[Sudut Pandang Nessa]
"hey Nessie, hows life?" ku rem sepedaku lalu menengok asal suara. Daniel? Again?
"kamu ngapain disini?"
"kan kemarin aku udah janji temani kamu berkeliling. sekalian olahraga" jawabnya santai, kukayuh kembali sepedaku untuk mengantar susu kotak ini. Dan demikian pula dia yang mengayuh sepeda mahalnya, mengikutiku.
"gimana kalau cowokmu bangun terus dia marah karena kamu udah nggak ada?" Kucoba bersikap biasa saja ketika menanyakan pertanyaan yang tak lazim ini padanya.
"dia udah kembali keOxford Nessa"
"jadi kamu kesepian dong" Senyumku muncul membayangkan dia yang berpamitan dengan lelakinya itu. Apa perasaannya sedih ketika kekasihnya kembali keOxford?
"yah a lil bit. untung masih ada kamu" tambahnya melirik aneh membuatku merasa canggung. Lelaki ini sebenarnya biseksual atau hanya homo saja?
"whatever Dan"
Setelah usai mengantar susu, kukayuh sepedaku secepat yang kubisa. Lelah harus berbincang dengannya sepanjang jalan. well.. sebenarnya bukan berbincang, lebih tepatnya dia yang berbicara sendiri sedangkan aku hanya merespon dengan menggeleng atau hanya mengangguk saja. Bahkan aku tak menangkap apa yang sedari tadi dibicarakannya.
Mataku terbelalak melihat mobil tak asing memarkir didepan apartemen Desy. Siapa lagi jika bukan mobil Harry. Dua minggu belakangan ini, sudah 3 atau sekitar 4 kali kudapati mobilnya terparkir dipagi buta seperti sekarang ini. Yang sudah sangat jelas jika dia menghabiskan malam bersamanya.
"Ness, kamu liatin apa sih?" tanya Daniel seolah mengikuti pandanganku yang terpaku dimobil besar itu.
"nggak, udah yuk cepat. Aku harus kembali kedorm"
"kamu udah pindah kedorm? kok nggak bilang-bilang?" Bisakah lelaki ini pergi atau setidaknya menutup mulutnya rapat-rapat sebelum moodku makin buruk sekarang
"buat apa aku bilang. Nggak ada untungnya. Utang kamu aja belum kamu bayar" Mataku fokus kedepan, tak ada keinginan untuk menatapnya sama sekali. Ditambah lagi mobil Harry yang terparkir dihalaman apartemen Desy membuatku seakan meledak. Kenapa aku harus pusing? Yah wajar jika mereka menghabiskan malam mereka berdua, wajar jika mereka tinggal bersama. Mereka kan pacaran. So whats the big deal?
"Nessa you hear me?!" aku terkejut hampir jatuh karena teriakan Daniel yang menggelegar digendang telingaku.
"what?!"
"utang apa maksudmu? Aku nggak mungkin punya utang" lelaki ini benar-benar membuat moodku hancur sehancur-hancurnya. Kuhela nafasku panjang sebelum menjawabnya.
"kamu ingat, kamu habisin isi kulkasku. Makananku untuk 2minggu"
"Oh gitu.." Iapun melaju kencang dan berhenti dihadapanku, sontak membuatku mengerem cepat agar tak menabrak sepeda ratusan pundsterlingnya itu.
"ini atmku. Passwordnya urutan 1-5. ambil semuanya. Terserah kamu mau apain uang didalamnya" Dan dengan itu dia pergi, mengayuh sepedanya kencang hingga aku tak bisa mengejarnya lagi.
Oh great, aku tak tahu rumah lelaki homo itu, bahkan nomornya juga aku tak tahu. Dia hanya pernah meminta nomor ponselku tanpa memberi nomornya sendiri. Mana kartu atm platinum. Kupikir isinya beribu bahkan jutaan poundsterling. Anak ini memang boros, bisa-bisanya dia memberi atm beserta passwordnya dengan cuma-cuma pada orang asing sepertiku. Bagaimana Mr.Gerad dan Ms.Tania tidak kesal memiliki anak sepertinya. Sudahlah, besok dia akan muncul kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/15378248-288-k223912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
FanfictionCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...