Kota dewata penuh pesona. Kota yang menarik dua sejoli untuk datang dan memilih menetap di kota dengan sejuta pariwisata itu sejak mereka resmi menikah. Di kota itu pula mereka menemukan dua malaikat kecil yang semakin melengkapi keluarga bahagia Shani dan Gracia.
Sore hari yang nyaman, Shani tengah menemani dua putrinya berenang di kolam renang belakang rumahnya. Senyum bahagia tak lepas dari bibir Shani tak kala melihat pertengkaran kecil dari Celline dan Eve. Meski begitu dua anak manis itu tetap giat berlatih berenang. Eve yang memang hobi berenang nampak lebih bisa di banding Celline. Eve bahkan yang mengajari teknik berenang ala ala anak kecil. Shani tak berhenti bersyukur pada sang pencipta dengan hadirnya dua malaikat dalam kehidupannya bersama Gracia. Hidupnya menjadi lebih berwarna sejak kehadiran Celline dan Eve yang berbeda sifat namun saling melengkapi satu sama lain.
Sore ini Gracia memang tengah pergi keluar rumah sejak siang, karna weekend jadi sudah jadi tugas Shani seharian bersama dua putrinya sedangkan Gracia bebas mau kemana dan tujuan kali ini adalah salon, supermarket dan berakhir di butik.
Sebenarnya Gracia juga ingin mengajak dua putri nya dan Shani untuk jalan jalan. Namun karna Shani sedang flu jadi keinginan itu ia urungkan. Dia juga meminta dua putri kecilnya untuk tetap di rumah menemani Shani. Jika kepentingan itu juga bisa di tunda juga Gracia akan menundannya dan memilih tetap di rumah, tapi dia sudah ada janji pada karyawan yang bekerja di setiap gerai usahanya. Yaps, salon kecantikan, supermarket dan butik adalah hasil dari ketekunan Gracia dan Shani setelah menikah.
Sejak menikah tekad keduannya adalah membangun usaha kecil yang langsung menguntungkan seperti berbisnis. Meski masih kecil kecilan tapi sudah membuat Gracia dan Shani senang dengan usaha kecilnya.
...
"Cici!!!!! kan udah aku bilang goyangin kakinya, jangan cuma diem !!!.'
Teriak Eve kepada Celline yang masih kesusahan untuk berenang.Shani tersadar dari lamunannya lalu tertawa kecil melihat raut kekesalan dari Eve yang nampak sudah kelelahan mengajari Celline itu.
"Kan takut tenggelam de, ajalinnya jangan setengah dong kan aku jadi ngak binggung.' protes Celine.
"Udah udah jangan berantem deh, mending berenangnya udahin dulu, nanti kalau mami pulang mamah bisa kena marah karna udah izinin kalian berenang sore sore, pliss bantu mamah untuk terhindar dari amukan mami kalian ya ??.'
Shani nampak bersungguh sungguh memohon pada dua putrinya yang kini memasang raut wajah yang berbeda. Eve dengan wajah kesalnya dan Celline dengan wajah bete nya, keduannya masih nampak berfikir.
"Haschhhimmm!!! Hacimmm!!! Hacimmmmm!!.
Melihat mamah mereka bersin bersin kedua anak kecil itu serempak menghela nafas.
"De udahan yuk ?.' ajak Celline.
"Iya deh ...yuk ci ..' Eve dan Celline naik kepinggir kolam tempat dimana Shani berdiri.
"Terima kasih udah bantu mamah selamat dari amukan mami, sekarang kalian bilas di kamar mandi ya ? Dan ini handuk kalian.'
Shani memberikan dua handuk kecil pada dua putrinya.
"Hacimmmm!!! Hacimmmmm!! Hacimmmm.'
Shani mengusap hidungnya yang sudah berwarna merah itu.
"Baju kalian ada di atas ranjang udah mamah abilin juga, gih masuk kamar dan bilas pakai air hangat ya ?.'
"Iya mah ...yuk ci ?.'
Celline hanya membuntuti Eve masuk kedalam kamar lalu menuju kamar mandi.
"Hacimmmm!!! Hacimmmmmm!!! Hacimmm!!.'
"Tuh kan masih bersin bersin.' ucap seseorang dari belakang Shani.
