[Sudut Pandang Harry]
-Flashback-
Akhir-akhir ini hubunganku dengan Nessa tak berjalan dengan baik, yang kulakukan hanya menjauh darinya. Beberapa hari yang lalu kudapati dia sedang merangkul Nick, aku memang seperti ini.. sangat protektif, karena inilah aku berubah dan menjaga jarak dengan Nessa. Aku tak tahu apakah yang kulakukan ini benar? Semalam aku memutuskan untuk pulang lebih awal, aku tak bisa berlama-lama untuk berpura-pura seakan aku tak peduli lagi dengan Nessa. Aku tak bisa mengabaikannya terus menerus seperti ini, mungkin ucapannya benar. Mungkin saja dia dan Nick hanya berteman, mungkin saja selama ini aku yang salah paham. Tapi ketika aku mengingat kembali kejadian malam itu, aku pulang dan tiba-tiba kulihat Nessa sedang membelai punggung lelaki itu dihalaman belakang Louis. Seakan tanganku ingin menghabisi laki-laki itu.. Fuck!
Dan hampir seminggu lamanya aku tak berbicara dengan Nessa, kuputuskan untuk mengakhiri tingkah bodohku ini, kuputuskan untuk memperbaiki semuanya kembali, aku tak tahan melihat Nessa menangis ketika aku mengabaikannya. Emosi telah membutakanku sehingga membuat Nessa sedih. Aku pulang lebih awal dan berniat untuk kembali menjadi diriku yang sebenarnya, menjadi alasan dibalik senyuman Nessa dan berhenti mengabaikannya lagi. Ketika aku memasuki villa Louis, kulihat dua orang sedang duduk disofa ruang tengah. Aku mendekat dan kudapati Nessa dan Niall sedang tertidur, Nessa terlihat berbaring meletakkan kepalannya dipundak Niall dan tangan kiri Niall memeluk Nessa. Mataku melotot tak percaya apa yang sedang kulihat saat ini, sahabatku sendiri sedang memeluk wanitaku? Ini bahkan lebih buruk dibanding kejadian minggu lalu ketika Nessa kudapati bersama Nick.
Kubangunkan Niall, ia tersenyum melihatku datang. Ia bahkan tak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan. Shit! This is all shit!!
"Harry.. akhirnya lo datang juga.. cewe lo nih da-"
"ohh.. begini ya.. kalo gue nggak ada. Hebat banget" kataku masih tak percaya
"Maksud lo apaan?" tanya Niall seakan ia tak mengerti dengan apa yang baru saja kuucapkan.
"Lo itu temen gue, yang gue udah anggap kayak sodara gue sendiri, tapi ternyata lo nusuk gue dari belakang" Kulihat Nessa terbangun dikarenakan suaraku yang mulai membesar
"Harry.. kamu sa-" katanya tapi kupotong
"Alaaah.. lo juga, jadi cewe kok gatel banget. Kemaren sama cowo lain sekarang lain juga. Mana sahabat gue lagi. Lo emang nggak bisa ngontrol kegatelan lo itu. Such a whore" kataku kasar, emosi sekarang telah menguasaiku. Aku tak percaya Niall yang aku anggap seperti saudaraku sendiri tapi ternyata dia bagaikan musuh dalam selimut
"Harry.. lo jaga mulut lo ya.. ini ga sama dengan yang lo pikir. Dia tak-" kata Niall tapi kuabaikan dan memotongnya lagi
"Udah.. kalian berdua emang cocok, pantesan aja kemaren pas maen truth or dare seneng banget dapat tantangan ciuman. Nggak nyangka ya.." kataku mengingat permainan dulu yang pernah dilakukan, ketika Niall mendapat tantangan untuk mencium Nessa. Aku masih sangat ingat kejadian itu.
Kulihat Nessa mulai menangis, mencoba untuk menjelaskan semuanya tapi aku tetap mengabaikannya. Semuanya sudah jelas, aku tak buta, aku melihat dengan mata kepalaku. Mereka tertidur dan berpelukan. Aku tak bodoh, aku juga ingat ketika Niall kudapati memandang Nessa yang sedang tertidur, ketika dia memberitahuku bahwa aku adalah laki-laki yang beruntung bisa memiliki Nessa. Mungkin inilah alasan dibalik kata-kata Niall dulu, dia mungkin sudah lama memiliki perasaan untuk Nessa. Dan baru kali ini dia mendapat kesempatan, ketika aku dan Nessa sedang bermasalah, ketika aku mengabaikan Nessa, ketika aku tak berada didekat Nessa setiap saat.
"Udah deh.. males gue disini" kataku dan memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka.
"Harry.. kamu mau kemana lagi?" tanya Nessa berusaha untuk menahanku
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
FanfikceCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...