28

3.5K 251 27
                                    

Shania dan papanya aka Gery tengah bermalas malasan menyantap sarapannya lebih tepatnya sarapan yang terlalu ke siang karna waktu menunjuk pukul 09:00.  Rumah Gracia terasa sepi hanya suara sendok yang bertubrukan dengan piring dan dua orang yang tengah mengadu antara sendok dan garpu pun sama sama diam menikmati suara nyaring itu.

Tak butuh waktu lama hingga suara ponsel menyadarkan keduaanya.

Dret...dret..dret..

"Pa, hp papa bunyi itu.'
Ujar Shania.

"Oh....ya hallo ?.'

"....."

"Iya betul, ada apa ya mbak...??.'

"....."

"Apa ?!.'

Shania ikut kaget, dia pun ikut berdiri seperti sang papa.

"Baiklah, saya akan segera kesana. Iya iya.. terimakasih.'

Tut tut tut.

Papa Gracia aka Gery langsung memasukan hpnya ke dalam saku.

"Pa, telfone dari siapa ?.' tanya Shania penasaran.

"Rumah sakit ci, mama kamu, adik kamu dan Juli kecelakaan dan kondisi mereka parah, kita harus ke bandung sekarang !.'

Tanpa menunggu respon Shania, Gery langsung asal menyambar kunci mobil dan bergegas pergi.

"Pa!! Shania ikut !!.

Shania harus sedikit berlari karna tertinggal jauh  dari papa nya.

Brug.

"Pa, kok mama sama adek bisa kecelakaan sih ?'
Tanya shania setelah menutup pintu mobil dengan keras.

"Papa ngak tahu ci, suster cuma kabarin kalau mama sama adek di rawat dan kondisinya lumayan serius.'

"Ya tuhan...tuhan lindungi mama dan kedua adikku.'

"Cici jangan berisik ya ? Papa mau fokus bawa mobil.'

Shania pun langsung mengangguk paham.

....

12 :00 di rumah sakit, Shani baru saja keluar dari mobilnya dan akan menuju lift menuju ruang rawat papanya di lantai lima. Namun matanya menangkap beberapa suster yang sepertinya tengah di sibukan dengan acara mondar mandir di depan ruang ugd, Shani binggung, kok ugdnya rame banget?. Tanya Shani dalam hati.

Lalu banyak ibu ibu yang melewatinya sambil bergosip ria.

"Eh, kasihan yak anak kecil tadi.' ucap salah satu ibu ibu.

"Iya, mana yang satu matanya eta berdarah darah gitu. Ngeri ai mah deh kalau sampai buta.'

"Semoga aja eta mereka bertiga selamat ya ?.'

"Amin ..'

Segerombolan ibu ibu itu sudah melewati shani.

Deg. Bertiga ??.

Shani masih saja mematung di tempat.
Memikirkan baik baik apa yang ibu ibu itu bicarakan. Itu membuat shani jadi penasaran. Dengan langkah pelan shani menghampiri ruang ugd tersebut yang masih ramai oleh beberapa perawat.

Brugg.

"Aduh..!!' teriak shani dan seseorang yang sudah menubruknya.

"Ahhh maaf maaf.' ucap seseorang itu yang masih menunduk.

Shani seperti mengenali nya namun gadis itu masih menunduk meminta maaf padanya.

"Ci, kamuu ngak apa apa ??!.' ucap seseorang di belakang gadis penubruk shani.

CERITA KITA BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang