CHAPTER 15

2.2K 310 40
                                    

"Good morning, Sarah!" panggil teman kerjaku ketika aku masuk ke dalam gedung penerbitan, seorang gadis kaukasia yang biasa kupanggil Angel. Gadis itu menyusulku untuk ikut naik lift ke lantai lima di mana tempat kami bekerja.

"Morning, Angel. Kau terlihat berbeda kali ini," sapaku tersenyum padanya. Ia menghela nafas sembari membenarkan tas yang ia gantungkan di pundaknya.

"Ya, kau bisa bilang aku berbeda karena semenjak menikah, aku harus banyak mengurus ini dan itu. Aku jadi tidak bisa sering merawat tubuhku mengingat pekerjaanku banyak sekali," jawab gadis yang lebih tua setahun dariku itu dengan wajah yang tidak terlihat senang, "Ini alasan kenapa aku tidak mau punya komitmen dalam sebuah hubungan."

Aku tersenyum tipis mendengar gerutuan gadis ini. Ia cukup cantik dan memang benar ia baru menikah dua bulan yang lalu. Suaminya dulu juga bekerja di penerbitan ini, namun usai menikah, ia mengundurkan diri dan bekerja di tempat lain.

"Aku tidak mengatakan penampilanmu tidak menarik hari ini, Angel. Kau tetap cantik usai pernikahanmu," jawabku.

Ia menghela nafasnya lalu tersenyum tipis, "Kusarankan kau menikah ketika umurmu memang sudah cukup dan kau memang siap berkomitmen. Jangan seperti diriku," kata Angel lagi ketika kami sampai di lantai lima. Aku hanya mendengus kecil, tersenyum, lalu menganggukkan kepalaku. Bagaimana aku memikirkan soal pernikahan jika kekasih saja aku belum punya?

Aku pun langsung berjalan menuju tempat dudukku dan mulai menyalakan komputer. Ada beberapa buku yang harus aku terjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Korea. Walau tugas yang diberikan padaku tidak terlalu banyak, tapi tetap saja, ini sangat melelahkan dan membuatku harus bergadang dengan target waktu.

"Honey, bisa kau antarkan aku makan siang hari ini? Belikan aku menu diet andalan yang biasa aku makan. You know it, right? Okay," ujar teman kerjaku sedang menelpon. Namanya Liliana dan aku biasa memanggilnya Liana. Ia lebih muda dariku dua tahun. Gadis eropa campuran asia ini sangat cantik dengan rambut bergelumbang dan kulitnya yang sedikit cokelat. Aku pun duduk di kursiku ketika dia selesai menelpon dan langsung menolehkan kepalanya padaku.

"Good morning, Sarah!" sapanya dengan senyum riang.

"Morning, Liana. That's your boyfriend?" tanyaku yang dibalasnya dengan angukkan.

"Yup! Aku menyuruhnya membawakan bekal diet untukku hari ini. Ah, berat badanku naik satu kilogram, asal kau tahu."

Aku tersenyum miris mendengar perkataannya. Aku sendiri yang naik tiga kilogram tidak terlalu memikirkan cara untuk menurunkannya lagi. Liana termasuk gadis yang cukup populer karena ia cantik, tubuhnya menarik, dan ia pintar dalam bidang komunikasi. Itu adalah soft skill yang bagus dalam bidang sastra. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan ber-oh ria.

Bayangkan.

Dia yang lebih muda dua tahun dariku saja sudah memiliki kekasih! Aku merasa jadi wanita yang tidak laku sekarang. Ah, aku dan dia berbeda, tentu saja.

Tiba-tiba handphone-ku berbunyi dan aku langsung mengangkatnya.

"Sohyun!" seru Taehyung terdengar senang di ujung sana.

"Oh, ada apa?" tanyaku.

"Aku akan ke Canada hari ini. Ada urusan bisnis yang harus aku kerjakan di sana. Bisakah kita bertemu nanti malam?" tanyanya.

"Oh, baiklah. Kabari aku saja nanti," jawabku tersenyum.

"Baiklah."

Aku pun mematikan sambungan dan bersiap untuk melakukan pekerjaanku. Yah... telepon dari Taehyung cukup membuatku senang hari ini karena setidaknya aku sedikit melupakan masalah sepele yang aku pikirkan saat ini.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang