CHAPTER 10

2.2K 308 24
                                    

Aku menunggu Baekhyun di depan rumahku. Waktu kini sudah menunjukkan pukul delapan pagi namun belum kulihat pergerakan dari rumahnya. Kuputuskan untuk menghampiri rumah Baekhyun dan membunyikan bel. Tak lama Lay membuka pintu untukku. Ia terlihat rapi dan kulihat sekilas beberapa tas diletakkan di sofa.

"Kau ingin pulang hari ini?" tanyaku pada Lay. Pria itu tersenyum.

"Ya. Sudah tiga hari kami di sini. Ada kesibukan yang harus kami lakukan di Korea," jawabnya.

"Baekhyun mana?" tanyaku padanya.

"Kau ingin mengajaknya jalan-jalan hari ini? Ia sedang siap-siap. Duduklah dulu sembari menunggunya."

Aku pun duduk di sofa sembari menunggu Baekhyun. Lay masuk ke dalam dan tak lama kemudian ia mengeluarkan secangkir cappuccino.

"Wah, terima kasih!" jawabku semangat kala mencium aroma kopi di pagi hari yang sangat harum, "Kau membuatnya?"

"Ya, begitulah. Aku tahu kau sangat suka kopi. Jadi aku mencoba membuatnya sendiri."

Aku meraih cappuccino itu dan menyesapnya sedikit. Rasa pahit manis dari campuran espresso dan susunya sangat nikmat.

"Bagaimana?" tanya Lay.

"Perfect!" seruku tersenyum senang, "Secangkir kopi di pagi hari adalah hal yang paling menyenangkan!"

"Tolong jaga Baekhyun untuk kami, Sohyun," ujar Lay yang membuatku menoleh padanya, "Aku merasa senang ia sudah sedikit mengalami perubahan sekarang. Baekhyun sudah bisa tidur nyenyak dan ia sudah bisa berekspresi lagi seperti menggambar."

Pria itu kini tersenyum padaku, "Terima kasih, semua karenamu."

Aku tersenyum, "Sama-sama. Aku senang jika bisa membantu. Hanya saja, waktuku di sini tidak sampai dua minggu lagi."

Lay mengernyitkan dahinya, sedikit terkejut, "Kau pulang tidak lama lagi. Kemana?"

"Canada," jawabku. Kembali kulihat Lay berpikir kemudian ia menghela nafas.

"Kau tinggal di sana?"

Aku menganggukkan kepalaku.

"Kuharap Baekhyun sudah sembuh ketika kau pulang ke Canada," ujar Lay lagi. Ada rasa tak rela terlihat dari wajahnya, "Baekhyun akan tinggal di sini dalam waktu empat bulan. Namun tidak menutup kemungkinan ia akan pulang ke Korea kapan saja."

Aku kembali mengangukkan kepalaku, mengerti apa yang ia katakan. Tak lama kemudian kulihat Baekhyun turun dari lantai atas dengan pakaian rapi. Ia kembali membawa ransel hitam yang dibawanya waktu itu.

"Ayo kita berangkat. Kau terlambat sepuluh menit!" ujarku sembari meraih minumanku lalu menegaknya perlahan hingga habis. Baekhyun kembali hanya diam melihatku tanpa berniat berbicara sepatah dua kata.

"Baek!" panggil Chanyeol yang menyusul ke bawah, diikuti Kyungsoo dan Sehun.

"Oh! Ada Sohyun! Wajar saja jika Baekhyun hari ini bangun lebih pagi dari biasanya," gumam Kyungsoo tersenyum. Baekhyun sendiri melirik pria pendek itu dengan tajam.

"Kami akan pulang ke Korea hari ini, Baek. Kuharap kau bisa menjaga kesehatanmu sendiri," ujar Lay menepuk pundak Baekhyun lembut.

Baekhyun menghela nafas, "Baiklah. Aku mengerti."

"Aku akan sangat merindukanmu! Telepon aku sering-sering ya!" ujar Chanyeol.

"Kami juga akan merindukanmu, Sohyun! Kau salah satu teman kami juga," ujar Sehun tersenyum.

Aku kembali tersenyum dan menganggukkan kepalaku. Kami pun keluar dari rumah. Mereka juga akan pulang saat ini. Kulihat mereka yang memeluk Baekhyun satu persatu, lalu mereka menyalamiku satu persatu. Saat tiba giliran Chanyeol, ia sedikit berbisik padaku.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang