Gilang merasa bosan bila harus terus-terusan berada diranjang, padahal ia sudah bisa berjalan kesana-kemari walau masih pincang.
Untuk mengusir rasa bosannya Gilang berniat untuk jalan-jalan mengelilingi rumah sakit.
Terlebih Salsha pacarnya dari tadi belum membalas pesan.
"Ni rumah sakit banyak amat pasiennya"
Gilang mengamati satu per satu pasien yang melewat dihadapannya.
"Kagak ada yang cantik lagi"
"Eh astagfirullah poho, kan gua punya pacar"
"Taman rumah sakit dimana sih?"Gikang terus berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang ramai.
Setelah sampai ditaman rumah sakit, lebih tepatnya seperti taman rekreasi, ramai oleh orang-orang sehat.
Bahkan tempat duduk pun telah penuh.
Namun ada satu kursi panjang yang hanya diduduki oleh seorang gadis sebayanya.
"Neng! Ikut duduk yah"ijin Gilang.
"Duduk aja"jawabnya yang terus menunduk.
"Sendirian aja?"tanya Gilang penasaran.
"Enggak kok, gue lagi nunggu."
"Nunggu siapa?" rasa penasaran Gikang sudah tak terbendung lagi, pada gadis yang dipinggirnya ini.
"Nunggu seseorang yang menjanjikan kebahagiaan."
"Aduh neng, jangan kelamaan nunggu. kadang orang yang berjanji itu hanya omong kosong belaka"ujar Gilang yang mendadak menjadi sok bijak.
"Lalu apa yang harus gue lakuin?"
"Hati lu perlu istirahat, tinggalkan apa yang memang seharusnya ditinggalkan"
"Neng kalo lagi ngomong sama orang itu liat mukanya, jangan nunduk terus kaya gitu, gak sopan namanya"tegur Gilang, karena gadis tersebut terus menunduk, dan menjawab tanpa menatap.
"Gue nunggu Rizki Lang."
"Aaa,,,alena"
Betapa terkejutnya Gilang saat melihat wajah gadis yang sedari tadi disampingnya.
"Kok lu ada disini Al?" tanya Gilang dengan sisa-sisa rasa terkejutnya.
"Gue emang disini"jawab Alena.
Mukanya terlihat pucat, beda seperti Alena yang Gilang temui saat liburan.
"Lo sakit apa Al? Kenapa gue gak tau? Kenapa cuman Rizki yang tau?"Gilang memegang kedua bahu Alena dengan sangat erat.
"Gue baik-baik aja kok"
"Dan itu adalah kalimat terbullshit yang gue denger dari mulut lu"sahut Gilang.
Ucapan Gilang membuat Alena bungkam.
"Tau gak Al, selepas lu pergi. Rizki terpuruk."
Alena terkekeh mendengar apa yang diutarakan oleh Gilang, bahkan Alena sendiri tau bahwa Rizki tidak mencintainya.
"Jangan suka halu deh Lang"
"Serius gue Al! Rizki suka sama lu!"
"Gilang! Rizki sendiri yang ngasih tau gue, kalo dia gak suka sama gue."
"Kalo lu udah tau Rizki gak suka sama lu, kenapa lu masih nunggu dia?!"
Pipi pucat milik Alena kini sudah basah oleh air matanya.
"Iya gue bego Lang, buat apa gue nunggu orang, yang jelas-jelas dia sendiri gak mengharapkan kehadiran gue." Setelah mengatakan itu Alena semakin terisak, dan Gilang tak tau apa yang harus dilakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coganista
Teen FictionEits kalo kalian nyangka ini tentang kisah cinta kaya romeo dan juliet yang romantisnya kaga ketulungan kalian salah, ini adalah tentang kehidupan dimana otak otak kaga berfaedah beraksi Aldito Anggara Pramesta •ketos tapi paling males rapat Wildan...