CHAPTER 8

2.2K 328 36
                                    

"Sarah!"

Aku menoleh ke sumber suara dan terkejut kala kulihat sosok yang tidak kusangka akan berdiri di sini. Ia menghampiriku dengan senyum lebarnya.

 Ia menghampiriku dengan senyum lebarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mr. Kelly!" seruku terkejut, "Bagaimana kau bisa di sini?" tanyaku sembari menjabat tangannya.

"Aku rencana akan ke rumahmu usai aku mengikuti festival di sini. Ada temanku yang menghubungiku untuk hadir di acara ini. Kau sendiri kenapa bisa di sini?"

"Same like you, Mister. Temanku mengajakku ke sini agar aku bisa mendapatkan ide dalam menulis."

"Ah, begitu rupanya."

Aku menganggukan kepalaku pelan. Atensiku kembali tersita pada sosok Baekhyun yang kini sudah menjauh dan ia menyusul Chanyeol yang sedang ada di stan makanan.

"So, how about your work? Apa kau sudah mulai dapat ide?" tanya Mr. Kelly.

Aku menganggukan kepalaku lagi, "Well, sedikit ide untuk saat ini."

Pria berkepala tiga ini menghela nafasnya, "Kuharap dengan liburanmu saat ini, kau bisa menyelesaikan tulisanmu dan kembali ke Canada. Banyak buku yang harus kau edit, Sarah. Aku sudah mulai jengah dengan Mrs. Johnson yang sekarang sering bertanya tentangmu padaku."

"I'm so sorry, Mister. Aku janji aku akan kembali ke Canada lagi nanti. Waktuku di sini tinggal dua minggu lagi," ujarku padanya.

"Alright."

"Kelly!" panggil seroang wanita yang sepantaran dengannya memanggil dari pintu suatu rumah. Mr. Kelly hanya memberi kode lalu ia berpaling padaku.

"Besok aku akan ke rumahmu, setelahnya aku akan pulang lagi ke Canada. Aku pergi dulu," ujarnya yang kujawab dengan anggukan. Usai Mr. Kelly masuk ke rumah itu, Taehyung datang menghampiriku.

"Itu siapa?" tanyanya penasaran.

"Dia editorku," jawabku padanya.

"Wah, kalian bertemu di sini?! Kau pasti langsung tertekan dengan target pekerjaan yang ia minta!" gumam Taehyung, "Siapa namanya?"

"Mr. Kelly Hanson."

Dia mengernyitkan dahinya. Heran bercampur terkejut kala mendengar namanya.

"Kenapa?"

"Namanya seperti nama perempuan!"

Aku memukul pundaknya kecil karena tidak menyangka akan perkataan yang keluar dari mulutnya. Well, itu mengejutkan.

"Kenapa kau memukulku? Bukankah itu benar? Namanya seperti nama perempuan!" ujarnya lagi sambil membelalakan matanya tak terima.

"Baiklah. Terserah padamu. Ayo kita susul mereka di stan makanan!" ajakku pada Taehyung untuk menyusul teman-teman yang lain.

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang