25-dipeluk

1.1K 73 0
                                    

Selamat membaca!!!
Jangan lupa vote and comment

Hari Rabu ini, gue kembali masuk sekolah. Pasalnya, sejak beberapa hari yang lalu gue gak masuk sekolah karena harus menjalani rawat inap di rumah sakit, dan sekarang setelah lumayan agak sembuh, gue harus semangat sekolah karena gak mau terlalu banyak ketinggalan pelajaran.

"Pa!" Panggil gue.

"Iya sayang, ada apa?" Tanya papa.

"Kalau papa pulang kerja, bawain April keju yang banyak ya!" Ucap gue sambil merajuk.

"Lah? Kan di mall sekitar sini juga ada. Masa iya papa harus beli di luar," balas papa menolak secara halus.

"Yaudah kalau gak mau!" Ucapku ngambek.

"Iya deh papa belikan," balas papa mengalah.

"Makasih papa!"

"Eitss, tapi ada syaratnya," ucap papa.

"Apa tuh?"

"Kamu harus jaga diri baik-baik di sini, dan jangan lupa harus sarapan pagi serta minum obatnya! Sanggup gak?" Tanya papa merasa kurang yakin.

"Iya pa, siap!" Ucapku meyakinkan.

"Satu dua tiga empat, ayo kita berangkat!" Lanjut gue sudah berdiri tegap.

"Wajah cantik pipi lucu, lebih baik pamit dulu!" Ucap papa membalas pantun absurd gue.

"Papa berangkat dulu ya ma, hati-hati di rumah," pamit papa sebelum meninggalkan mama.

"April sama papa pamit dulu ya ma, assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam!"

Beruntungnya, hari ini gue diantar ke sekolah oleh papa. Walaupun hari besok harus di antar jemput kembali oleh Pak Joni, dikarenakan papa akan kembali ke luar kota untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Tak sampai sepuluh menit, gue dan papa pun tiba di sekolah.

"Sana masuk!" Perintah papa.

"Ngusir deh, baru aja sampai," gerutu gue.

"Bukannya gitu, nanti keburu bel," balas papa.

"Tapi kan April masih kangen papa," ucap gue mulai berkaca-kaca.

"Papa juga masih kangen, tapi ya mau bagaimana lagi kalau meetingnya harus di luar kota. Lagian kalau papa minta, papa ingin terus berada di samping kamu dan mama mu," ucap papa langsung memeluk gue.

"Sudah sana masuk! Ntar kesiangan," omel papa yang langsung melepas pelukannya.

"Ish papa, gak ngerti suasana banget," gerutu gue sambil keluar dari mobil.

"Hati-hati dijalan pa!" Pamitku dengan melambaikan tangan ke kiri dan kanan.

"Iya, kamu juga. Bye cintaku!" Ucap papa yang langsung pergi dari tempatnya.

"Andai saja papa selalu kumpul bareng gue dan mama, pasti keadaan rumah selalu ramai," gumam gue pelan.

"Hai Pril!" Teriak Anjas dari arah parkiran motor.

Anjas langsung lari menghampiri gue.

"Nah gitu dong!" Ucapnya tiba-tiba.

Sengklek BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang