Malam hari di keluarga Gracia. Selepas makan malam yang di dominasi pertengkaran Juli dan Gracia, kini penghuni rumah sudah masuk ke kamar masing".
Seperti Gracia dan Shani yang kini duduk lesehan di depan tv kamar Gracia sembari mengerjakan tugas sekolah."Duh nomer ini jawabannya apa ya ?"
Gumam Gracia."Mana Gre ?." Tanya Shani sambil melirik buku Gracia.
"Ini loh ci, nomer ini.' tunjuk Gracia pada bukunya.
"Deketan sini ci.""Nomer berapa sih ?.'
Kini Shani mendekat dan melihat buku Gracia.Cup.
"Gre!!!.'
Protes Shani saat Gracia berhasil mencuri kesempatan untuk mencium pipinya."Lagian cici serius banget, kayaknya soal" itu lebih sulit ya dari pada soal punya aku.'
"Kan tugas kita sama. Jelas soalnya juga sama Gre, mana bisa beda sih ?.' heran Shani.
"Santai kali ci, aku takut deh liatnya.'
Shani memutar bola matanya malas.
"Terserah kamu deh. Kamu sudah selesai belum ? jangan bilang belum trus mau nyontek lagi ?!."
"Ngak lah ci, 'kan tadi habis makan, jadi otak aku lancar kayak jalan toll, aku sudah selesai dari tadi tahu.'
Katanya sembari menutup buku nya."Syukur deh, aku juga sudah selesai.'
Shani pun menutup bukunya."Huahhh ...ngantuk Gre tidur yuk ?."
Ajak Shani yang diangguki Gracia."Rapiin dulu bukunya Ge." tegur Shani saat melihat Gracia sudah berdiri dan akan naik ke kasur nya.
"Eh iya lupa.'
Gracia kembali ke tempat awal lalu membereskan buku" nya, lalu memasukanya ke dalam tas."Udah gosok gigi belum ?? cuci kaki sama tangannya udah belum ?.' Tegur Shani lagi saat melihat Gracia akan kembali naik ke ranjang.
"Duh, berasa tidur sama ci Nju deh, banyak aturan.'
Kata Gracia sembari masuk ke kamar mandi."Kan biar tidur kamu nyenyak Gre." elak Shani yang menyusul Gracia masuk kamar mandi.
"Chici mahu apha??." Tanya Gracia sembari menyikat gigi.
"Ih jorok kamu kumur" dulu baru tanya.'
Gracia pun menyelesaikan sikat giginya lalu kumur"."Cici mau ngapin ikutin aku kesini ?." Tanya Gracia lagi.
"Lah, gosok gigi sama cuci kaki trus tangan lah seperti kamu.'
"Ooh kirain.'
Gracia menggaruk belakang kepalanya."Kirain apa?.' Tanya Shani selepas gosok gigi.
"Kirain modus gitu.'
"Apaan sih ngak jelas, yuk keluar sudah selesaikan ?." tanya Shani dengan judes.
"Iya...'
Keduanya pun keluar kamar mandi lalu naik ke ranjang. Mereka memanjatkan doa sebelum berkelana ke dalam mimpi.
"Cici..."
"Apa ?."
"Boleh peluk cici ngak ?? soalnya bantal guling punya aku di kamar Juli.'
Kata Gracia beralasan.Shani yang tahu kalau Gracia susah tidur tanpa bantal guling nya pun hanya mengangguk.
"Makasih ci, aku sayang cici pake banget."
Kata Gracia setelah memeluk Shani. Walau Shani membelakangi Gracia, ia tetap bisa mendengar apa yang Gracia katakan dan Shani tersenyum, dalam hatinya pun mengatakan hal yang sama.
