[Sudut Pandang Nessa]
Kulihat foto Alice, dia begitu cantik. Pantas saja jika Jake sangat menyanyangi wanita ini. Kuletakkan foto itu kembali keselipan buku diary milik Jake. Dan menaruh diary itu diatas meja. Kulirik jam didinding menunjukkan pukul 5.05, apa yang harus kulakukan sekarang? Berdiam diri diapartemen sendirian ternyata bukanlah ide yang bagus. Aku akan terus memikirkan kejadian tadi, membuatku merasa sakit “kamu benar kita harusnya break dulu” kalimat Harry terus menari-nari dalam pikiranku. “I admit it Im in love with her, with Nessa Branlyn” juga tulisan tangan Jake terbayang terus dikepalaku.
Aku sayang mereka berdua, tapi sayang dalam arti yang berbeda. Jake lebih tertuju dengan persahabatan dan Harry tertuju untuk menjadi laki-laki yang special. Kuharap aku bisa menjalin hubungan dengan mereka berdua tanpa harus memilih. Aku ingin tetap berteman dengan Jake tapi aku juga ingin tetap bersama Harry, menghabiskan waktuku dengannya. Aku tak tahu apa yang sedang Harry lakukan atau ia pikirkan saat ini. Apakah dia memikirkan untuk memperbaiki semuanya kembali? Atau sebaliknya, ia memikirkan untuk mengakhiri semuanya sampai disini. Kuharap ia tak lupa kalimat ini “Nobody can loves someone like the way I love you” Kuharap dia akan kembali, memaafkanku dan melupakan semuanya.
Kuputuskan untuk menghibur diriku, melupakan sejenak kejadian tadi dengan menghabiskan senja ditaman favoriteku. Duduk melihat beberapa orang yang sedang bermain akan membuat bebanku menghilang sesaat. Seperti yang selalu kulakukan dulu, jika aku merenungi nasibku yang malang ditinggal pergi oleh kedua orang tuaku, menghabiskan waktuku ditaman sembari menghirup udara segar akan membuat perasaanku membaik. Aku terduduk dikursi favoriteku. Aku teringat ketika Harry yang dulu mencariku dan duduk disini. Ketika aku tak mengenalinya karena mengenakan kupluk merah muda dan sweater abu-abu.
Tak lama, matahari mulai tak terlihat, orang-orang mulai berjalan meninggalkan taman ini. Akupun ikut beranjak pergi dari tempat ini dan menuju kerestoran terdekat, mengingat aku belum sempat makan tadi. Kejadian diapartemen Harry dan juga diary milik Jake membuatku lupa bahwa perutku perlu diisi. Setelah menyantap makananku. Aku kembali berjalan menyusuri kemana kakiku melangkah, aku tak tahu harus kemana. Kembali keapartemen, sendiri akan membuat pikiranku makin kacau. Kulirik jam tanganku menunjukkan pukul 8.10 aku masih tetap berjalan tak tahu kemana. Terlihat banyak orang berjalan melewatiku, ada yang hangout dengan teman-temannya, hangout dengan keluarganya dan juga hangout dengan pacarnya. Sedangkan aku? Berjalan sendiri dan tak punya tujuan. Ingin hangout dengan orang tuaku? Mereka sudah tak ada. Hangout dengan teman-temanku? Aku bahkan tak tahu kemana mereka semua. Hangout dengan pacarku? Bagaimana bisa.. dia bahkan tak ingin bertemu denganku sekarang.
Setelah berjalan beberapa lama, kulihat sekelilingku. Sudah tak ada keramaian, aku berhenti tepat didepan bangunan tua. Terdengar suara keributan dan juga siulan, aku menoleh mencari asal suara tersebut. Kulihat terdapat sekelompok pria bermotor yang sedang melirik kearahku. Mereka tersenyum licik seakan hendak melakukan hal jahat kepadaku.
“hey cantik, kamu tersesat ya?” Kulihat 2 dari mereka berjalan kearahku
“ah? Nggak.. mm.. aku.. aku kayaknya salah jalan. Iya harusnya aku tadi.. mm belok kesana iya. Aku salah arah” jawabku gugup dan bergegas menjauh dari mereka
“haha gitu yah? Kalo gitu kita antar kamu saja. Sekalian have fun” jawab salah satu dari mereka tersenyum lalu melirik satu sama lain.
“nggak usah.. deket kok.. mm kalo gitu aku pergi dulu” kataku masih gugup lalu berlari secepat yang kubisa. Aku tahu aku dalam bahaya sekarang, ketika kudengar laki-laki itu menyebut kata have fun menandakan jika fun mereka tidak sama dengan fun yang kumaksud.
“hey.. jangan pergi. Kan aku bilang kita have fun dulu hahaha” jawabnya sembari tertawa dan kini menarik lenganku. Sial! Seharusnya tadi aku kembali keapartemen, bukannya berjalan tak jelas begini. Lihat.. sekarang aku terjebak dengan orang asing yang mungkin akan melakukan hal-hal yang aku bahkan tak bisa membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
Fiksi PenggemarCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...