CHAPTER 30 (Baekhyun's eyes 8)

1.2K 212 43
                                    

Maaf kalo misalnya ceritanya kurang feel di sini, author berusaha keras menulis cerita ini dengan lingkungan kerja yang berbeda dari biasanya... T-T

Next cerita mudah-mudahan lebih baik ^^

Happy reading guys! ^-^






Baekhyun sudah berkali-kali merasakan gugup sebelum memasuki panggung. Sudah ada tiga puluh konser yang dilakukan Baekhyun, dan seharusnya, konser perdana setelah ia cuti kali ini terasa lebih mudah. Namun entah mengapa rasanya berbeda. Pria itu dilanda gugup yang cukup besar.

"Kau berbeda kali ini," komentar Sangjin melihat Baekhyun yang mondar-mandir di ruang tunggu sembari menggigit jarinya. Bahkan sebelum konser besarnya di Australia waktu itu, ia tidak pernah segugup sekarang.

"Benarkah?" tanya Baekhyun. Sangjin tersenyum melihat Baekhyun seperti ini.

"Percayalah, ia pasti datang ke Korea untuk menonton konsermu," ujar Sangjin mencoba membesarkan hati Baekhyun dan membuat pria itu tidak gugup lagi.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Yuri muncul dari balik pintu tersebut sambil tersenyum.

"Wah, kau sangat tampan mengenakan pakaian itu, Baek!" ujar Yuri senang.

Baekhyun yang memang dari beberapa hari lalu sedikit risih dengan sikap Yuri, kini hanya menyunggingkan senyum tipis. Yuri datang ke sini sebagai pengisi acara di sela-sela konser milik Baekhyun. Ini juga suruhan dari Ketua Lee untuk menambah isu berita mereka. Selain Yuri, ada beberapa artis lain yang diundang untuk mengisi acara.

"Semangat, Baek! Semoga sukses!" ujar gadis itu lagi. Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya saja kali ini tanpa berkomentar apa-apa.

Seorang staf pria pun menghampiri ruangan Baekhyun dan meminta pria itu untuk stand by.

Sangjin menepuk pundak Baekhyun lalu membawa pria itu menuju belakang panggung. Tentu saja dengan penjagaan agar Yuri tidak dekat-dekat Baekhyun. Entah mengapa gadis itu terlihat aneh bagi Sangjin. Mereka memang sudah diisukan berpacaran dari beberapa orang di agensi dan ia tahu bahwa Baekhyun dan Yuri hanya berpura-pura pacaran jika disorot media. Namun bagi Sangjin, Yuri mungkin sudah terbawa oleh perannya sendiri. Buktinya setiap malam Yuri selalu mengirim pesan selamat tidur untuk Baekhyun. Bagaimana Sangjin tahu? Baekhyun selalu menunjukkan pesan aneh dari Yuri padanya.

"Semoga sukses, Baekhyun." Sangjin menepuk pundak Baekhyun kembali dan meninggalkan pria itu sendiri di belakang panggung. Baekhyun berusaha mengendalikan degup jantungnya yang berdetak kencang.

Ah, ia sudah pernah merasakan ini. Harusnya ia bisa mengendalikannya. Apakah karena ia menantikan Sohyun?

"Dan kini, tiba saatnya kita memanggil seorang penyanyi yang sangat ditunggu-tunggu karena dia sempat cuti cukup lama dari dunia hiburan. Kita sambut, Byun Baekhyun!"

Pria itu menghembuskan nafas panjang yang ia tahan sejak beberapa detik sebelum dipanggil. Dengan berani ia melangkah menuju panggung. Yah, suasana di atas panggung masih sama seperti sebelumnya. Lampu sorot hanya tertuju padanya ketika berjalan keluar panggung, dan sekitarnya gelap, dengan ribuan titik cahaya yang bisa ia simpulkan adalah lightstick. Tak lupa juga gemuruh tepuk tangan dan teriakan penonton yang menyambutnya. Sembari berjalan, Baekhyun mengedarkan pandangannya ke arah tempat duduk VIP. Dan pada satu titik, tatapannya terkunci. Di sana, di sudut kursi VIP itu, ia melihat gadisnya,... yang tampak aneh.

Baekhyun ingin sekali tertawa karena gadis itu sangat mencolok di antara semua tamu VIP yang duduk di sana. Semua tamu VIP mengenakan gaun, atau pakaian yang mencolok, yang menunjukkan identitas sosial mereka. Berbeda dengan Sohyun. Gadis itu tetap menyukai penampilannya yang klasik di balik mantel cokelat itu. Oh, jangan lupakan masker wajah berwarna putih itu! Sohyun nampak lucu mengenakannya.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang