"Apa yang ingin kau bicarakan, Tuan Lee?" tanya Baekhyun sembari berjalan menuju sofa di mana terdapat Ketua Lee dan Manajer Yoo menunggunya. Pria itu menghela nafas sebentar sebelum akhirnya mendaratkan tubuhnya di sofa.
"Jelaskan semuanya padaku, kenapa kau bisa bersama seorang gadis dan kenapa kau berada di Canada sekarang?!" seru Hangeum. Wajahnya yang sudah menyeramkan kini lebih menyeramkan lagi karena amarah yang menyelubunginya.
"Aku ke sini untuk berlibur." Baekhyun menjawab dengan malas namun tatapan matanya sangat tajam menatap Hangeum.
"Kau berjanji padaku hanya di London dan kau pergi ke sini tanpa memberi tahu aku?! Apa kau tahu banyak berita beredar yang membahayakan agensi gara-gara kau?!"
Baekhyun membuang pandangannya. Sungguh, ia jengah sekarang.
"Dan kau, selaku manajer kenapa kau tidak melarang Baekhyun pergi ke sini, hah?! Untung saja aku sedang dalam perjalanan bisnis di sini sehingga bisa langsung menemuinya!" bentak Hangeum kepada Sangjin yang menghela nafas berat.
"Jangan salahkan Manajer Yoo. Dia tidak bersalah dalam hal ini. Aku yang memaksanya untuk ke sini!" jawab Baekhyun yang mulai tersulut emosi karena Hangeum memarahi Sangjin.
Hangeum mengusap wajahnya kasar dan menahan geraman marah, "Kau harus kembali ke Korea, sekarang!"
"Aku tidak mau,"
"Baekhyun," tegur Sangjin.
"Aku masih ingin di sini. Aku belum siap untuk bernyanyi lagi,"
"Belum siap katamu?! Jelaskan padaku kenapa video ini bisa beredar!" seru Hangeum lagi seraya melemparkan handphone-nya ke atas meja. Baekhyun menahan nafasnya ketika melihat videonya bernyanyi di kafe milik Hyesung.
"Kau harus kembali atau perlu aku mengancammu?" tanya Hangeum dengan sinis.
Baekhyun berusaha untuk tenang ketika mendengar itu. Ia sudah biasa mendapat ancaman, namun tidak lagi setelah mendengar kaitannya dengan Sohyun.
"Aku akan mencari identitas gadis yang bersamamu itu dan menyebarkannya ke media sosial. Fans fanatikmu pasti melakukan apa saja untuk meneror gadis itu. Dia bukan siapa-siapa, Baekhyun. Mudah bagiku menghancurkannya," kata Hangeum membuat Baekhyun naik pitam. Pria itu bangkit berdiri hendak menghajar Hangeum jika saja Sangjin tidak menahannya.
"Baekhyun, sudah! Tenangkan dirimu!" kata Sangjin sambil menahan tubuh Baekhyun yang bergetar karena marah.
"Jangan pernah sekali-kali menyentuh gadis itu!" seru Baekhyun.
Hangeum tertawa kecil, "Aku tidak akan menyentuhnya, jika kau mau pulang ke Korea dan kembali bekerja."
"Keparat!"
"Kuberi kau waktu lima menit dari sekarang untuk membuat keputusan. Bertahan di sini, atau kembali ke Korea!"
Baekhyun terduduk, emosi membuat tubuhnya lelah sekali. Matanya memerah dan nafasnya tersengal. Tangannya terkepal erat dan jika saja tidak ditahan, tangannya itu sudah mendarat di wajah Hangeum yang menyebalkan itu.
Pria itu memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam-dalam. Demi Sohyun, ia harus melakukannya.
"Aku akan kembali ke Korea, besok siang."
***
Baekhyun kalut, sungguh. Ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Sohyun lagi kali ini. Kembali ke Korea dan bekerja bukanlah hal yang ingin Baekhyun lakukan. Sore menjelang malam itu ia membereskan pakaiannya dibantu Sangjin. Ia terlihat tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence Love ✔️
RomanceIa hanyalah sosok rapuh yang berusaha menjadi orang paling dingin dan menyebalkan di dunia. Menyembunyikan dirinya di kota London dengan nuansa kuning musim gugur. Ia mengenalkanku apa arti kesendirian dan kesedihan yang menderanya sekian lama karen...