"Tumben pagi-pagi udah datang, biasanya juga langganan kesiangan"sindir Pak Satpam sembari membuka gerbang.
"Aeh harusnya teh bapak bersyukur, pagi-pagi udah liat yang ganteng"
"Gantengan bapak"
"Gantengan Aldi Pak"
"Enyalah kumaha nu ngora we"ujar Pak satpam kesal.
Aldi berjalan memasuki sekolahnya, hanya ada beberapa murid yang baru sampai.
Dikelas belum ada seorang pun, kecuali dirinya.
Aldi mengambil sapu yang ada dipojok ruangan, lalu mulai menyapu kelas hingga bersih.
"Tumben lu udah datang, kesambet apaan?"tanya Gilang baru datang.
"Gua rajin salah gua nakal salah maunya apa sih?"
"Becanda elah, sensian amat lu kaya cewek yang lagi datang bulan"ujar Gilang sembari menjatuhkan bokongnya dibangku miliknya.
"Kemarin Anggita nanya ke gua"
Aldi langsung menoleh kearah Gilang.
"Dia nanya ada hubungan apa lu sama Tia, sampe semua orang ngomongin lu berdua"
"Terus lu jawab apa?"
"Gua gak jawab apa-apa, karena yang punya jawabannya itu elu bukan gua"ujar Gilang sebelum meninggalkan Aldi sendirian dikelas.
Kata-kata Gilang beserta bayangan wajah Anggita kini memenuhi otak Aldi.
"Kok jadi ribet gini sih?!"ujar Aldi sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
Satu persatu murid mulai berdatangan, hingga tak terasa bel masuk sudah bersuara.
*****
PANGGILAN KEPADA ALDITO ANGGARA PRAMESTA DITUNGGU DIRUANG KEPALA SEKOLAH
"Eh curut tuh lu dipanggil"Wildan menepuk bahu Aldi yang sedang tertidur.
"Dipanggil kemana?" tanya Aldi setengah sadar.
"Keruang kepala sekolah"
"Mau ngapain?"
"Mana gua tau"
"Yaudah gua pergi dulu" Aldi berjalan dengan sempoyongan karena masih mengantuk.
"Permisi Pak"
"Oh Aldi sini masuk"
"Ada apa ya pak?"
"Gini Aldi, maaf sebelumnya jika omongan saya kali ini tidak enak dihati"
"Saya ngelakuin kesalahan ya Pak?"tanya Aldi semakin bertanya-tanya didalam hatinya.
"Kamu tau kan tugas ketua Osis itu tidak hanya mementingkan satu acara"
"Iya saya tau Pak"
"Jika kamu tau kenapa kamu tidak melakukannya? Kamu hanya fokus ke acara MPLS lalu bagaimana dengan acara perpisahan kelas 12? Kamu abaikan?"
"Kamu lihat itu!" Pak Budi menunjuk sebuah kotak berukuran besar berisikan berbagai macam botol minuman keras.
"Pihak hotel yang disewa oleh sekolah kita menemukan itu, dan itu terjadi karena kurangnya tinjauan dari kamu Aldi" kini nada bicara Pak Budi penuh dengan tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coganista
Teen FictionEits kalo kalian nyangka ini tentang kisah cinta kaya romeo dan juliet yang romantisnya kaga ketulungan kalian salah, ini adalah tentang kehidupan dimana otak otak kaga berfaedah beraksi Aldito Anggara Pramesta •ketos tapi paling males rapat Wildan...