CHAPTER 18 (Baekhyun's eyes 3)

1.8K 267 3
                                    

"Ada apa lagi kali ini, huh? Kau ingin pindah ke Canada sekarang?"

Baekhyun hanya diam dan menikmati pemandangan di jalanan menuju bandara internasional Heatdrow. Sama sekali tidak mempedulikan perkataan pria yang kini mendengus kesal.

"Kapan kau mau kembali ke Korea?"

Pria berambut blonde itu masih diam.

"Hei, apakah aku sedang berbicara dengan patung sekarang? Kau minta tolong padaku untuk mengurus keperluanmu tapi kau malah tidak menganggapku? Begini caramu berterima kasih, huh?"

Baekhyun akhirnya menoleh ke pria itu dengan tatapan malasnya. Terbesit sedikit di hatinya bahwa ia menyesal meminta tolong pada Manajer Yoo.

"Aku belum tahu kapan akan kembali ke Korea. Ada beberapa hal yang harus aku lakukan di Canada," jawab Baekhyun.

"Apakah karena gadis itu?" tanya Sangjin sembari melirik Baekhyun. Ia pun menghela nafas setelah Baekhyun kembali tidak memberikan jawaban yang berarti 'iya'.

"Berita kau dengan gadis itu sudah tersebar di media sosial. Aku takut ini akan mengganggu reputasimu. Banyak skandal yang sudah beredar bahwa kau vakum karena memiliki hubungan dengan seorang gadis. Kau tidak takut dengan keadaan ini?" tanya Sangjin lagi.

"Bisakah kau lebih cepat, Manajer Yoo? Aku ingin cepat sampai di bandara dan pergi ke Canada."

Pria berkepala empat itu menghela nafasnya. Ia sudah mengenal sosok Baekhyun selama lima tahun pria itu menjadi seorang public figure. Sikapnya yang seperti ini menunjukkan bahwa Baekhyun sedang malas diajak bicara dengan topik percakapan seperti itu.

Baekhyun mengusap pelan syal berwarna cream yang melingkar di lehernya. Syal yang diberikan Sohyun dengan cara yang tidak mengenakan. Tetap saja, Baekhyun tetap memakai syal ini. Sedikit banyak ia berharap bahwa ia ingin bisa bertemu Sohyun kembali.

***

"Ini apartemenmu yang baru. Sesuai dengan keinginanmu, ini adalah apartemen yang terdekat dengan gedung percetakan Gread Read." Sangjin membantu Baekhyun membawakan tas dan koper masuk ke dalam apartemen itu. Baekhyun menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih, Manajer Yoo," ujar Baekhyun ketika Sangjin selesai membantu kepindahan Baekhyun.

"Kau bisa berterima kasih padaku dengan kembali bernyanyi lagi nanti. Kalau begitu aku pamit dulu. Jangan sampai Ketua Lee tahu kau pindah ke sini. Pria itu hanya tahu kau sedang berada di London. Jadi, selamat berlibur."

Sangjin pun menepuk pelan pundak Baekhyun dan pergi keluar dari apartemen itu. Baekhyun tersenyum simpul. Walaupun Manajer Yoo adalah orang yang suka sekali banyak bicara dan mengomel, tapi sebenarnya pria itu adalah sosok yang sangat perhatian dan baik. Baekhyun membuka tirai jendela yang ada di ruang tengah. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi waktu di Canada. Ia bisa melihat gedung penerbitan yang menjadi tujuannya pindah ke sini.

Tiba-tiba handphone-nya bergetar dan sebuah panggilan masuk.

"Halo?"

"Baekhyun! Kau sedang di Canada sekarang?!" seru seorang gadis dari seberang sana membuat Baekhyun harus menjauhkan telinganya.

"Bisakah kau tidak menelponku dengan suara seperti itu, Hye?"

Terdengar suara Hyesung tertawa di seberang sana, "Ah, maafkan aku. Aku hanya terkejut karena baru saja manajermu menghubungiku."

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang