Long chapter. enjoy! :)
[Sudut Pandamg Nessa]
"oh my god Nessa, kamu dari mana? kamu baik-baik aja kan? perutmu bagaimana? sakit? kan aku udah bilang, tesmu bisa diambil hari-"
"Im fine Luke, Im more than fine"
"Niall tadi nelpon-"
"Nessa? damn it" Kulirik Niall terengah-engah memasuki ruanganku.
"kamu kok berdiri, infusmu kenapa dilepas dan kamu kok pake- tunggu.. jadi benar kalo kamu ketemu Harry tadi?" tanya Niall berusaha menstabilkan siklus nafasnya.
"kamu tahu hari ini, hari yang penting banget jadi aku nggak mungkin lewatin gitu aja. Aku juga udah baikan kok"
"Oh great Nessa, kamu buat aku khawatir setengah mati. Aku tadi nelpon Harry dan dia bilang beberapa menit yang lalu ketemu kamu dan kamu tahu aku mikir apa? aku pikir itu arwah kamu karena kamu ceritanya mau pamitan dengan Harry supaya kamu tenang dialam sana. Yah seperti difilm-film" lanjutnya cepat dengan sekali bernafas.
"nice try Niall, kamu berlebihan. Haha"
"kamu jangan haha dulu, karena Harry sudah on the way kesini"
"what the hell? kamu tanya dia kalo aku dirawat disini?"
"aku nggak punya pilihan"
"great Niall, thanks for make it more complicated. Ergh!"
Tak lama perawat tiba dan kembali memasang infusku.
Kini aku duduk dipinggir tempat tidur dengan perasaan yang tak karuan, gugup dan juga panik karena sebentar lagi Harry tiba. Dan aku tak tahu harus bilang apa padanya.
"you will be fine Nessa. I promise you" tambah Luke duduk berhadapan denganku, memegang tanganku dan bersandar dipangkuanku.
"aku pikir kamu kenapa-kenapa tadi. Sampai-sampai Jake sama Moly nyusul kamu"
"kamu berlebihan. aku bukan sakit kanker bodoh" Kusentil ubun-ubunnya
"aku capek banget, kamu cepat sembuh supaya kita keluar dari tempat membosankan ini" lanjutnya menenggelamkan wajahnya dipangkuanku lagi.
Aku beruntung, sangat beruntung. Walau aku tak memiliki keluarga tapi mereka semua selalu hadir disaat aku benar-benar down seperti sekarang ini.
Suara pintu terbuka, membuat perhatianku beralih dari Luke. Kulirik lelaki keriting berdiri dengan ekspresi terkejut dan nafas terengah-engah.
"are you okay Nessa?" lanjutnya menghampiriku. Luke sontak berdiri seakan memberi celah untukku dan Harry.
"Oh holy shit, aku khawatir banget sama kamu" Iapun langsung memelukku sebelum kurespon pertanyaannya tadi.
Daguku sontak bersandar dibahunya dan disaat bersamaan aku tersenyum mendapati Dion yang melambaikan tangannya padaku dan Benjamin yang juga tersenyum legah melihatku.
"Im better than okay Harry" balasku lalu melepas pelukannya.
"watch out bro, lo jangan sampe buat lukanya parah"
"Dont tell me what to do and, Im not your fucking bro" tambah Harry melirik tajam Luke.
"Niall mana?" tanya Harry lagi
"dia ngurus administrasinya"
"Im not asking you asshole!"
"Harry!" seruku. Dalam keadaan seperti ini, mereka masih saja bertengkar, membuat lukaku terasa makin sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
FanficCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...