[Sudut Pandang Nessa]
Aku begitu tercengang mendapati sosok yang berada didalam foto besar itu. Ini tidak mungkin, semuanya seolah begitu kebetulan.
“Nessa, jawab aku!” sentakan Harry membuatku tersadar dari lamuanku.
“di-dia uh..” mataku langsung tertuju kesosok yang masih menunduk sedang berjalan menuruni tangga dibelakang Harry.
Dialah orang yang ada difoto besar yang menggantung didinding, dialah ayah Harry dan dia adalah Mr.Gerard. Lelaki paru baya yang kuanggap seperti ayahku sendiri karena kebaikannya yang selalu ia limpahkan padaku. Mengapa dunia begitu sempit?
“Oh Harold, kau..” ucapan Mr.Gerard terhenti ketika pandangannya tertuju padaku. Mata kami bertemu, aku diam dan kaku tak tahu harus berkata apa.
“kau kenal dia Nessa?!” suara Harry terdengar sedikit menggertak. Apa yang harus kulakukan, apa aku harus berkata jujur bahwa aku sudah mengenal lama ayah kandungnya.
“aku.. aku..” mataku mendapati wajah Mr.Gerard yang seolah memberi kode untuk membohongi Harry.
“tidak, maksudku, uh ini pertama kalinya aku bertemu ayahmu” dapat kulihat Mr.Gerard menghembuskan nafas lega. Disisi lain, aku merasa bersalah telah berbohong pada Harry. Tapi aku merasa sesuatu buruk akan terjadi jika aku mengatakan hal yang sebenarnya.
“Oh Harold, kamu sudah tiba nak?” Harry berbalik menoleh keayahnya yang melanjutkan langkahnya.
“aku capek, aku dan Nessa mau istirahat” jawab Harry dingin. Dapat kulihat raut wajah Mr.Gerard yang begitu sedih mendengar respon dingin dari anaknya.
“Nessa, ayo”
“permisi Mr..uh Mr. Styles” Mr. Gerard tersenyum padaku lalu memiringkan tubuhnya, memberi jalan untuk Harry dan aku.
“argh, aku lupa. Ternyata kita pisah kamar. Kalau begitu, malam ini aku tidur dikamarmu”
“tapi-“
“jangan membantah N, moodku sedang tidak baik sekarang” aku bernafas lega ketika dia kembali memanggiku dengan sebutan N.
Aku berjalan mengikuti Harry, memasuki kamar pojok. Harry dengan sigap melepas sepatu dan pakaiannya lalu tersungkur ketempat tidur. Sedangkan aku masih terpikir kejadian mengejutkan tadi. Harry berdehem, menatapku bingung, memutar bola matanya kesal.
“jangan berdiri disitu, kamu kenapa sih? Kaget liat ayahku? N, jangan mengambil kesimpulan dulu. Itu baru sampulnya” dia melambaikan tangannya diudara, memanggilku agar ikut berbaring dengannya.
Akupun melepas sepatu dan sweaterku, merangkak naik ketempat tidur yang super besar, bahkan lebih besar dari tempat tidur Harry diapartemen. Aku berbaring, dan Harry sontak merengkuh badanku, aku menatap wajahnya dengan seksama. Mencoba memastikan sosok Mr.Gerard pada dirinya.
“kamu kenapa?” aku tersentak ketika dia membalas menatapku
“uh.. tidak, aku.. aku cinta kamu Harry” kukecup bibirnya singkat. Dahinya sontak berkerut, terlihat begitu bingung dengan ucapan dan aksi spontanku.
Dia tertawa garing lalu mengecup bibirku singkat “aku lebih cinta kamu N” kemudian kembali memejamkan matanya.
Awalnya badanku terasa pegal, aku sangat lelah namun keterkejutanku membuat rasa lelah dan kantukku hilang. Pandanganku kembali tertuju kewajah Harry, mencoba untuk mencocokkannya dengan wajah Mr.Gerard. Well.. Harry memiliki mata hijau yang sangat mirip dengan Mr.Gerard, hidungnya juga terlihat sama, warna rambutnya juga. Tapi sama sekali tak pernah terpikir olehku jika ayah kandung seorang Harry ialah Mr.Gerard. Dan bodohnya karena aku baru mengetahui jika nama belakang Mr.Gerard ialah Styles. Sebelumnya aku tak pernah menggubris nama belakang Mr.Gerard, dia selalu menyuruhku untuk memanggilnya dengan sebutan Gerard saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
Fiksi PenggemarCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...