CHAPTER 5

2.4K 355 71
                                    

Aku meringkuk di kamarku sambil menangis. Ah, bodohnya aku kenapa harus menangis karena pria macam Baekhyun? Pria yang tidak punya hati dan pria arrogant! Harusnya semalam kubiarkan saja dia mati kehabisan darah di rumahnya itu. Para fans di Korea harusnya berterima kasih padaku karena aku sudah menyelamatkan idola mereka. Ah, apakah perlu aku menelpon Yoojung dan memberitahunya kalau idolanya sekarang tinggal di dekat rumahku?

Namun aku masih ingin hidup tenang. Aku tidak mau ditelpon terus menerus hanya karena ia menanyakan Baekhyun yang katanya pria ramah, manis, dan tampan. Buang semua pujian itu jika berurusan denganku karena aku sudah muak dengan pria itu. Kurang lebih dua minggu lagi aku akan kembali ke Canada dan aku tidak akan bertemu dengan pria itu lagi.

Sebuah bel berbunyi, diiringi ketukan halus dari sosok di depan rumahku. Aku menyeka air mataku kasar dan turun ke bawah untuk membuka pintu. Aku bungkam kala melihat sosok Lay di depan rumahku dan ia tersenyum.

"Boleh aku masuk, Sohyun?" tanyanya kala aku hanya membuka pintu dengan kecil dan mengintipnya dengan sebelah mataku, layaknya orang ketakutan. Akhirnya kubuka pintu dan membiarkan Lay masuk ke dalam rumahku.

"Mau apa kau ke sini? Bilang pada temanmu aku takkan mengganggunya lagi," ujarku sinis.

Lay pun duduk di sofa dan menatapku, "Aku minta maaf atas itu. Sebenarnya itu salah kami karena kami menggodanya. Ia jadi kesal dan akhirnya berkata seperti itu."

"Tapi haruskah dia berbicara seperti itu dan merendahkanku, huh? Kau tahu itu sangat menyinggung perasaanku!"

"Dia pernah menciummu?"

Pertanyaan Lay yang tiba-tiba dan terkesan aneh membuatku terbatuk karena tersedak air liurku sendiri. Aku membelalakan mataku dan menatap Lay yang kini tersenyum padaku.

"Ke-kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyaku terkejut dan sedikit malu. Kembali kuingat secara teknis pria menyebalkan itu menciumku, walaupun bibir kami terhalang oleh masker yang ia kenakan. Oh, ayolah, Sohyun! Berhenti memikirkan hal itu!

"Berita soal Baekhyun berada di London sudah menyebar di media sosial. Beberapa fans memotretnya berlari di jalanan dan foto terakhir, ia menarik seorang gadis yang tampak seperti kau," jawab Lay.

"Benarkah?!" seruku terkejut. Dengan cepat aku membuka handphone-ku dan mencari tahu soal berita itu dan sialnya, memang benar. Banyak situs web dan media sosial yang membicarakan Baekhyun dan seorang gadis yang tak lain adalah aku! Spekulasi aneh vakumnya Baekhyun karena seorang gadis adalah trending topic di negaraku dan beberapa negara di dunia!

Kurasa hidupku takkan aman sekarang.

"Kami bertanya pada Baekhyun bagaimana kalian bisa selamat kala itu dari para fans fanatik? Dengan wajah merah, ia berkata ia menciummu di sudut dinding di jalan buntu itu." Lay tersenyum menatap wajahku yang perlahan memerah. Baekhyun jadi beranggapan bahwa itu adalah ciuman, huh?!

"Secara teknis kami berciuman," jawabku sambil menahan malu setengah mati, "Tapi tidak langsung karena ia mengenakan masker."

Lay tertawa kecil mendengar apa yang kukatakan, "Kumohon maafkan dia. Aku yakin ia tidak bermaksud berkata seperti itu tadi. Semua salah kami yang meledeknya dan membuat wajahnya semerah buah delima. Maka dari itu akhirnya ia mengatakan hal yang tidak sepantasnya ia katakan. Dan kini ia mengusir kami dari kamarnya dan ia ingin sendirian usai berkata seperti itu padamu. Aku takut akan terjadi hal aneh mengingat keadaan mentalnya tidak baik."

Aku terdiam mendengar apa yang Lay katakan. Kenapa dari ceritanya, Baekhyun bukanlah orang yang menyebalkan?

Pria itu mendesah dan melanjutkan, "Ia menderita Posttraumatic Stress Disorder."

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang