Si Pengganggu

36.2K 3.2K 679
                                    


Malam itu, seorang gadis dengan pakaian tidurnya yang berwarna biru terbaring di atas tempat tidur dengan raut yang putus asa. Venessa namanya. Dan dia sudah tidak makan dari pagi hari. Bukan tanpa alasan. Hanya saja, ia sedang dalam masa-masa yang paling menyedihkan dalam hidupnya. Berjuang dengan penyakitnya selama kurang lebih 2 tahun hanya untuk mengetahui kalau Rangga sudah mencampakkannya demi seorang laki-laki.

Lebih parahnya, Venessa sudah lihat dengan mata kepalanya sendiri saat Rangga dan cowok yang bernama Brian itu  berciuman. Bukan cuman sekali, bahkan sampai dua kali! Ya, Venessa pernah menguntit Rangga dan Brian di sekolah. Ah, hati Venessa hancur ketika melihatnya.

Apalagi yang harus ia lakukan? Memarahi Brian dan Rangga?

Yah, Venessa bukan tipe cewek yang akan berteriak seperti orang kesurupan jika melihat pacarnya selingkuh. Sifatnya sudah diturunkan dari mamanya, sih.

Venessa ingat dengan percakapannya dengan Rangga beberapa hari lalu ketika Rangga secara tanpa disangka-sangka mengunjunginya—untuk memberi buah-buahan.

"Lalu... bagaimana dengan hubungan kita?" ia bertanya ragu-ragu, sesekali menatap mata kelam Rangga.

Rangga terdiam untuk beberapa saat,waktu itu. "Ness, gue minta maaf."

Venessa menautkan kedua alisnya, menatap Rangga.

"Gue...gak tau kenapa gue bisa sampe suka sama si Kutil Merah itu."

Venessa sudah mencoba mendengar dengan serius, jadi dia nyaris saja tersedak ketika Rangga menyebut "Kutil Merah".
"K-kutil merah?" Venessa tersenyum geli, sedikit tak percaya. Sebelum ini, ia tak pernah tau kalau Rangga punya selera humor seperti ini.

Melihat reaksi Venessa, Rangga pun ikut tersenyum. "Karena rambutnya merah," ucap Rangga.

Venessa hanya bisa terkikik geli mendengarnya. Tertawa ajalah, walaupun sakit.

Begitu Venessa menghembuskan napas panjang sehabis terkikik, ia kembali diam.

"Jadi, Rangga... Sekarang bagaimana?"

Rangga mendesis kecil, ketika kembali ditanyai tentang itu. "Ya, sekarang terserah lo, Ness.."

"Apa lo beneran udah gak ada perasaan sama gue?" Venessa bertanya, dengan volume suara yang semakin mengecil.

"Ness.." suara Rangga terdengar meminta tolong. "Gue minta maaf.."

Perkataan Rangga membuat Venessa hanya bisa tersenyum sebagai respon.

Rangga terdiam sejenak.

"Lagipula.. Cowok kayak gue gak pantes sama cewek yang baik kayak lo, Ness.."

Venessa mengerut. "Kenapa? Lo baik kok, Rangga,"ucap Venessa. Yang Venessa ingat, Rangga selalu memperlakukannya dengan baik selama mereka pacaran.

Venessa melihat Rangga tertawa hambar.

"Lo cuman gak tau aja, Ness.." kata Rangga. Ya, Venessa sampai sekarang belum juga tau kalau Rangga sudah membunuh seseorang dalam tawuran terakhirnya.

Venessa mendesah lelah dengan pikirannya sendiri. Yap, itulah akhirnya. Hubungan mereka sudah selesai malam itu. Dan sekarang, Venessa bingung ingin menjelaskan ini pada orang tuanya.  Venessa tak mau ditertawakan oleh papanya.
Venessa menarik dirinya untuk bangun dari tempat tidur. Ia tak boleh lemah seperti ini. Kata mamanya, cowok banyak di dunia ini! Jadi... Venessa akan mengambil handphone-nya dulu.

Dia ingin menghibur dirinya!

Venessa menatap sebentar, lalu memilih ikon berwarna merah dengan symbol play di tengah. Yutub!

TROUBLEMAKER ; Rangga Argian [END] [E-Book] [BUKU FISIK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang