4

4.7K 291 1
                                    

Saat ini Gracia dan Shani sudah berada di dalam mobil Gracia dan dia sendiri yang mengemudikan mobil membelah jalanan yang sudah cukup ramai.

"Terimakasih ya Ge. ' ucap Shani di tengah keheningan.
Gracia melirik Shani sekilas.

"Terimakasih untuk??" Tanyanya dengan binggung.

"Untuk semuanya, semenjak aku kenal kamu aku jadi punya teman. Semenjak kenal keluarga kamu juga aku merasa punya keluarga yang utuh. terimakasih banyak.'
Ungkap Shani tulus sembari melihat Gracia yang juga tersenyum meski pandangannya lurus ke jalanan.

"Sama sama ci, aku juga seneng bisa kenal ci Shani yang selalu ngertiin aku, maaf ya kalau aku suka bikin cici kesel.'
Shani tersenyum, satu tangannya ia ulurkan untuk menyentuh pipi Gracia.

"Jangan pernah tinggalin aku ya Gre ?" Pintanya jujur.

"Ngak, ngak akan pernah ci. Justru aku yang minta ke cici buat jangan pernah pergi dari hidup aku, karena adanya cici aku banyak belajar, cici yang buat aku punya semangat hidup.'
Shani tersenyum lagi, tangannya pun masih menempel di pipi tembam Gracia, membuat Gracia memejamkan matanya untuk merasakan lembut tangan Shani di pipinya. Eits, tenang mobilnya sedang terjebak lampu merah kok jadi aman jikalau Gracia tutup mata.

"Gre ?"

"Ya?"

"Kapan kita naik sepeda ke sekolah ? kamu kan kemarin janji kamu lupa ya?"
Mobil sudah melaju lagi.

"Ya kapan ya ci ?? besok gimana ? nanti aku nginep di rumah ci Shani deh biar besok berangkat bareng. Tapi itupun kalau aku boleh nginep.'

"Boleh lah, tumben pake izin segala biasanya langsung nginep aja, ngak diminta padahal.'

"Ya kan dari pada susah" buat pulang jadi nginep deh. Lagian, cici 'kan sering sendiri di rumah, otomatis ngak usah minta izin dulu.' jawabnya asal.

"Dasar gendut'

Gracia tertawa menanggapi respon Shani.

"Udah sampai ci.'
Ucap Gracia saat mobil yang di kemudikannya sudah mendarat di lapangan parkir sekolah mereka.

"Em..'
Shani keluar lebih dulu disusul Gracia.

"Ci ?"

"Apa Ge??" Tanya Shani jengah.

"Hehe cuma mau panggil cici aja.'
Kali ini Shani langsung pergi begitu saja meninggalkan Gracia yang tak berhenti memanggil namanya.

...

Tettt....

Akhirnya bell yang di tunggu sejuta umat pelajar pun berbunyi, murid" sudah meninggalkan kelas menuju surganya anak sekolahan yaitu kantin. Tidak berbeda dengan Gracia dan Shani, mereka memilih untuk makan bakso saat jam istirahat pertama ini.

"Kok cuma diliatin ci ? cici ngak mau makan bakso ya ? mau aku pesenin yang lain ?"
Tanya Gracia saat melihat Shani tampak tak bersemangat untuk memakan baksonya.

"Ngak usah Ge, aku masih kenyang aja. Tadi aku sarapan kebanyakan soalnya' alasan Shani sembari mulai memotong baksonya.

"Apaan banyak, cici cuma satu kali aku nambah dua kali aja masih bilang laper'

"Itu si kamu si gendut.' ledek Shani.

"Biarin yang penting kuat.' elak Gracia.

Di sekolah ini, Shani dan Gracia tak punya teman dekat, hanya sebatas teman biasa, jadi kemana pun mereka dimana pun juga cuma dan hanya berdua mungkin sesekali ada tapi mereka" itu terlalu sungkan untuk gabung dengan pasangan Shani dan Gracia. entahlah apa alasannya yang jelas Shani dan Gracia lebih nyaman begitu dari pada ada satu orang yang dateng dalam hidup mereka cuma untuk menganggu persahabatan nya.

CERITA KITA BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang