9

3.2K 230 4
                                    

Pukul 06:15.

Gracia masih berusaha mengayuh sepedanya menuju sekolah yang hanya berjarak beberapa km dari rumah Shani.

Yang membuatnya kepayahan tapi berusaha keras mengayuh adalah Shani yang ia boncengi. Gadis itu terdiam sejak mereka meninggalkan rumah. tangannya hanya ia taruh di perut Gracia, memeluk Gracia agar ia tak jatuh.

"Ci, cici masih hidup kan ?.' tanya Gracia.

"Masih lah, kenapa ?? Cape ya, kayuh sepeda nya ?"Tanya Shani.

"Ngak kok ci, cuma kok cici berat juga ya ? padahal porsi makannya selalu dikit kok berat.' ucap Gracia yang hanya mendapatkan cubitan dari Shani.

"Awww ci, sasckit tahu.' protes Gracia setelah ia menghentikan laju sepedannya.

"Salah sendiri hina orang.'

"Yang sering hina kan cici, aku baru kali ini aja kok.' Gracia kembali mengayuh sepedanya.

"Bodo Gre, cepet kayuhnya, kok ngak sampe sampe sih.'

"Ya sabar kali, ini aku ngos" san kayuh sepedannya.'

"Alesan, kemarin kamu yang janji, jadi aku ngak mau gantian.'

"Iya, ngalah deh sama bidadari"

Gracia memilih menyimpan tenaganya untuk memboncengkan Shani sampai sekolah dari pada terus menganggu Shani yang badmood.

Dalam hati Shani sangat menikmati perjalanan ini. Angin pagi yang sepoy", matahari yang bersinar cerah dan ia bisa memeluk Gracia seperti ini. Sangat menyenangkan.

Sayang sekali pagi" ia sudah di buat kecewa oleh mamanya dan juga papanya.

Ia jadi teringat dua bulan yang lalu saat mama dan papanya berbicara serius padanya untuk pertama kalinya.

Flashback.

Dua bulan yang lalu, Shani ikut menemani mama dan papanya tugas di bandung. Ini paksaan dari sang mama yang terus" san memintanya untuk ikut ke bandung saat Shani libur sekolah.

saat ini Shani tengah membaca novel diatas kasur sampai tak sadar mama dan papanya masuk ke kamarnya.

" Shan .' panggil Dev, papa Shani.

" loh ...mama papa .' Shani kaget lalu menutup novelnya.

" hay, maaf mama sama papa sudah gangguin kamu. kamu kayaknya masih asik baca novelnya jadi terpaksa deh harus diganggu dulu.' ucap Veranda, mama Shani.

" ngak ganggu kok ma, cuma kaget aja .' jawab Shani.

" papa sama mama mau ngobrol serius sama kamu. kamu dengerin dulu ya ? Jangan di potong sebelum selesai, Shani ngerti??"

" iya pah, Kenapa si ??"

" sayang, mama dan papa sudah pikirin ini baik" dan kami setuju buat pindah rumah, karena sekarang kantor pusat papa yang di jakarta sudah di ambil alih sama om okta. kamu 'kan tahu kalau papa dapet warisan dari opa untuk meneruskan bisnisnya dan papa dapet perusahaan yang di bandung, jadi kita sekeluarga bakalan pindah rumah.' ucap Veranda tenang.

Shani terkejut bukan main.

" jadi kita ??"

" kita bakalan pindah ke bandung sayang, papa sudah beli rumah di sekitar kantor biar waktu jalannya cepet. rumahnya bagus kok, kamu pasti suka.' tambah Dev.

" maksud Shani, gimana dengan sekolah Shani pa ? kan Shani baru masuk kelas sebelas pa.'

" nanti papa carikan sekolah yang paling bagus di bandung supaya kamu cepet betah pindah ke bandung.'

CERITA KITA BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang