15

284 11 0
                                    

Aaargh... Pelajaran kali ini sangat membosankan. Ingin sekali Alex segera istirahat ke kantin. Untung untung jika bertemu Nindy.

Dengan iseng, Alex mengeluarkan ponselnya dari saku, dan memencet aplikasi Mobel Lejen.

"Kerampas baru tau rasa lo" Gumam Raka yang kini menaruh kepalanya di bangku.

Gumaman Raka, ternyata tertangkap oleh telinga Zara.

"Gausah macem macem" Zara menatap tajam Alex yang kini menundukkan kepalanya.

"Siniin" Zara menengadahkan tangannya ke depan Alex. Yang dihadiahi ucapan "Shit, mati!" oleh Alex.

"Ka, ambilin ponsel Alex" ujar Zara.

"Gue rank nih Zar. Ogah AFK ah" Alex masih menatap ke ponselnya.

Dengan gerakan cepat, Raka mengambil ponsel di pangkuan Alex dan memberikannya ke Zara.

"Ini tuan putri"

Zara menerima ponsel itu, menekan tombol home, dan mengunistall apk mobel lejen.

"Njing, lo nyebelin banget sih Zar. Aaaaah. Ngambek ah gue" Ujar Alex melihat gerak gerik Zara akan menginstall apk nya.

"ZARA, RAKA, ALEX kenapa ramai sendiri saat saya menjelaskan? Bisa ulangi lagi apa yang saya jelaskan?" guru yang berada di depan kelas menatap tajam ke 3 anak itu. Sisil bahkan juga menatap ketiganya. Apalagi sekelas. Lumayanlah tontonan.

"Itu bu... Em... Anu... Sperma membuahi sel telur kan?" Jawab Alex sekenanya.

Seketika 1 kelas menahan tawa masing masing.

"Saya guru sejarah Alex! Kalian bertiga, lari 10x lapangan. Dan jangan kembali sebelum jam pelajaran saya selesai"

Dengan berat hati, ketiga murid itu melangkah menuju lapangan.

"Lu sih Zar" ujar Raka yang berjalan di samping Zara.

"Kok gue? Alex tuh, masa jawab sel sel"

"Sejarah gue kan dari sel sperma dan ovum. Lagian gue lebih suka lari lapangan daripada diem dengerin penjelasan mengantukkan tadi"

Sesampainya mereka di lapangan, mereka mulai berlari mengitari.

Putaran ke 1-4 memang masih terasa biasa. Pada putaran ke 5, wajah Zara mulai memerah. Tidak biasanya gadis itu berlari lari di bawah terik seperti ini.

"Lo gapapa? Istirahat aja kalo capek. Gue yang gantiin lari lo" Alex melihat perubahan pada wajah Zara kali ini.

"Gapapa kok" Jawab Zara.

Baju seragam Zara bahkan sudah basah kuyup sekarang. Larinya memelan. Wajahnya merah. Nafasnya tak teratur. Bahkan ia tertinggal 1 putaran dengan Alex dan Raka.

"Minum! Duduk disana. 5 putaran kurangnya, gue aja yang lari" Bau maskulin itu, bau yang sangat khas.

"Gak..."

"Lo udah pucet. Baju lo basah kuyup. Sana duduk aja. Ini minum" Dion memberikan sebotol mineral ke arah Zara.

Kali ini, gadis itu menurut. Dion pun berlari 5 putaran untuk menggantikan kurangnya lari Zara.

God,I Like Him [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang