CHAPTER 25

1.8K 269 51
                                    

"Kau yakin akan berangkat sekarang, Sohyun?" tanya Junmyeon menemaniku sampai ke bandara Incheon.

Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum yakin, "Ini yang terbaik, Junmyeon."

"Ah, padahal aku baru saja bertemu denganmu selama empat hari," kata pria di hadapanku dengan wajah yang ditekuk. Sejak kapan sepupuku ini jadi bertingkah kekanakan?

"Kau bisa menyusulku ke Toronto," jawabku. Ia akhirnya mengangguk dan tersenyum juga.

"Aku harap kau bisa merasa lebih baik setelah kembali ke Toronto," ujarnya.

"Sohyun!"

Aku menoleh ke sumber suara dan kudapati empat orang pria sedang berlari ke arahku dengan cepat. Aku tersenyum melihat mereka karena beberapa hari ini kami hanya menghabiskan waktu sebentar.

"Kau akan kembali lagi ke Toronto, huh?" kata Sehun sembari mengatur nafasnya yang memburu.

"Kita bahkan belum mencicipi resep baru milik Kyungsoo!" tambah Chanyeol dengan raut wajah tak terima yang menggemaskan.

Aku menganggukkan kepalaku, "Ya. Urusanku sudah selesai di sini dan aku harus segera kembali ke Toronto. Pekerjaanku sudah menunggu di sana."

"Kau sudah bertemu Baekhyun?" tanya Lay.

Aku tersenyum tipis, "Ya, sudah."

"Sungguh mengejutkan mendengarnya berkencan dengan artis baru di agensinya itu," kata Kyungsoo.

"Mereka sangat serasi," timpalku.

Lay melirik sosok yang tengah berdiri di sebelahku, "Ini...?"

"Ah, perkenalkan. Aku Kim Junmyeon, sepupu Sohyun," kata Junmyeon memperkenalkan diri yang disambut baik oleh keempat temanku.

"Kudengar kau sekarang berpacaran dengan Taehyung, apakah benar?" tanya Lay.

Aku terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

"Sekarang belum, tapi kurasa nanti iya," kata Junmyeon tiba-tiba yang membuatku mendelik ke arahnya.

"Ah, mengecewakan sekali. Rupanya kalian dekat," komentar Sehun, "Padahal jika tidak, aku ingin jadi kekasihmu!"

Tawaku langsung pecah mendengar celetukan Sehun. Pria itu selalu bisa membuat pipiku merona karena malu.

"Hei, Sohyun tidak cocok bersanding denganmu. Ia gadis yang baik dan anggun. Sedangkan kau orang yang urakan!" celetuk Kyungsoo dengan wajah datar yang mungkin akan kurindukan nanti ketika di Toronto. Seketika raut wajah Sehun langsung berubah.

"Sudah, sudah. Aku senang kalian ada di sini untukku," ujarku pada mereka.

"Aku harap kau baik-baik saja di Toronto. Selalu kabari kami kemanapun kau pergi, mengerti? Kami akan berkunjung ke sana jika sempat," kata Lay yang membuatku kembali tersenyum. Setidaknya, memiliki sahabat-sahabat yang selalu menyemangatimu adalah hal yang paling penting sekarang.

"Sohyun!"

Lagi, kutolehkan kepalaku ke sumber suara. Yoojung sedang berlari kencang ke arahku, meninggalkan tunangannya yang berjalan di belakangnya.

"Hai," sapaku, yang langsung kudapatkan pukulan tepat di pundakku.

"Ak!"

"Kau tega sekali, huh?! Pergi ke Toronto tanpa pamit padaku!" oceh Yoojung dengan mata yang memerah.

"Maaf, aku sangat buru-buru karena pekerjaanku jadi aku tidak sempat mengabarimu," jawabku sembari mengusap-usap bahuku yang dipukulnya.

"Kau menyebalkan, Sohyun! Jika saja aku tidak ke rumahmu pagi ini, aku tidak akan tahu kau kembali ke Toronto dari ibumu!" kata Yoojung lagi dan kini ia mulai menangis. Aku pun dengan lembut memeluknya.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang