25

3.8K 249 15
                                    

Gracia masih saja duduk di tepian ranjang milik mama Shani yaitu Veranda, sedangkan Shani tengah mencuci tangan dan kakinya di dalam kamar mandi.

Yang Gracia fikirkan adalah 'apa ngak salah dia tidur di atas ranjang ini ?.'
Ada rasa takut, enggan dan was was apalagi bila nanti mama Shani tahu kalau ranjang pribadinya sudah ada yang berani menidurinya.

Belum lagi dia juga akan satu ranjang dengan Shani, untuk berdekatan saja setelah dari kebun teh jantungnya sudah susah di ajak kompromi apalagi nanti, mungkin Gracia akan terkena asma dadakan lebih parahnya lagi Gracia bisa jantungan.

Gracia masih saja enggan untuk menidurkan badannya yang sebenarnya sudah amat sangat lelah itu, pikirannya melayang saja memikirkan apa iya dia akan tidur disini?.

Pintu kamar mandi terbuka, Shani keluar dari dalam dan melihat Gracia tengah di liputi rasa takut terlihat saat gadis itu mengigit bibir bawahnya dengan perlahan Shani mendekati Gracia dan menyentuh bahunya.

"Gre?? Kamu Kenapa ??.'
Tanya Shani lalu ikut duduk disebelah Gracia.

"Ehh cici, eghh ngak kenapa napa kok.' bohong Gracia.

"Tapi mata kamu bilang ada apa apa, jujur sama aku deh' desak Shani, dia sendiri sudah menatap intens mata Gracia menunggu gadis itu bicara jujur dan sesuai dengan keadaan hati dan matannya.

"Uhhh, sebenarnya aku tuh takut tidur disini ci.' jawab Gracia tanpa mau menatap mata indah Shani.

"Takut karna apa sih ? Gelap ?.' tanya Shani lagi dan Gracia menggeleng.

"Bukan itu.'

"Lalu ??.'

"Ci, ini kan tempat tidur orang tua cici, tante Ve dan om Dev. Aku rasa bukan ide bagus buat tidur disini deh, aku tidur bareng mama sama Juli aja ya ci ?.'

Shani nampak heran dengan permintaan Gracia ini.

"Kenapa sih ngak mau ? Lagian mama sama papa kan juga ngak ada di rumah, aku juga sudah izin buat tidur disini jadi ngak masalah dong.' jelas Shani, lagi dan lagi Gracia menggeleng tidak setuju dengan ide Shani.

"Kalau mama kamu tahu aku juga tidur disini gimana ? Pasti marah nanti.'

"Ngak Gre. Lagian tempat tidur di kamarku ngak lebar, muat dua orang aja. Nanti Juli kesempitan kalau kamu maksa tidur bareng, udah tidur disini aja.'

Shani berjalan kesisi lain ranjang dan naik ke atas bersiap untuk berbaring.

Melihat Gracia yang masih duduk saja dengan kesal Shani asal menarik lengan Gracia, menyebabkan Gracia tidur di atas ranjang setengah badan dan kaki Gracia masih bergelantungan.

"Kamu tidur atau aku marah ?.'

Tanya Shani didepan wajah Gracia, Gracia meneguk ludah karena wajah Shani tepat di depannya.

"Gre?? Jawab dong.'
Ucap Shani lagi tanpa menjauh kan wajahnya.

"I...iiya ci, Gre mau tidur disini.'
Ucap Gracia pada akhirnya. Shani tersenyum lalu dengan jahil dia mencium sudut bibir Gracia dengan cepat.

"Bagus kalau gitu, ya udah naik dong.'

Perintah Shani enteng, Gracia yang masih memproses apa yang baru saja ia terima masih saja berbaring setengah badan.

"Gree ?? Mau beneran aku marah ??.'

"Ehhh..ngak ci ...'

Dengan cepat Gracia bangun lalu naik ke ranjang, namun Gracia masih duduk saja memandang Shani yang sudah menyenderkan badannya pada kepala ranjang.

CERITA KITA BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang