Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca, vote dan koment di cerita saya ini.
Terimakasih banyak untuk dukungan kalian selama hampir 32 part yang ada.
Say tahu banyak salah di dalam ff ini, banyak kekurangan dan banyak ngak ngefellnya.
Saya hanya mementingkan cepet updet tanpa harus pikir panjang bagus atau tidak, typo atau ngak dlll. Meski setiap part yang saya buat murni iklhas dan tulus buat nya.
Saya hanya ingin mencurahkan apa yang pernah tertunda dulu soal buat ff tentang GreShan dan alhamdulilah udah kesampaian dan responnya juga bagus, jadi senang.
Saya memang tidak pandai dalam hal ini tapi selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Jadi maklumin saja karna selama ini setiap part yang saya update tidak pernah bagus dan berfaedah, kadang saya sempet mau berhenti di tengah jalan karna kurang ide, tapi suntikan dukungan kalian selalu membangkitkan semangatku.
Maka dari itu cerita dari challenge kelar dalam waktu dekat, itu berkat kalian...
Part terakhir epilog kan / prolog saya kurang tahu ketiknya salah atau benar, intinya akhir dari kisah,
Cerita kita berdua
Sekian dari saya, banyak terimakasih untuk kalian,
Terimakasih banyak !!!!!!!
Php ya ??? Hahaaha ha ha ....mohon maaf untuk itu....
☺😊😀😁😂😃😄😅😆😇😉😮😛😜😝😋😗😙😘😚😎😏😫🙋🙌🙆🙇🙏💞💞👍👍✋✋✋💟💟💕💕.....
"Sayang ?.' panggil seseorang yang tengah duduk bersandar di bahu seseorang lainnya.
"Hem ?.'
"Apa akan selamanya kita kayak gini ?.' tanya Gracia, gadis atau lebih tepatnya ibu dari dua anak itu kepada Shani yang melamun sejak tadi.
"Pasti, kan kita sudah janji akan sehidup semati bukan ?.' tanya Shani, Gracia mengangguk.
"Gimana kalau Eve dan lin lin besar nanti akan membenci kita ? Mereka pasti akan mandang kita aneh.' Gracia mulai terisak dengan tenang Shani merangkul Gracia dengan tangan kirinya, tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap pipi Gracia.
"Saat mereka besar nanti, mereka akan tahu betapa cinta itu bisa di rasakan oleh siapa aja ngak mandang jenis dan mereka akan menerima kita.'
"Tapi apa mungkin jika mereka besar masih mau menganggap kita orang tuannya Shan ? aku takut kehilangan mereka.'
Shani memeluk Gracia.
"Aku yakin mereka ngak akan tinggalin kita. Mereka anak yang baik Gre, untuk kedepan jangan kamu fikirin sekarang. Yang terpenting perjalanan ke depannya, kita harus didik mereka supaya mereka jadi anak yang baik. Karna anak yang baik pasti tidak pernah lupa siapa yang sudah membesarkannya.'
Gracia semakin erat memeluk Shani.
"Aku beruntung punya kamu, tujuan hidupku jelas sekarang yaitu untuk kamu dan anak kita.'
"Kamu jangan takut, kita akan bersama sama selamanya dengan mereka. Kita akan menemani Eve dan lin lin dari sekolah, kuliah, remaja dan dewasa. Kita juga akan menimang cucu dari anak kita nanti. Kita akan jadi nenek yang paling bahagia.'
Gracia mendongak melihat wajah sang istri.
"Kamu ngayal nya jauh baget deh, Eve dan lin lin masih empat tahun, Shani.'
Gracia melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air matanya. Shani paling bisa merusak suasana.
"Yaa kan menatap masa depan, kamu mah gitu.'
