CHAPTER 20

1.9K 273 20
                                    

Ini kedua kalinya aku terbangun dalam keadaan terkejut. Bagaimana tidak, ketika aku membuka mataku, hal yang aku lihat adalah wajah Baekhyun yang hanya berjarak sejengkal dariku. Dan lengannya,... lengannya berada di bawah kepalaku! Siapa yang bisa menjelaskan situasi ini?!

Kemana hilangnya bantal pembatas yang aku letakkan semalam? Apakah Baekhyun yang memindahkannya?

Aku terduduk perlahan dan segala spekulasi berputar di kepalaku. Mungkin Baekhyun sengaja memindahkannya karena ia merasa sempit saat tidur. Ah, apa jangan-jangan karena aku nakal ketika tidur?

Hei, nakal di sini aku suka menendang orang lain ketika tidur. Apakah aku melakukannya pada Baekhyun semalam sehingga ia harus menyingkirkan pembatas itu karena porsi tempat tidurnya jadi sempit?

Masalahnya kenapa lengannya bisa berada di bawah kepalaku?!

Aku berusaha berpikiran positif sebelum pikiran negatif mulai hinggap di kepalaku pagi-pagi seperti ini. Lagian tidak ada yang aneh ketika aku bangun hari ini.

You know what I mean, right?

Aku melirik Baekhyun yang masih tertidur dengan tenang. Ah, wajahnya saat tidur sangat tampan. Inikah efek jatuh cinta? Walaupun aku tahu rambutnya tampak berantakan bagai sarang burung yang terkena badai, ia tetap saja bak malaikat.

Ah, sebelum aku meledak karena senang tidur di sebelahnya semalam, aku pun bangun dari tidurku dan membersihkan diri. Setelahnya, aku langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Entah mengapa aku jadi ingin kimchi pagi ini. Jadi aku membuatnya sedikit dengan bahan yang ada di apartemen Baekhyun ini. Satu jam aku membuatkan sarapan ala kampung halaman, Baekhyun pun muncul di belakangku. Ia baru sekali bangun tidur. Dan wajahnya! Aigoo... matanya menyipit, ia mengernyitkan wajahnya, dan itu sangat lucu! Benar-benar khas orang yang bangun tidur dengan terpaksa.

"Kau sedang apa?" tanyanya sambil mengucek matanya ketika aku meletakkan makanan di meja makan.

"Menyiapkan sarapan. Perutku lapar sekali pagi ini karena semalam belum sempat makan," kataku pada Baekhyun. Pria itu pun mengambil handuk lalu mandi. Sementara aku membereskan tempat tidur. Kenapa aku merasa menjadi istrinya sekarang?!

Enyahkan pikiran anehmu, Sohyun! Kau hanya teman yang harus menemaninya melewati masa tersulitnya.

Ah... apakah boleh aku berharap bahwa hubungan kami lebih dari sekedar teman?

Tak lama kemudian, Baekhyun keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya. Ia pun berjalan menuju meja makan dan duduk di sana. Kami pun memulai sarapan dalam diam.

Namun, ketika makan, suatu hal aneh pun terjadi. Tiba-tiba saja Baekhyun mengambil sepotong kimchi yang kubuat tadi pagi dan memasukkannya ke dalam mulut.

Sekali lagi,

Ia memakan kimchi yang kubuat!

"Kau memakannya? Bukankah kau tidak suka kimchi?" tanyaku heran.

Ia mengunyah dalam diam lalu ia berkata, "Aku tidak suka kimchi bukan karena ada hubungannya dengan mantan kekasihku. Tapi ada suatu tragedi kecil yang menimpaku dulu."

Baik.

Sekarang ia sudah bisa membahas sesuatu yang berhubungan dengan mantan kekasihnya. Apakah efek bernyanyi semalam membuat traumanya sekarang sudah sembuh, huh?

Aku mengangkat sebelah alis mataku, tertarik dengan perkataannya.

"Aku pernah tersedak kimchi,"

Aku membelalakan mataku terkejut.

"Jadi itu alasan selama ini kau tidak mau makan kimchi??"

Silence Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang