Play mulmed nya recommended 😆 hehe
Happy reading! 😊
"Sohyun, bangun! Kau ini sudah tiga hari mengurung diri di kamar. Ada apa sebenarnya?"
Lagi.
Kurasa aku mengalami déjà vu.
Lagi-lagi aku mengurung diriku dari beberapa hari lalu dan aku lupa akan keadaan tubuhku yang melemah karena kekurangan asupan karbohidrat dan lain-lain. Aku hanya menegak air putih dan makan ramyeon jika aku lapar, dan aku pun keluar dari kamarku diam-diam sehingga ibu dan ayahku tidak perlu menegurku. Kemarin juga Yoojung mendatangi rumahku dan ia marah-marah karena perubahan sikapku. Namun aku tidak menghiraukannya.
Semua ini karena pria bernama Byun Baekhyun.
Kalian bisa katakan aku bodoh karena aku masih memikirkan pria itu sekalipun sudah kuketahui dia sudah berkencan dengan Min Yuri, artis baru yang sedang naik daun di agensi tempat Baekhyun bekerja. Ya, mereka pacaran dalam satu lingkup agensi. Berita tentang hal itu di televisi membuatku benar-benar patah hati.
"Sayang, Ibu tahu kau tidak tidur! Ayo bangun dan makan siang bersama kami. Kau tidak merindukan ayah dan ibumu, huh?" tanya ibuku dari luar kamarku. Kurasa itu volume maksimal yang bisa beliau keluarkan. Namun tetap saja, jika dihitung satu sampai sepuluh, volume suara maksimal milik ibuku hanya bernilai lima.
Aku perlahan bangkit dari kasur kesayanganku dan membuka pintu. Tampak sosok wanita yang sangat aku cintai sedang berdiri di depanku. Ia langsung memelukku dan mencium pipiku. Wajahnya tidak banyak perubahan. Tetap lembut dan penuh ketegasan. Hanya saja keriput mulai menghiasi ujung matanya karena suka tersenyum.
"Kau tidak merindukan ibumu, ya?" tanyanya.
"Maaf, Bu. Aku ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi aku harus menyelesaikannya selama tiga hari berturut-turut," jawabku lalu bersama dengan ibuku berjalan menuju lantai bawah.
"Tapi setidaknya kau harus bertemu kami pagi ini," katanya. Kulihat ayahku sedang membaca koran tadi pagi sembari menunggu aku dan ibuku turun ke bawah.
"Maaf, Bu." Hanya itu yang bisa kuucapkan dengan mengulas senyum tipis. Jujur, perasaanku tidak membaik dari semalam.
"Halo, Ayah," sapaku. Ayahku langsung menoleh dan berdiri sembari menghampiriku. Beliau mencium keningku dan memelukku erat.
"Apa kabarmu, Hyun?" tanya ayahku tersenyum.
Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum tipis sembari berjalan ke meja makan.
"Hm, bisa kusimpulkan tidak kalau begitu," jawab ayahku.
Aku mengangkat kepalaku untuk melirik ayahku yang sedang mengambil nasinya.
"Tumben kau pulang, ada hal apa memangnya? Apakah Mrs. Johnson mengizinkannya?" tanya ibuku.
Aku menganggukkan kepalaku saja.
"Kurasa putriku sedang patah hati rupanya,"
Aku tersedak saat menegak air putih kala mendengar ucapan ayahku.
"Eh, pelan-pelan!" seru ibuku terkejut sementara ayahku tertawa kecil.
"Ayah, bagaimana kau bisa menyimpulkan seperti itu??" ujarku tidak terima. Aku malas sekali membahas masalah seperti ini.
"Kau putriku, dan aku tahu bagaimana jika kau sedang patah hati. Kau sungguh mirip aku soalnya," ujar ayahku lagi sambil tersenyum.
Mau tidak mau senyumku mengembang mendengarnya. Sedangkan ibuku mulai misuh-misuh dan pembicaraan selanjutnya adalah bagaimana cerita tentang ibu dan ayahku ketika masih muda dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence Love ✔️
RomanceIa hanyalah sosok rapuh yang berusaha menjadi orang paling dingin dan menyebalkan di dunia. Menyembunyikan dirinya di kota London dengan nuansa kuning musim gugur. Ia mengenalkanku apa arti kesendirian dan kesedihan yang menderanya sekian lama karen...