Pohon pohon menjulang tinggi. Membuat teduh suasana taman kota. Disinilah Zara dan Atha sekarang. Taman kota yang amat luas di teriknya siang ini.
Duduk di salah satu bangku taman di bawah pohon flamboyan, Atha menyenderkan seluruh badannya sambil memakan es krim pisang di dalam cup. Dia yang mentraktir.
Padahal, jam masih menunjukkan pukul 8. Waktu yang kurang tepat untuk makan es krim.
"Jadi... Bara itu sahabat lo?" Tanya Zara ke perempuan yang kini menaruh cup es krim yang telah kosong di kantung plastik.
Atha mengangguk. "Sejak kecil"
"Pertemuan gue sama dia itu terlalu rumit pokoknya" Lanjut Atha.
Zara mengangguk. Menyendok es krim terakhir ke mulutnya.
Taman kota siang ini lumayan lenggang. Lagipula, ini saatnya sekolah dan bekerja bukan?
Kecuali memang pasangan pasangan muda yang berduaan sambil saling mengalungkan tangan dipundak.
"Lo ngapain bolos? Ga pake seragam pula. Lo bohong kan kalo lo lagi libur. Gue tau kok" Ujar Atha menatap Zara dari atas sampai bawah. Tatapannya jauh dari tatapan menyudutkan, malah terlihat memaklumi.
"Ada... Sedikit masalah"
Jawaban Zara sedikit membuat euforia diantara mereka menjadi berbeda. Membuat Atha mau tak mau mencari topik lain. Paham bahwa hubungan mereka belum sedekat itu. Bahkan baru kali ini mereka bercengkerama.
"Em... Rumah lo..."
Kling
Belum saja Atha melanjutkan, ponselnya berbunyi. Membuat perempuan itu berdecak keras.
"Ini pasti Bara ngadu di grup deh" Gerutu Atha sambil mendengus kasar. Menyalakan hp nya dengan 2 kali ketuk di layar.
Zara terkekeh. Mungkin dulu hubungannya dengan Alex juga semenggelikan itu. Namun sekarang? Zara bahkan tak yakin Alex mencarinya kali ini. Atau bahkan tidak peduli.
Cadivus Band
Bara:
Woe... Si atha kabor dr sekola
Kalo ada yg nemu, pc gue.Atha:
Ps l. Tkng ngdu.Mika:
G niat idup emng tuh anakDion:
Temen gue, Zara, yg kemarin ikut ke metro kbur dr rmah. Tolong bngt buat yg ketemu dia.Bara:
?!?
Kok bar bar semua siAtha:
Mulut lo!Atha melirik ke arah Zara, lalu mematikan ponselnya pelan.
"Gue... Boleh nanya sesuatu?"
Zara menolehkan kepalanya hingga mengangguk pelan.
"Dion tadi bilang di grup. Lo... Kabur dari rumah?" Tanya Atha dengan penuh hati hati.
"Sama kayak gimana awal Lo ketemu Bara. Alasan gue kabur dari rumah, juga serumit itu. Bahkan lebih" Zara menatap ke depan.
"Hmmm... Its okay" Atha terkekeh pelan.
Hening.
"Kita cari makan yuk" Atha beranjak dari tempat duduknya, diikuti Zara yang dibelakangnya. Berjalan bersampingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
God,I Like Him [COMPLETED]
Teen FictionJika aku berkata, 'aku mencintaimu'. Cukup klise jika kamu menjadikan ini bertepuk sebelah tangan.