6-Curahan hati

2.3K 183 17
                                    

Selamat membaca!!!
Jangan lupa vote and comment ya..

Langit menampakkan kesedihannya lewat awan hitam. Perlahan suara rintikkan hujan terdengar, dikala fajar menunjukkan diri.

Gue dari tadi hanya melihat deras nya air hujan, berharap Anjas emang benar-benar datang menjemput gue.

Terdengar suara klakson mobil berwarna hitam tepat berada didepan rumah gue.

"April cepat masuk," suara disebrang sana

Karena rasa penasaran, akhirnya gue langsung menghampirinya.

"Ohh, ternyata mobil itu milik Anjas",
gumam gue setelah mengetahui siapa yang ada didalam mobil itu.

"Lo kok gak pamitan sama kedua orang tua lo?" tanyanya saat gue masuk ke dalam mobil.

"Udah tadi, saat masih didalam,"  jawab gue.

"Loh kok duduk dibelakang sih? Gue bukan supir lo ya! Ancam nya.

"Ya terserah gue lah, males duduk berdua didepan sama lo", balas gue gak kalah terima.

"Cewek itu keras ego nya tapi lembut hati nya,"  katanya sambil tersenyum sendiri dengan suara pelan namun masih terdengar.

"Cowok juga tegas tampangnya doang, kalo dalamnya beuhh sekali nya dicoba pasti sakit,"  kata gue penuh keyakinan.

"Maksudnya?" tanyanya.

"Ck, gitu aja kurang peka.Nih ya, cowok itu luarnya doang kayak orang yang kalem, tenang, bijaksana. Tapi, pas lebih mengenali sifat yang aslinya pasti manja, dan suka mainin perasaan cewek," kata gue panjang lebar.

"Itu sih cowok kupu-kupu," balasnya.

"Artinya?" tanya gue.

"Cowok kupu-kupu itu cowok yang Keras lUarnya dalamnya Cupu,"  jawabnya.

"Ohh, kirain si cowok kupu-kupu siang, hahaha," kata gue sambil tertawa.

"Coba lagi,"  jawabnya datar dengan wajah tanpa ekspresi dan gak ada niatan untuk tersenyum sedikitpun sambil melajukan mobilnya.

🐼 🐼 🐼

Sengaja gue memejamkan mata meski hati terus berkata,

Berkata menyebut satu nama,

Nama itu sering disebut ketika suasana apes kentara,

Yaitu....

Anjay:(

Ups salah, maksudnya.....

Anjas

Entah mengapa, akhir-akhir ini gue sering memikirkan Anjas? Padahal tiap hari ketemu, pulang dan pergi ke sekolah bareng.

Jika ini yang dinamakan cinta, lantas kemanakah gue harus membawa cinta ini pergi?

Ketika hati terbuka dengan apa yang diinginkan logika, belum tentu hati bisa menerima. Bisa saja, itu hanya sebuah imajinasi yang berkembang jadi mimpi dan sudah nyata ketika untuk disadari.

Gue memang seseorang yang belum pernah merasakan bagaimana senangnya ketika dua insan saling mencintai.

Tetapi, gue hanya ingin merasakan bagaimana proses cinta itu ada.

Mungkin bisa disebut saling mempunyai rasa namun enggan untuk mengungkap sebuah fakta?

Entahlah, gue hanya bisa berdoa untuk bisa dijauhkan dari kesesatan cinta.

Jatuh cinta bukanlah sebuah keputusan yang kita ambil satu kali, melainkan berkali-kali.

Karena tidak ada orang yang lebih rugi di dunia ini, terkecuali jika ada seseorang yang berharap kepada selain Allah.

"Woii," tiba-tiba ada sebuah telapak tangan yang menghalangi muka gue dengan jari jemari yang besar dan bau asem.

Alhasil, gue terperanjat kaget dan berhasil kembali sadar dari lamunan gue yang unfaedah itu.

"Singkirin tangan lo, bau asem!" perintah gue.

"Kalo gak mau gimana?" tanya Anjas.

"Gue gigit tangan lo!" ucap gue dengan menekankan setiap katanya.

"Mendingan di gigit sama lo, daripada harus liat lo bengong. Keliatan banget tau gak ogeb nya," ucap Anjas sambil tertawa.

"Dasar lo nyebelin!" kata gue sambil menahan amarah yang memuncak.

"Gapapa, yang penting ngangenin,"  kata Anjas sambil julurin lidah nya.

"Pengen nangis," rengek gue karena gak tahan dengan tingkahnya Anjas

"Aku pengen peluk," kata Anjas dengan nada yang dimanja-manjain sambil memajukan kedua tangannya lebih mendekat ke arah gue.

"Awas lo, jauh-jauh!" perintah gue sambil nyingkirin tangan Anjas dan langsung berlari jauhin makhluk yang mirip setan itu,eh.

Makasih yang udah baca cerita iniii
Jangan lupa vote and comment ya!!!

Salam cinta

Nuriaprilia23

Sengklek BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang