Coganista

Kemenangan Untuk Kesedihan⚡

"Ayo semangat"Aldi menepuk pundak Wildan.

"Jangan buat aing kecewa yah" ujar Gilang.

"Semangat bro!"Rizki memeluk badan Wildan dengan sangat erat.

"Jangan meluk aing goblog"ujar Wildan segera melepaskan tangan Rizki sambil tertawa.

Hebat yah Wildan, padahal kemarin ia baru saja patah hati. Tapi sekarang dia bisa tertawa seolah hatinya baik-baik saja.

"Harus menang Wil!"sahut Kevin.

"Iya gua harus menang."

*****

"LAWAN WILDAN!!"

"HAJAR!!"

"JANGAN KASIH KENDOR!!"

"KASIH DUIT AJA!"

Semuanya menatap Gilang dengan kesal.

"Salah gua apa?"tanya Gilang pada dirinya sendiri.

"BIKIN DIA BONYOK DAN!!"

"BUAT DIA LABUH WILDAN!!"

"AYO WILDAN!!"

"SEMANGAT WILDAN!!"

"Rizki"Gilang menarik baju Rizki.

"Apaan sih Lang! Gue lagi nyemangatin si Wildan nih!"Rizki menepis tangan Gilang.

"Ih Rizki anter!"

"Anter kamana atuh?!"

"Aing hayang modol"bisik Gilang.

"Mbung ah geuleuh!"

"Atuh ih geus teu kuat"mohon Gilang.

"Heeh atuh hayu"

*****

Wildan terus berusaha untuk menjatuhkan lawannya. Sebisa mungkin ia terus mencetak point.

Lu harus menang!

Gimana pun caranya lu harus menang!

Buat orang tua lu bangga!

Lu pasti bisa!

Begitulah cara Wildan meyakinkan dirinya.

Ini baru babak penyisihan Wildan!

Dengan gerakan terakhir Wildan menendang kaki lawan, babak penyisihan ini berakhir.

Wildan segera mengahampiri Pak Sutrisno yang sudah menyiapkan air minum dan handuk.

Hanya sekali teguk saja air minum dalam botol itu sudah habis tak tersisa.

Pak Sutrisno mengusap kepala Wildan dengan handuk yang dipenggannya.

"Kamu pasti bisa nak!"seru Pak Sutrisno.

"Ini sudah semi final, semua terserah kamu. Bapak gak nuntut untuk menang."

Nafas Wildan bergemuruh.

Ia tak mau mengecewakan orang yang telah mengajarinya selama ini.

"Wildan pasti menang Pak."Pak Sutrisno tersenyum bangga, mendengar anak didik kesayangannya itu.

Dua pertandingan semi final telah Wildan lewati dengan mulus tanpa hambatan.

"Bagian final bro!"seru Gilang.