"YA GUSTIIII!!!! ARI SI GILANG KUNAON ATUH!!!"
"AEH-AEH SI GILANG GA ADA MAH SEPI ATUH IEU SAKOLA"
"HADUH ANAK MAMIH YANG SATU INI!"
"SEMOGA GILANG GAK KENAPA-NAPA"
"TEU KUNANAON KUMAHA? MANEH DEULEU ATUH TUH MOTORNA GE MENI ANCUR!"
"HEEH KADEULEU!"
"COGAN BERKURANG ANJIR!"
"MANEH MAH REK LOBA ATAU EWEH COGAN GE ANGGEUR WE JOMBLO!"
Begitulah suasana ricuh setelah mendengar bahwa salah satu pembuat onar disekolah ini tumbang.
Kevin terduduk dibangku kantin. Dia belum memesan apa-apa, hanya terdiam seorang diri.
"Gua tau lu belum makan dari kemarin."
Seseorang menyodorkan kotak bekal berisi roti isi daging, ke hadapan Kevin.
"Gak diracuninkan?"tanya Kevin dengan tatapan penuh curiga.
"Ya Allah sejahat itukah gue? Masa sama pacar sendiri diracunin, nanti gue galau. Ga tau harus rindu sama siapa?."jawabnya.
Alih-alih untuk menjawab, Kevin lebih memelih untuk membuka kotak bekal itu dan memakannya dengan lahap.
"Lapar banget yah?" tanya Reyna sambil menompang dagu dengan kedua lengan cantiknya.
"Enak gak?"
Krik krik!
Kevin sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Reyna yang sedang memperhatikan dirinya.
"Lagi makan aja masih keliatan ganteng kaya pangeran."
Mendengar celutukan Reyna tadi membuat Kevin memberhentikan aktifitas makannya.
"Apa?"tanya Kevin terkejut.
"Iya ganteng, kalo cantik Mimi Peri dong"jawab Reyna sampai tertawa.
"Sebagai pacar yang baik, gue gak cuman makanan aja buat lu. Tapi bawa minumnya juga, kebayangkan kalo gue gak bawa minum, nanti lu seret, udah seret gak ada air, udah gak ada air nanti kesedak, udah kesedak nanti koit. Terus nanti gue gimana?"ucap Reyna heboh, sambil mengeluarkan botol minuman berisi susu coklat buatan Reyna untuk Kevin .
"Lu ngedoain gue mati?"tanya Kevin sinis.
"Ups!" reflek Reyna langsung menutup mulutnya.
Kevin menatap Reyna malas.
"Vin pulang sekolah bisa,,,"
"Gak bisa gue sibuk. Harus kerumah sakit." potong Kevin.
Bahkan mulut Reyna masih terbuka untuk melanjutkan ucapannya barusan.
"Segitu pentingnya Gilang dikehidupan lu?"tanya Reyna.
"Gilang? Penting dikehidupan gua? Buat apa?"tanya Kevin jijik.
"Terus tadi kerumah sakit?"
"Gilang itu udah dianggap keluarga, gak peduli seberapa pentingnya dia kehidupan gua. Yang penting gua mau dia selalu ada"jawab Kevin sebelum beranjak pergi meninggalkan Reyna sendirian dikantin yang kosong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coganista
Teen FictionEits kalo kalian nyangka ini tentang kisah cinta kaya romeo dan juliet yang romantisnya kaga ketulungan kalian salah, ini adalah tentang kehidupan dimana otak otak kaga berfaedah beraksi Aldito Anggara Pramesta •ketos tapi paling males rapat Wildan...