Very warning. 18+!!
[Sudut Pandang Nessa]Sebulan telah berlalu, hari-hariku benar-benar dipenuhi dengan kesibukan menjadi siswa kedokteran. Diakhir pekan aku disibukkan dengan mengerjakan tugas-tugasku, ditambah lagi part timeku membuatku sangat sulit untuk memiliki waktu luang bersenang-senang. Terkadang aku bertemu dengan Harry hanya diwaktu makan siang atau hanya ketika aku kembali dari part time jobku dicafe. Terkadang pula dia memilih untuk makan malam ditempat kerjaku. Sempat terjadi pertengkaran antara kami ketika dia pertama kali melihat secara jelas cafe tempatku bekerja. Dia tak suka jika aku bekerja sebagai pelayan ditempat yang sebenarnya terlihat seperti club dimalam hari. Namun karena aku tak henti-hentinya untuk meyakinkannya. Alhasil, dia mengijinkanku untuk tetap bekerja disana. Mau bagaimana lagi, aku tak mungkin begitu saja berhenti dari cafe itu. Aku sudah merasa nyaman, ditambah lagi upahnya dapat dikatakan berlebih. Bekerja dicafe tersebut sangat membantuku dalam biaya perkuliahanku yang terbilang sangat mahal.
Mengenai motor, entah mengapa Harry selalu memintaku untuk bertukar kendaraan. Dia mengatakan dia tak ingin melihatku mengendarai motor. Karena Harry mengidap penyakit keras kepala akut, jadi aku tak bisa melakukan apa-apa selain pasrah dan menuruti perintahnya.
Namun dari sudut pandanganku, aku melihat jika ada sesuatu yang membuatnya bersih keras menyuruhku untuk bertukar kendaraan dengannya. Bukan hanya sekedar tak ingin melihatku mengendarai motor cross yang notabennya dikendarai oleh lelaki, aku yakin ada hal lain.
Disamping itu, motor yang dulunya terlihat usang dan amat tua itu, telah disulapnya menjadi motor yang terlihat baru. Tak ada lecet maupun besi yang berkarat. Entahlah, aku tak tahu menahu soal kendaraan beroda dua itu. Yang jelas, Harry benar-benar telah memodifikasi motor buntut pemberian kakek Eustace.
Dan melihatnya mengendarai motorku dengan gayanya yang seperti biasa, berantakan dan amburadul. Helm hitam, sepatu boot dan ripped jeans yang selalu ia kenakan membuatnya terlihat seperti geng motor yang tergila-gila dengan sesuatu yang menantang.
Namun diluar dari semua itu, hubungan kami makin membaik. Dia tak lagi tempramental yang seolah ingin memukul semua orang yang ingin berbincang denganku, dia juga tak lagi mengontrol segala sesuatu yang sedang ataupun akan kulakukan. Dia juga sedang sibuk mengurus perusahaan ayahnya, walau tak sesibuk diriku. Yang jelas, semuanya semakin membaik. Harry pun terlihat semakin dewasa dalam menghadapi suatu masalah. Tak ada lagi melempar apapun yang dilihatnya, tak ada lagi kepalan tangan yang saling beradu, hanya ada Harry yang marah, berceloteh lalu kecupan dan akhirnya luluh.
"N?" Aku sontak berbalik mendapati Harry yang telanjang dada dengan rambut yang berantakan, sedang berjalan sembari menggosok mata kanannya.
"Aku terlalu ribut ya?" Dia menggeleng malas, lalu duduk tepat disampingku.
"Kamu masih lama? Aku kebangun karena kamu nggak ada disampingku" lanjutnya bersandar dipundakku.
"Kamu tidur aja duluan. Aku masih harus kerja ini, belum lagi besok itu aku ada responsi dan kamu tahu kan.." Dapat kurasa anggukan kecilnya dileherku.
Yah beginilah, terkadang aku tak tertidur karena mengerjakan laporan ditambah lagi responsi yang menungguku besok tak dapat membuatku menutup mata dengan tenang.
"Medical is suck" gumamnya
Kulanjutkan pekerjaanku lalu membiarkannya tertidur dipundakku.
"Akhir pekan ini aku free. Aku juga udah minta cuti dimilk-delifun so, Im yours for this weekend" dapat kurasa lekukan bibirnya dileherku. Aku tahu dia sedang tersenyum lebar sekarang
"You're always be mine N" satu hal yang membuatku merasa nyaman ialah, dalam satu bulan terakhir ini, dia selalu memanggilku dengan sebutan N. Jika dia memanggilku dengan sebutan N, pertanda moodnya sedang sangat baik.
![](https://img.wattpad.com/cover/15378248-288-k223912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible "Harry Styles" (ON-HOLD)
FanfictionCerita ini mengenai sisi gelap dari seorang Harry Styles, dimana Harry Styles berperan sebagai ketua dari kelompok yang brandal,kejam dan dikenal sebagai pembuat masalah tetapi ia jatuh cinta dengan seorang gadis yang bersatus yatim piatu. Harry yan...