Gracia masih terdiam menunggu lampu merah padahal Okta sedari tadi tak diam saja. Dia terus membujuk Gracia agar mau kembali ke mobil. Namun seperti nya tekad Gracia sudah bulat.
" Gre, plis dengerin aku dulu. Kita cari penginapan, terus kamu ganti baju. Aku bakalan temani kamu masuk ke dalam tapi ngak sekarang, nanti kamu di usir Gre.'
Bujuk Okta lagi. Gracia tetap tidak bergeming. rasa sakit pada siku nya, rasa dingin karena hujan pun tak Gracia pedulikan. Gracia hanya ikut menghitung angka pada lampu lalu lintas dan saat lampu berubah merah dengan secepat nya Gracia berlari menyeberang." Gre!!! Ck ngeselin banget sih batu dasar.' Okta pun ikut berlari mengejar Gracia yang lebih dulu sampai di depan rumah sakit.
Sampai depan lobby ada security yang menghadang langkah Gracia yang buru" itu.
" maaf mbak, ada yang bisa saya bantu?.' tanya security tersebut ramah.
" saya mau masuk.' ucap Gracia jutek lalu akan melangkah masuk.
" maaf mbak, ada perlu apa ya ?.' tanya security yang satunya lagi.
" saya mau ketemu temen saya yang baru aja masuk, jadi saya mau masuk sekarang.'ucap Gracia tegas.
" maaf mbak, mbak ngak boleh masuk karena jam besuk sudah habis mbak kembali saja besok.' ucap security lagi dengan sabar.
Okta yang baru saja sampai di depan lobby pun terengah-engah karena ikut berlari mengejar Gracia.
" kan sudah ku bilang Gre, kita ngak bakalan di bolehin masuk, ini sudah malem.' ucap Okta sedikit berbisik.
" ngak ta, pokoknya aku harus masuk.'
Gracia berhasil menerobos masuk lobby tapi dua security tersebut berhasil mengejar dan menangkap Gracia.
" lepas ngak !!, saya bilang lepas !!.' Gracia berusaha melepaskan tangannya yang di cekal dua security.
" sudah saya kasih tahu kalau mbak ngak boleh masuk!!.'
Gracia diseret paksa untuk keluar kembali dari lobby.
" lapas ngak!! , saya mau masuk!! ci Shani ada di dalem, lepasin saya!.'
Berkali kali Gracia berusaha melepas cengkraman dua security tapi tenaganya bukanlah tandingan dua security itu.
" lepas ...lepasin saya, saya mau masuk, ci Shani ada di dalem. Saya mohon, saya mau masuk ada ci Shani disana.'
Gracia pun menangis, tapi tampaknya dua security itu tak peduli dan terus menyeret Gracia keluar dari lobby. Dua security itu pun sedikit mendorong Gracia keluar lobby.
" aww...'
Gracia terjatuh akibat dorong kecil itu." Gre...' Okta yang tadi hanya membuntuti Gracia tanpa bisa membela pun menghampiri Gracia yang menangis.
" bilang sama mbak yang gila ini, kalau anda jenguk tuh tahu waktu ya. Ini sudah malam, dan maaf karena kami terpaksa mengusir mbak yang hampir membuat onar di dalam. Selamat malam.'
Dua security itu pun pergi meninggal Gracia dan Okta.
" ta ...aku mau masuk, ci Shani di dalem.' ucap Gracia serak karena terlalu lama menangis.
" Okta tahu Gre, tapi kan kamu tahu sendiri kita ngak boleh masuk. Kita kesini lagi aja besok. Kita balik lagi ke mobil dan kesini lagi besok ya ?.'
Gracia menggeleng." ngak ta! aku mau masuk, ci Shani di dalem, ci Shani aku disini !!!!!!.'
Teriak Gracia." cici keluar ci, Gracia disini. Gracia kangen cici.'
Okta ikut menangis dan memeluk Gracia yang masih menangis dan bergumam tak jelas.
