Pagi yang cerah ini mengawali liburan akhir semester.Oh iya bila ada bertanya tentang siapa peringkat pertama di kelas Ipa 1 selama satu semester, siapa lagi kalo bukan Rizki. Dia memang pintar namun suka bersikap bodoh agar orang lain tertawa.
Karena sedang musing liburan, stasiun Cicendo Sudah ramai. Padahal masih dini hari, para pedagang telah tersebar keseluruh tempat dimana penumpang berada.
Beda halnya dengan lima lelaki yang terlihat masih ngantuk, muka linglung jelas tercetak dimuka mereka.
Koper. Mereka berlima tak selebay itu sehingga liburan selama lima hari harus membawa koper, mereka hanya membawa masing masing satu tas ransel, yang isinya entah apa.
"Pengen tidur"rengek Gilang yang masih menggunakan sendal capit.
"Tidur sonoh, kita mau berangkat"Kevin sambil celingak-celinguk mencari tempat duduk.
"Masih pagi juga, kereta kita datangnya jam tujuhan ini. Jadi masih ada waktu buat sare dulu"ujar Wildan sambil berjalan menuju bangku penumpang, diikuti oleh semuanya.
"Iya lagian masih jam lima ini."ucap Aldi sambil bersiap menutup mata untuk tidur sejenak.
"Gua lapar" lagi-lagi Gilang merengek
"Ayo gua anter"Wildan langsung menarik tangan Gilang mencari restoran yang sudah buka.
"Eh eh Wil"
"Anjir Wil tu cewek cakep banget dah"ujar Gilang sambil menunjuk gadis yang sedang duduk di salah-satu restoran.
"Gila cakep bener, bening dah lope lope aing"Wildan menganga lebar sampai tak sadar air liurnya mau keluar dari mulutnya.
"Ih geleh" ujar Gilang yang menyadari ekspresi Wildan.
"Ga keluar juga, udah ah buru bisi keburu siang gera nanti teh tinggaleun"
"Dih lu yang ngelamain"
"Udah ah ayok"
"KFC aja lah nu murah" ujar Gilang dengan cengiran kuda.
"Yaudah telpon noh pada anak tikus suruh pada kesini, gua mau kesana dulu"Wildan langsung pergi memesan makanan.
Tak perlu waktu lama mereka berlima sudah mengahabiskan makanannya, mungkin benar dengan melalukan banyak aktivitas waktu tidak akan terasa, jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, bahkan kereta yang akan mereka tumpangi akan segera tiba.
Hingga tiba saatnya, kereta yang mereka tumpangi telah tiba, para penumpang pun memasuki kereta.
Gilang duduk bersama Wildan, Aldi duduk bersama Kevin, dan Rizki duduk sendirian. Entah apa yang terjadi pada Rizki pasalnya ia sedari tadi tidak bicara, bahkan bila ditanya pun hanya dibalas dengan gelengan dan anggukan kepala, mungkin dia sedang datang bulan atau sedang ada masalah mungkin.
Duduk sendirian memang membosankan, maka dari itu Rizki memasang earphone untuk menemani kesendiriannya, baru saja ia akan terlelap dalam mimpi, seseorang sudah membangunkannya.
"HALO" terlihat seorang gadis melambai-lambaikan tangan tepat didepan muka Rizki.
Hanya menaikan sebelah alis itu respon Rizki.
"Kursi gua penuh sama barang-barang, gua boleh nebeng ditempat lu ya"
"....."
"Yayayaya please" mohon gadis yang berada dihadapannya.
"Gua janji deh gabakalan ngeganggu lu, ya boleh ya?" gadis itu terus memohon tiada hentinya.
"Gak." suara dingin Rizki menyeruak kedalam indra pendengaran gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coganista
Teen FictionEits kalo kalian nyangka ini tentang kisah cinta kaya romeo dan juliet yang romantisnya kaga ketulungan kalian salah, ini adalah tentang kehidupan dimana otak otak kaga berfaedah beraksi Aldito Anggara Pramesta •ketos tapi paling males rapat Wildan...