Sudah terlalu lama bagi Shani dan Gracia berpelukan di koridor rumah sakit yang cukup sepi mengingat lantai lima rumah sakit tersebut adalah lantai khusus ruang VIP dan VVIP.
Okta maupun Veranda yang masih sama sama diam di depan pintu ruangan masing-masing pun tak berniat memanggil keduanya yang larut dalam pelukan meluapkan rasa rindu.
Kadang Okta berfikir, apa iya hubungan Shani dan Gracia hanyalah sebuah persahabatan ?
Karena sikap Gracia selama ini setelah berpisah dengan Shani amat sangat aneh. Seperti seseorang yang tengah di tinggal sang kekasih, bukan seseorang yang hanya di tinggal sahabat lebih dari itu yang Gracia tunjukan.
Tapi biarlah itu jadi rahasia keduanya.Veranda yang merasa Shani dan Gracia sudah cukup lama berpelukan memutuskan untuk menghampiri mereka lalu berdehem canggung untuk mendapat perhatian keduannya yang sama sama menutup mata di tengah pelukan.
"Ekhm. Masih lama ya pelukannya?.' ucap Veranda santai. Gracia terlebih dulu sadar dan melonggarkan pelukannya.
"Maaf tante' ujar Gracia lalu tersenyum. Dan kini benar" melepas pelukannya.
"Hem, Shani. Mama mau bilang sama kamu.' kata Veranda mencoba mencari perhatian putrinya yang masih membelakanginya.
Shani membalikan badannya lalu menghapus lelehan air mata nya.
"Ya ma ?."
Veranda mendekat ke Shani dan ikut menghapus jejak air mata kebahagiaan putrinya itu.
"Kamu temani Gracia aja dulu di dalam, biar mama yang temani papa. Mama rasa kalian butuh waktu berdua.' kata Veranda sedikit melirik Gracia.
"Mama serius ?.' tanya Shani.
"Iya. Gracia juga masih kangen sama kamu dan butuh waktu yang lama buat curhat sama kamu kelihatannya. Papa kan masih belum bangun jadi kamu bisa temani Gracia di kamar rawatnya.' ucap Veranda lembut.
Shani tersenyum lalu memeluk mamanya itu.
"Terima kasih ma ...' ucap Shani senang.
"Ngak usah bilang terima kasih sayang, mama seneng kalau kamu juga senen. Jaga Gracia dengan baik ya ?.'
Shani mengangguk lalu melepas pelukaannya.
"Gracia ?.' panggil Veranda kepada Gracia yang sejak tadi hanya menunduk takut.
"Emm, ya tante ?." Gracia mendongakkan wajahnya memandang Veranda.
Veranda tersenyum melihat wajah Gracia yang seperti ketakutan.
"Maaf in sikap tante yang kemarin ya ? Tante ngak bermaksud misahin kalian, tante cuma terlalu sayang sama Shani. Tapi sekarang tante tahu kamu adalah sumber semangat Shani jadi tante mohon untuk jaga Shani setelah ini. Jangan sakiti putri tante ya ?.'
Ucap Veranda kepada Gracia."Ahh ...iiiya tante. Gracia sudah maafin tante kok dan ci Shani bakal Gracia jagain.' jawab Gracia gugup.
Lagi lagi veranda tersenyum lalu mendekati Gracia dan memeluknya.
"Sekali lagi tante sama om minta maaf karena sempat memisahkan kalian, sekarang tante tidak akan lagi memisah kalian.'
Dalam pelukan Gracia tersenyum bahagia.
"Terima kasih tante ...'
Veranda melepaskan dahulu pelukanya lalu menghadap Shani dan mengusap pipinya serta mencium kening sang putri.
"Mama mau masuk ke kamar rawat papa, kamu masuk gih ke kamar rawat Gracia ya ? jagain dia dengan baik, kalau ada apa apa panggil mama oke ?.'
"Iya ma, terima kasih.'