8

321 13 2
                                    

Zara sebenarnya tidak yakin dengan janjinya ke Nindy. Apakah ia bisa benar benar menepatinya atau tidak. Tapi mungkin mengalah adalah jalan satunya.

Zara menyukai Dion? Entahlah. Hatinya masih bingung untuk mengerti.

Bahkan ketika Zara memasuki kelasnya dengan tampang lesu, Sisil langsung menaruh novel yang sedang ia baca sambil berkata

"Sumpah ya. Mantannya Alex drama banget"

Sambil mengangkat pundaknya, Zara menjawab "Ntahlah. Padahal dia mantan ke-n nya Alex"

"Saking banyaknya ya?" Sisil terkekeh dengan ucapan Zara, lalu memilih kembali fokus ke novelnya.

"Btw, kak Dion udah balik ke kelasnya Sil?"

"Iya udah daritadi" jawab Sisil.

"Raka, mau ikut jenguk Alex nanti?" Zara bertanya ke teman sebangku Alex, Raka, yang kini sedang mengganggu Santi bermain aplikasi tiktok.

Santi itu teman sekelas Zara dan Alex. Body nya muantab banget. Bibirnya merah pakai lipstik wardah. Alisnya saja pakai pensil alis 12.000 yang dijual di tokok kosmetik dekat pasar. Pokoknya Santi itu terkenal. Tiap Santi lewat, semua cowok pasti pada ngegodain. Apalagi kalau lagi pakai seragam abu putih. Wusss...ketat. Penggoda kaum adam deh pokoknya.

Pemilik nama menoleh, "Boleh. Pulang sekolah ya"

Zara mengangguk.

Raka meninggalkan Santi yang terlihat menggerutu dengan kedipan centilnya sambil berkata "Bentar ya my Bae"

"Lo naik apa?" Raka menghampiri tempat duduk Zara, dan berdiri disamping Zara.

"Gampang kok, gue bisa naik angkot nanti"

"Nebeng gue aja" Raka mengacungkan kedua jempolnya kok "Tapi traktir bakso di warung Pak Ed"

***

Pelajaran terkahir di kelas Zara hari ini, adalah pelajaran Biologi. Gurunya Bu Narsih

Sebelum Bu Narsih meninggalkan kelas, beliau berkata ke muridnya untuk mengerjakan buku paket halaman 60. Membuat seluruh murid serempak berkata.

"Yaaaaah"


Semua murid tampak memasukkan alat alat tulisnya ke dalam tas. Tak terkecuali Zara. Perempuan itu memasukkan alat tulisnya dengan sangat lamban. Membuat Raka menggerutu harus menunggu lama.

"Buset. Kurang minum oli ya Zar? Lemot amat sumpah" Raka menyilangkan tangannya ke depan dada.

"Sabar Koh Raka" Zara membenarkan tali tasnya.

Perempuan itu berdiri dan berjalan menyamai langkah Raka. Raka itu anak juragan kain. Toko nya besar sekali. Di dekat pasar. Makanya dia sering ketemu Santi.

"Lo tunggu di gerbang aja ya. Gue ambil motor dulu" ujar Raka sambil memainkan kunci motornya.

Zara pun berjalan sendirian menuju gerbang depan. Yang otomatis melewati area kelas 12.

Zara berjalan menatap langkah kakinya. Kadang harus sedikit bertabrakan dengan murid lain.

Di dekat gerbang sekolah, ada sebuah halte kecil. Murid murid biasanya menunggu jemputan disana.

Ketika Zara tidak sengaja menoleh kan kepala, mencari keberadaan Raka, matanya malah menoleh ke objek lain.

Dion.

God,I Like Him [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang