CHAPTER 35

1.9K 248 19
                                    

"Aku ingin memilikimu, Sohyun..."

Jantungku berdegup kencang sekali. Tanpa sadar aku menahan nafasku dan menutup mataku ketika Baekhyun kembali mendekatkan wajahnya.

Pasrah.

Itu yang kurasakan sekarang. Aku tidak bisa berkutik jika Baekhyun melakukan sesuatu padaku.

Namun lama aku menunggu sembari memejamkan mataku, tidak ada kurasakan gerakan apapun dari pria yang masih berada di atasku ini.

Perlahan aku membuka mataku, dan kutatap Baekhyun,... dengan wajah menahan tawanya.

"Buahahahahah!!" tawa Baekhyun tiba-tiba membahana dengan kencang. Ia kemudian bangkit dari posisinya dan memegangi perutnya.

Sialan. Ia menggodaku!

"Yak! Byun Baekhyun! Kau ini!" seruku dengan cepat bangkit lalu mengambil bantal, dan melemparkannya pada Baekhyun.

"Ah, maafkan aku,... tapi kau lucu sekali, Sohyun!" ujarnya, lalu lanjut tertawa.

Aku kini merasa malu sekali. Bagaimana aku tidak berpikiran yang tidak-tidak jika Baekhyun bersikap seperti itu?!

"Aku benci padamu," gumamku kesal lalu bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar.

Kudengar tawa Baekhyun yang mulai reda, dan langkah kaki yang menyusulku.

"Kau marah, hm?" tanya Baekhyun masih berusaha mengendalikan tawanya.

Aku diam tidak bergeming, malas menanggapinya. Aku pun duduk di sofa, begitu juga dengan Baekhyun. Tentu saja aku membelakangi pria itu.

"Maafkan aku. Aku hanya penasaran bagaimana reaksimu jika aku kerjai begitu. Rupanya sesuai ekspetasi!" katanya lagi, membuatku makin kesal.

Ini seperti roller coaster! Perasaanmu diayun-ayun dengan sangat kencang!

Akan malu sekali ketika kau berpikir akan melakukan hal seperti... yeah you know what I mean, namun ternyata kau dikerjai. Seolah-olah, hanya kau yang berpikir seperti itu, namun ternyata kalian dipancing, padahal kalian tidak ingin memikirkan hal itu. Kalian mengerti maksudku? Jika tidak ya sudah. Mengutip kata-kata penulis favoritku, semoga dosa kalian diampuni.

"Hei, kau benar-benar marah, Kim Sohyun?"

Hening kembali menyelimuti kami di larut malam ini. Perlahan dingin terasa menyentuh kulit padahal aku mengenakan pakaian cukup hangat. Hujan masih turun, dan ternyata pemanas ruangan di sini di matikan.

Kurasakan ada pergerakan dari belakangku. Baekhyun bangkit lalu ia menarik tanganku, kembali ke dalam kamar.

"Yak, lepaskan aku!" ujarku berusaha melepaskannya.

Baekhyun hanya diam tanpa berkata apa-apa. Setelah masuk ke kamar, ia menutup pintu. Menarikku ke tepi tempat tidur, dan ia duduk. Aku masih berdiri di depannya, menerka apa yang akan ia lakukan kali ini. Tanpa banyak ba-bi-bu, pria Byun ini menarikku jatuh dipangkuannya. Dengan gerakan cepat, ia menarik kakiku sedikit memutar, dan memposisikan kedua kakiku berada di kedua pinggangnya. Cukup membuat jantungku berdebar kembali.

"Kau benar marah padaku? Maafkan aku," ujar Baekhyun dengan suara yang paling lembut yang pernah kudengar. Sorot matanya lembut menatapku yang kini menunduk malu.

"Habis,... kau membuatku nyaris terkena serangan jantung," ujarku akhirnya.

Kulirik lagi wajahnya, ia tersenyum tipis.

"Mau mencobanya? Sepertinya kau ingin mencobanya?" ujar Baekhyun dengan tatapan nakal. Kupukul pundaknya dan ia meringis.

"Berhenti menggodaku, Tuan Byun," ujarku menatapnya tajam. Pria itu terkekeh dan mengeratkan pelukannya pada pingganggku.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang