CHAPTER 7 (Baekhyun's eyes 1)

2.3K 318 35
                                    

"Aku mau vakum,"

Pria paruh baya berkaca mata itu terkejut mendengar perkataan Baekhyun. Artisnya sekarang sedang berbaring di kamar rumah sakit karena semalam ia collaps usai mengakhiri konsernya.

"Apa? Tapi kau masih-"

"Aku mau vakum!" ujar Baekhyun lagi membentak ke arah manajernya, Yoo Sangjin. Di sebelahnya, terdapat ketua agensinya yang datang menjenguk.

"Kau benar ingin vakum?" tanya Lee Hangeum, si ketua agensi. Ia bingung dengan Baekhyun karena sikap pria itu kini berubah drastis, "Apa kau masih memikirkan masalah kecelakaan yang menimpa Hyerin? Itu sudah setahun yang lalu-"

"Jangan sebut namanya lagi di hadapanku!!" seru Baekhyun meluapkan amarahnya. Mendadak kepalanya sakit lagi dan Baekhyun menggeram kesakitan sembari memegang kepalanya. Seorang pria dengan jas dokter masuk ke kamar Baekhyun begitu mendengar teriakannya. Lay memeriksa keadaan Baekhyun langsung. Kondisi mental pria itu sangat parah.

"Kau harus memberi Baekhyun waktu untuk istirahat dan vakum dari pekerjaannya selama satu tahun," kata Lay kepada Sangjin dan Hangeum.

"Tapi ia tidak bisa vakum untuk bulan ini. Ia memiliki lima konser yang sudah dijanjikan sebelumnya," kata Sangjin dengan wajah memelas dan ia sendiri juga frustasi.

"Batalkan, atau aku akan menuntut agensi kalian karena menyalahgunakan hak asasi di sini! Kau tahu temanku ini sakit dan terganggu mentalnya dan kalian masih dengan teganya mengatur jadwalnya dengan lima konser?!" tuntut Lay marah. Kedua alis pria tampan itu nyaris bertemu, membuat kedua orang itu terdiam.

Air mata Baekhyun menetes di sela geramannya menahan sakit. Satu nama yang menyiksanya setahun belakangan ini; Jung Hyerin.

***

Baekhyun mengeluarkan tas dan koper dari dalam mobil pribadi yang ia sewa di rental mobil di London. Ia memasuki rumah besar yang ia sewa selama empat bulan di London. Ia memilih perumahan Stainford sebagai tempat tinggalnya karena suasana yang hening di sana. Dengan kasar pria itu memasuki rumahnya dan meletakkan tasnya di kamarnya yang lumayan besar. Baekhyun menghempaskan tubuhnya di tempat tidur dan memejamkan matanya. Berharap perasaannya lebih baik selama tinggal di London.

Malam di London, ia sedang menyiapkan makan malamnya sendiri. Ia melihat isi kulkas yang sudah penuh dengan bahan makanan. Sebelum ke rumah ini, Baekhyun menelpon landlord untuk dipesankan segala kebutuhan yang ia perlukan. Ia mencoba menenangkan pikirannya dengan memasak sesuatu. Ia mengeluarkan telur, daging asap, bawang putih, pepper, dan sawi. Namun ia merutuki dirinya yang malah bingung mau membuat apa malam ini. Akhirnya dengan kesal ia memasukkan lagi semua bahan yang ia siapkan dan ia membuat ramyeon yang ia bawa dari Korea. Ia membawanya cukup banyak.

Baekhyun menatap ramyeon yang sudah jadi itu sembari bergumam, "Ini pertama kalinya aku makan ramyeon lagi usai debut."

Tiba-tiba terdengar bel rumahnya berbunyi. Pria itu terkejut. Siapa orang yang mengenalnya hingga ada yang membunyikan bel rumahnya ini. Ia mengintip di balik pintu dan mendapati seorang gadis dengan kotak makan kecil di tangannya.

"Hello, Mister. Perkenalkan aku Sarah Kim, tetanggamu. Rumahku di seberang rumahmu dan kurasa kau orang asia," ujar gadis bernama Sarah itu sambil tersenyum ramah.

Baekhyun diam. Ia mencoba menebak apakah gadis ini tahu identitasnya. Dari wajahnya, gadis ini orang asia. Ia melihat kotak kecil yang ia bawa sekilas, sedikit mengenali isinya sekilas.

"Kau orang Korea?" tanya Baekhyun dalam bahasa Korea yang dianggukki gadis itu dengan semangat dan senyum yang lebar.

Pria itu mulai merasa terganggu sekarang karena seorang gadis yang pura-pura ramah itu. Sedikit banyak Baekhyun bersyukur gadis itu tidak mengenal identitasnya.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang