Shani mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya membuka mata lebar lebar saat tidak melihat keberadaan Gracia yang semalam tidur di sampingnya.
Shani baru saja akan bangkit untuk mencari keberadaan Gracia tapi dia dikagetkan dengan keberadaan Gracia yang tengah duduk di sampingnya.
Senyum Shani pun terlukis di bibir tak kala melihat Gracia mungkin tengah menunggu dia bangun. Tanpa menunggu lama, Shani melingkarkan tangannya pada perut Gracia dalam posisi berbaring membuat si punya perut kaget dari lamunannya.
"Eh pagi sayang.' sapa Gracia lembut dan mengusap tangan Shani yang melingkar pada perutnya.
"Pagi juga sayang, kok kamu ada disini ? aku kira kamu pergi kemana tadi.' ucap Shani serak akibat bangun tidur.
"Ah maaf shan, tadi aku kebelet jadi bangun duluan terus salah jalan jadi duduk disini deh.' kata Gracia yang kini menunduk sedih dengan nasibnya kini tanpa indra penglihatannya.
Shani bangkit dari tidurannya lalu memeluk Gracia.
"Kenapa ngak bangunin aku aja sih ? Tadi kalau kamu jatuh gimana? Kaki kiri kamu kan masih susah buat jalan.' ungkap Shani mengingatkan bahwa kaki kiri Gracia yang sempat di gip masih menyusahkan Gracia untuk berjalan di tambah penglihatan Gracia yang rusak.
"Aku ngak mau ganggu tidur kamu. Semalem kan kamu udah cape bantuin aku buat belajar jalan, jadi aku nggak mau buat kamu kurang tidur.' jujur Gracia.
"Huh...tapi lain kali jangan ya ? Aku ngak mau kamu jatuh, nanti luka lagi.' kata Shani meletakan dagunya pada bahu Gracia, mencium dalam aroma yang Shani suka sekarang.
"Shani ??.' panggil Gracia sembari tangannya menggapai gapai wajah Shani.
"Kenapa ? Aku disini.' ucap Shani meraih tangan Gracia dan meletakannya di pipi miliknya.
Gracia tersenyum lalu menyingkirkan kepala Shani dari bahunya, meraih ke dua pipi Shani dengan tangannya dan mencium pipi itu lembut.
Cup.
"Morning kiss buat kamu, terima kasih untuk semuanya setiap hari.' ucap Gracia senang.
Shani tersenyum juga. Dengan gemas Shani mencium bibir Gracia dengan cepat.
Cup cup cup.
Gracia yang tidak melihat saat Shani akan menciumnya hanya memasang wajah kaget yang lucu bagi Shani.
"Kamu kaget ya aku cium ??.' Shani terkekeh saat Gracia merona pipinya.
"Ngak sih, cuma tumben mau nyosor nyosor gitu kan biasanya kalau dipaksa sekalipun ngak mau.' ujar Gracia santai.
"Habisnya lihat kamu bawaannya pengin cium sih, apalagi dua pipi gembul kamu, duh ngidam pengin noel noel mulu kalau aku lagi sekolah.' jujur Shani.
"Serius cuma noeel noel aja ?.' tanya Gracia.
"Hehe kalau kelepasan suka pengin nyubit sih ...tapi awwwww!!!!! Gracia sakit.' kata Shani yang baru saja menerima cubitan maut dari Gracia.
"Masa cuma mau dicubit sih.' protes Gracia. Andai Gracia tak buta pasti dia akan khawatir melihat Shani yang meringis kesakitan karna yang Gracia cubit adalah lengannya yang kemarin terluka karna jatuh disekolah saat dia buru buru untuk pulang.
Gracia dibuat binggung karna tidak mendengar Shani berbicara lagi.
"Ci Shani ?.' panggil Gracia.
"Eh ya Gre, kenapa ?.' tanya Shani spontan membuat Gracia binggung.
"Kamu kok diem, ahhh pasti sakit ya cubitan aku, duhh maaf mana yang sakit ?.' tanya Gracia yang kini meraba raba keberadaan tempat ia mencubit.
Shani menghentikan aksi Gracia dan meraih kedua tangan itu lalu menggenggamnya erat.
