Baekhyun menghela nafas. Kini pria itu berdiri menatap rumah penginapan milik Sohyun yang sudah kosong. Kabar yang ia dapatkan dari Lay, Sohyun kembali ke Toronto hari ini. Jujur saja, Baekhyun ingin sekali menyusul. Namun urusannya di sini belum selesai. Dan lagi, pria itu sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi ke depannya.
Tentang hidupnya, karirnya, dan tentang hubungan asmara yang ia alami.
Jika gadis itu memang untuknya, tentunya Tuhan akan mempertemukan mereka kembali.
"Di sini kau rupanya. Semua orang mencarimu, akan ada acara makan-makan siang ini. Hwang PD mentraktir kita semua," ujar Manajer Yoo menghampiri Baekhyun yang masih terdiam.
Baekhyun menoleh kepada Manajer Yoo, "Ada sesuatu yang harus aku bicarakan padamu, Manajer Yoo."
"Baiklah, ada apa?" tanya Sangjin.
"Tidak di sini. Nanti, setelah kita kembali ke asrama," ujar Baekhyun.
Yoo Sangjin mengernyitkan dahinya bingung dan penasaran. Namun pria itu hanya diam dan menganggukkan kepalanya, sembari menerka apa yang ingin dikatakan Baekhyun.
***
"Hei, Baekhyun!"
Baekhyun terkejut melihat keempat temannya berada di aula asramanya itu.
"Kenapa kau baru pulang sekarang? Sohyun sudah kembali ke Toronto hari ini!" ujar Chanyeol menggebu. Jujur saja Chanyeol adalah shipper Baekhyun dan Sohyun. Menurutnya, Sohyun adalah gadis menarik yang hebat karena bisa meluluhkan hati seorang Byun Baekhyun. Senang juga karena bisa melihat temannya itu jatuh cinta lagi dan traumanya sekarang sudah sembuh total berkat gadis itu.
"Aku tahu. Kebetulan kalian ada di sini, aku juga ingin memberitahu kalian sesuatu. Ayo, kita ke ruanganku," ujar Baekhyun berjalan duluan meninggalkan keempat temannya yang saling pandang. Begitu juga dengan Sangjin yang mengekori Baekhyun.
Ketika semua sudah berkumpul, Baekhyun mengeluarkan handphone-nya.
"Aku mendapatkan informasi penting ketika berada di Jeju. Kuharap kalian mau membantuku. Terutama kau, Manajer Yoo," ujar Baekhyun dengan wajah serius.
"Ada apa? Informasi apa yang kau dapatkan?"
Baekhyun pun memutar rekaman suara yang ia dapatkan, membuat kelima lainnya terkejut dan geram bukan main.
"Dasar atasan gila! Bisa-bisanya ia melakukan hal seperti itu!" seru Kyungsoo dengan mata lebar.
"Untung saja aku dan Sehun berada di agensi berbeda," ujar Chanyeol yang diangguki Sehun.
Lay dan Sangjin terdiam mendengar rekaman itu. Sangjin lalu melepas kacamatanya dan memijit pangkal hidungnya.
"Kenapa kau berani sekali merekam hal itu, Baek? Jika kau ketahuan, bagaimana?" ujar Sangjin sedikit putus asa. Bantuan apa yang kira-kira bisa Sangjin lakukan untuk membantu Baekhyun? Ini jelas-jelas beresiko.
"Aku tidak peduli dengan karirku jika tidak selamat, Manajer Yoo. Aku hanya ingin membantu teman-temanku yang ditipu oleh pria itu."
Lay yang tadi diam kini angkat suara, "Pencabutan apa yang dikatakan pria itu tentang Yuri?"
"Biaya pengobatan ayahnya," jawab Baekhyun.
"Pengobatan?!" seru yang lain.
"Ayah Yuri sakit apa sampai harus dibiayai pengobatannya oleh agensi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence Love ✔️
RomanceIa hanyalah sosok rapuh yang berusaha menjadi orang paling dingin dan menyebalkan di dunia. Menyembunyikan dirinya di kota London dengan nuansa kuning musim gugur. Ia mengenalkanku apa arti kesendirian dan kesedihan yang menderanya sekian lama karen...