Part 45

8.2K 904 105
                                    

Kalo misalnya ini cerita sampe 100 part bosen ga? Wkw

🌿

(Namakamu) tersenyum saat terbangun, ia melihat Iqbaal yang tertidur dengan Lizam di atasnya dan juga ia seperti memeluk Bryna yang tertidur di sampingnya dengan tangan kiri dan tangan kanannya dipergunakan untuk menjaga Lizam agar tidak terjatuh

"Iqbaal bangun dulu yuk aku mau jemur Lizam sama Bryna kata bunda setiap pagi harus kena matahari" ucap (namakamu) membangunkan Iqbaal

(Namakamu) membawa Lizam kedalam gendongannya. Iqbaal langsung membuka matanya kaget

"huh sayang aku kira Lizam jatoh" ucap Iqbaal lalu bernafas lega

(Namakamu) terkekeh, "kamu pegel tau semaleman tidur nya kayak gitu"

Iqbaal mengubah posisinya menjadi duduk, "gak papa, eh iya tadi kamu bilang apa? Aku masih gamudeng masih ngantuk soalnya"

"Kata Bunda Lizam sama Bryna disuruh di jemur biar kena sinar matahari pagi" ucap (namakamu)

"baju kali ah dijemur" kekeh Iqbaal

"Ih kamu mah. tolongin aku ya taro kasur kecilnya Lizam sama Bryna di halaman belakang deket kolam renang, jemur nya di situ aja" ucap (namakamu)

"Siap Bunda" Iqbaal bangkit mencium sekilas bibir (namakamu) dan pergi ke kamar Lizam Bryna untuk mengambil kasur kecil mereka

"Hati-hati Baal jangan lari-larian" ucap (namakamu), (namakamu) membuka baju Lizam dengan hati-hati karena Lizam masih tertidur

(Namakamu) berganti membuka baju Bryna namun baru akan di buka Bryna sudah menangis. (Namakamu) kembali menggendong Bryna

"Cup..cup sayang, Bryna cantik gaboleh nangis ya nak. Nanti kita berjemur kayak di pantai" ucap (namakamu) sambil menenangkan Bryna ia menutup tubuh Lizam yang sudah telanjang dengan kain agar Lizam tidak merasa kedinginan

"Bunda udah siap tu kasur nya... Eh Bryna kenapa?" Ucap Iqbaal yang sudah kembali memasuki kamar langsung menghampiri (namakamu) yang sedang menggendong Bryna

"Biasa mau dibuka bajunya malah nangis" kekeh (namakamu)

"Sini Bryna ayah gendong Bunda gendong Lizam yuk ke belakang" ucap Iqbaal mengambil alih Bryna dari gendongan (namakamu) lalu (namakamu) menggendong Lizam dan mereka berjalan menuju halaman belakang

🌿

"Sayang temggorokkan aku gak enak deh, ini kayaknya mau pilek juga" ucap Iqbaal

"Minum obat sana, nanti selama dirumah pake masker ya Baal takut nular sama Lizam sama Bryna" ucap (namakamu)

"Obatnya dimana Bund, Ayah gatau" ucap Iqbaal
"Coba kamu cari kotak obat di laci bawah tv" suruh (namakamu)

"Kamu aja yang nyari aku gatau" rengek Iqbaal

"Terus ini Lizam sama Bryna gimana?" Tanya (namakamu) yang sedang menjaga Lizam dan Bryna yang sedang tidur di atas kasur

"Ya akulah yang jagain" ucap Iqbaal
"Yaudah aku cariin, kamu jagain ya. Awas loh gaboleh di cium kamu lagi sakit" ucap (namakamu)

"Iya engga Bunda" ucap Iqbaal lalu (namakamu) mencari obat untuk Iqbaal

Tak lama (namakamu) menemukan obat yang dibutuhkan, "nih obatnya minumnya di atas nakas" (namakamu) menyerahkan sebutir obat

"Kamu sih makannya gak sehat jadi sakit kan" omel (namakamu)

"Ayah udah makan sehat Bund, mungkin karena cuaca nya yang lagi labil aja kali" ucap Iqbaal

"Makan sehat apaan? Kemarin juga kamu minum soda 4 kali dalam sehari" sindir (namakamu)

Iqbaal mengerucutkan bibirnya, "kan jarang-jarang bund"

"Kamu kan tau kalo kamu minum soda kebanyakan terus makan makanannya yang gak sehat pasti langsung sakit. Kan udah sering kayak gitu tapi tetep aja kamu lakuin" omel (namakamu)

"Kemarin ayah dikasih bund sama Bastian" ucap Iqbaal sambil menunduk

"Harusnya kamu nolak, aku kayak gini karena aku sayang sama kamu, aku peduli sama kamu. Nanti kalo tiba-tiba kamu demam gimana? Aku jadi ngurus 3 bayi dong" ucap (namakamu)

"Yaudah iya minta maaf" ucap Iqbaal masih menunduk ia seperti seorang anak yang sedang dimarahi ibunya karena ketahuan berbuat nakal

"Maaf terus tapi kalo ada soda tetep di minum" ucap (namakamu)

"Iya engga ini yang terakhir dehh, maaf ya bund" rengek Iqbaal

"Iya, kamu tidur juga sana badan kamu anget" ucap (namakamu) memegang dahi Iqbaal

Iqbaal menggeleng, "terus nanti kamu sama siapa kalo aku tidur? Lizam sama Bryna tidur, masa kamu sendirian"

"Aku mau masak Baal, udah kamu tidur aja bareng Lizam sama Bryna" ucap (namakamu)

"Nanti bunda sama mama kesini sama yang lain juga, masa aku nya tidur?" Ucap Iqbaal

"Ya nanti kan aku bisa bangunin kamu. Nurut aja kenapa si Baal?" Ucap (namakamu) diakhiri sedikit bentakan di akhir kalimat

Iqbaal kembali ciut, "yaudah iya aku tidur, kamu jangan capek-capek ya"

(Namakamu) mengangguk lalu mengelus rambut Iqbaal, "kamu mau aku masakin apa?"

"Apa aja asal harus ada sayurnya! Kamu harus banyak makan sayur kata bunda bisa bikin ASI kamu lancar" ucap Iqbaal semangat

"Oke aku masak yang ada sayurnya, sana kamu tidur" ucap (namakamu)

"Cium dulu" ucap Iqbaal menujuk pipinya
"Dih gamau ah" tolak (namakamu)
"Cium ayah dulu bunda biar ayah tidurnya nyenyak" ucap Iqbaal

Cup

(Namakamu) mencium pipi Iqbaal, "dah sana kamu tidur, Lizam sama Bryna deketin ke kamu jangan sampe jatoh ya Baal"

"Siap Buna, masaknya yang enak ya Bund" ucap Iqbaal dibalas anggukn (namakamu) dan setelah itu (namakamu) pergi

Iqbaal mendekatkan Lizam dan Bryna ke arahnya

"Anak siapa si ini cakep amat"

🌿

[7] Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang