CHAPTER 57

9.3K 385 64
                                    

"gimana si badut?" tanyaku ketika Nessa menaiki mobil, kudengar ia mengehela nafas panjang lalu menoleh kearahku

"dia sakit parah, dan nggak ada yang tau. kasihan banget ya. Ayahnya aja nggak tau" Jadi badut itu ternyata mengidap penyakit serius? Aku tak tau menau tentang masalah kesehatan atau semacamnya tapi jika dilihat dari raut wajah Nessa sepulang dari mengunjunginya, badut itu memang dalam situasi yang tak baik. Aku merasa iba, walaupun aku sama sekali tak simpati dengannya. Aku teringat dengan kalimatnya beberapa malam yang lalu. Ketika dia menanyakanku jika dia ingin menjadi temanku.

"terus kamu mau apa? kasih tau orang tuanya? kayaknya teman dia cuma kamu deh Ness.. itu anak nyebelin tapi kasihan juga sih. Orang tuanya nggak peduli, dia nggak punya teman terus dia juga udah hampir mati"

"Harry!" seru Nessa. Yah aku tahu kalimat terakhir dari ucapanku seharusnya tak keluar. Tapi apa daya, memang itu yang akan terjadi.

"okay im sorry udah bilang kayak tadi tentang sahabat baru kamu" Kulihat Nessa kembali menghela nafas panjang. Ada apa ini? Kenapa semenjak keluar dari apartemen itu Nessa terlihat tak bersemangat. Aku tahu ini tak hanya percakapan mengenai kesehatan badut itu. Ada sesuatu yang lain yang Nessa tak beritahu padaku. Aku tahu betul ekspresinya ketika ia menyembunyikan sesuatu dariku.

"kamu nggak papa kan?" Kuletakkan tanganku dilututnya seolah memintanya untuk menatapku

"hah? uh.. iya. Im better than okay"

"Dont lie Nessa"

"serius! its nothing Harry. I love you, and no one else. only you" Tanpa sadar bibirnya mendarat dipipiki membuatku terkejut. Whats wrong with her?

"I love you more" Kini kugenggam tangannya, aku bingung kenapa dia tiba-tiba bersikap seperti ini. Tak biasanya Nessa mengatakan kalimat itu dan tiba-tiba memberiku kecupan tanpa alasan. Biasanya kecupan darinya ketika usai pertengkaran, atau ketika dia merasa senang. Tapi ini berbeda, sangat berbeda. Jika kutanya, sudah pasti kalimat yang ia lontarkan hanya 'Its nothing. Im okay Harry' But I know Nessa better than anyone. I know her very well and its not just okay. There something wrong here and I will find it out.

***

Kulaju mobilku menuju ketempat Nessa bekerja, sebentar lagi shiftnya usai. Ketika menginjakkan kakiku dicafe tersebut. Tak terlihat Nessa sejauh mataku memandang. Tak ada sosok yang biasanya sibuk mondar-mandir disini. Hanya ada sibadut dan kini berjalan kearahku sembari tersenyum. Hell

"wheres Nessa? shiftnya belum selesai tapi kok dia nggak ada"

"dia.. mm.. nggak tau" jawabnya gugup.

"maksud kamu nggak tau apa? dia dima.. ah sudahlah" Kuhampiri Gina, mungkin bertanya pada badut itu adalah tindakan yang bodoh

"Gina, Nessa mana?"

"Nessa? diakan free hari ini. Nggak datanglah" Free? Tapi tadi aku mengantarnya kesini. Dan aku melihat dengan jelas kalau Nessa berjalan memasuki cafe ini.

"gue serius! gue yang antar dia kesini tadi. Kok free? dont be lie"

"Nessa kesini? kapan? nggak pernah. Aku nggak pernah liat. Hari ini dia free, kalo nggak percaya ya udah. Kamu pacarnya, harusnya tahu dia dimana sekarang" jawab Gina terdengar kesal. Iapun kembali berjalan melewati pintu yang bertuliskan 'staff only'. Pikiranku sekarang tak karuan. Nessa free? Tapi kenapa dia memintaku untuk mengatarnya kesini tadi? Dan kenapa juga dia berbohong padaku? Sudah kuduga, ada yang ia sembunyikan dariku.

"kamu mau kemana?" suara menjengkalkan itu terdengar

"gue mau nyari Nessa. Lo kan sahabat barunya, lo nggak tau dia kemana. Dan gue yakin lo liat dia tadi masuk kecafe ini" Kutekankan nada bicaraku di kata 'sahabat barunya'

Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang