Tidak terasa sudah satu minggu lamanya Gracia di rawat di rumah sakit di jakarta pada salah satu ruangan ICU dan belum ada tanda tanda akan bangun.
Nabilah sudah di perbolehkan pulang sejak dua hari lalu karna kondisinya sudah lebih baik meski luka di kening dan beberapa luka di tempat lain masih berbekas.
Lalu kondisi si bungsu Juli masih sama saat pertama masuk rumah sakit, bahkan terkadang kondisinya sangat lemah, meski begitu ada harapan untuk si bungsu sadar dari komanya.
Kembali pada Shani, gadis itu berdiam diri di kamarnya dan melamun entah sejak kapan. Setelah dia selesai menjenguk Gracia dia hilang bagai di telan bumi, ada alasannya apa kalian mau tahu ??.
Aku jelaskan kejadian seminggu yang lalu yang bagi Shani sangat menyakitkan untuk dikenang.
Flashback satu minggu yang lalu.
Shani baru saja menemui Gracia di ruangan ICU. Perasaan Shani sedikit lega karena akhirnya bisa melihat kondisi Gracia. Selepas menutup pintu ruangan itu Shani di kejutkan dengan kedatangan papa Gracia aka Gery di depan ruangan Gracia.
"Papa.'
Shani dengan gugup menghapus jejak air matanya di pipi."Shani, gimana keadaan Gracia ?.' Tanya papa Gracia.
"Masih belum sadar pa, tapi tadi Gracia ngerespon saat Shani ajak bicara. Gracia genggam tangan Shani kuat banget pa, Shani seneng.' curhat Shani dengan senyum bahagia.
Gery tersenyum melihat wajah ceria Shani.
"Alhamdulilah kalau begitu, papa ikut seneng dengernya. Oh iya shani, mama cariiin kamu tuh, kamu samperin mama di ruang kenanga nomer 11 ya ?.'
Shani sedikit kaget.
"Mama sudah sadar pa ?.' tanya Shani.
"Iya, dan yang pertama dia cari itu kamu. Jadi papa mohon temui mama dulu ya ? Biar papa yang tungguin Gracia disini.'
Pinta papa Gracia, Shani nampak berfikir sebelum menjawabnya."Baiklah pa, Shani ke ruangan mama dulu ya ?.'
"Iya, jangan lupa ruangannya kenanga nomor 11 ya Shan ?.' ucap papa Gracia mengingatkan.
"Iya pa, kalau begitu Shani pergi dulu ya ?.'
"Iya ..'
Shani melangkah meninggalkan papa Gracia dan mencari ruangan kenanga, ruangan dimana mama yang mengangkatnya sebagai anak di keluarganya.
"Ruang kenanga nomer 11, ini dia ..'
Shani mengetuk pintu terlebih dahulu lalu masuk kedalam.
Saat ini Nabilah tengah menutup mata nya saat Shani masuk, tapi saat Shani mulai melangkah mendekati bangsal, mama Nabilah membuka matanya lalu memandang Shani yang makin mendekatinnya.
"Shani ?.' panggil Nabilah lemah.
"Mama, Shani seneng mama sudah sadar.'
Shani memansang senyum bahagiannya."Shani ?.' panggil Nabilah lagi lalu berusaha untuk duduk bersandar pada bantal. Shani pun membantu nabilah duduk di bangsalnya dengan bantal sebagai tumpuan punggung.
"Ya ma ? Mama mau sesuatu ? Mama mau minum ya ?.' tanya Shani setelah Nabilah duduk.
Nabilah menggeleng dengan lemah.
"Shani, mama mau bicara serius sama kamu. Kamu mau dengerin mama kan ? Tapi jangan di potong dulu ucapan mama, kamu ngerti ?.'
Shani mengangguk paham sekaligus heran.
Nabilah menghela nafasnya sebelum memulai cerita.
"Sebelum kecelakaan, mama dan Gracia sempat bertengkar Shan. Mama marah sekali, kamu tahu kenapa mama marah ?.' tanya Nabilah melirik Shani.