kerjaku

"hey Nessa.." sapa Jake

"hey.."

"kamu sekolah disini juga? kok aku baru liat kamu?"

"oh iya.. aku murid pindahan kok. Hari ini hari pertamaku. Kamu juga sekolah disini? jangan bilang kamu senior juga?"

"iya.. wah ga nyangka banget. Gimana sekolah disini? suka?" tanyanya tersenyum

"yah suka sih. semua orang terlihat ramah soalnya hehe" jawabku sedikit tertawa

"Jake.. cepetan. Lama banget sih lo" teriak lelaki yang kuyakin teman Jake

"tunggu bentar!!"

"kalo gitu.. aku deluan yah. soalnya mau latihan basket, have a nice day Nessa" kata Jake tersenyum dan berbalik berlari menuju temannya

"Kamu kenal Jake?" tanya Moly terlihat sedikit terkejut.

"ya.. dia itu rekan kerjaku. Aku baru kenal dia pagi ini juga kok. Nggak nyangka dia murid Roosevelt juga"

"oh my god Nessa.. dia itu cakep banget, seksi, pemain basket lagi. Semua cewe itu tergila-gila sama dia. Termasuk gue sih hahaha" jawab Moly tertawa lepas. Kuakui wajah Jake menarik wajar saja jika banyak wanita menyukainya

Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang