(Namakamu) selesai melakukan kemoterapi pertamanya setelah beristirahat selama 2 jam setelah kemoterapi di rumah sakit ia dibolehkan pulang
Iqbaal merengkuh (namakamu) saat mereka akan menaiki lift menuju apartment, di dalam lift Iqbaal mengelus lengan (namakamu) dan sesekali mengecup puncak kepala (namakamu)
Mereka sudah sampai di kamar apartment dan terlihat Mama, Papa dan juga Azka sedang bermain bersama Lizam dan Bryna
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
(Namakamu) dan Iqbaal ikut bergabung dengan mereka
"Gimana kemoterapi pertamanya?" tanya Papa
"Allhamdulillah Pa lancar" jawab (namakamu)
"Tapi (namakamu) jadi cepet cape, masa naik lift dari bawah ke sini aja capek padahal naik lift" keluh (namakamu)
Mama menatap (namakamu) sedih begitu juga Azka yang sudah ingin menangis Papa tersenyum dan Iqbaal mengelus rambut (namakamu) halus
"Itu emang efek samping dari kemoterapi. Kalo gitu kamu gak boleh kecapean ya" ucap Mama
"Iya Ma, tapi sekarang aku mau main sama Lizam sama Bryna dulu ya sebentar" ucap (namakamu)
"Mainnya di kamar aja sana, Zka bawa Lizam sama Bryna sana Iqbaal bantu (namakamu) ke kamar" ucap Papa
"Sinii Ijam sama Nana om gendong, mainnya di kamar ya sama Nda sama Ayah" ucap Azka lalu mengangkat kedua ponakannya itu membawanya ke dalam kamar Iqbaal dan (namakamu)
Iqbaal membantu (namakamu) untuk berdiri, "Ma, Pa ke kamar dulu ya" ucap (namakamu) dan Iqbaal
"Iya, (namakamu) istirahat ya" ucap Mama dibalas anggukkan lalu mereka berjalan ke kamar
"Nah Nda sama Ayah udah ada, Om pergi dulu ya dadah Ijam dadah Nana" ucap Azka saat melihat Iqbaal dan (namakamu) sudah berada di kamar
"Makasih ya Zka" ucap Iqbaal
"Iya santai aja Bang. Mba jangan lupa istirahat" ucap Azka saat ingin keluar dari kamar Iqbaal dan (namakamu)
"Iya Zka" jawab (namakamu) dan setelah itu Azka keluar dari kamar mereka
"Kamu tiduran aja dulu di kasur, jangan capek-capek" ucap Iqbaal lalu membawa (namakamu) ke kasur dan membaringkan (namakamu)
"Kamu pulang kapan?" tanya (namakamu)
"Lusa aku udah balik ke Jakarta, kamu gapapa kan aku tinggal?" tanya Iqbaal
"Gapapa disini ada Mama sama Papa sama Azka juga, nanti titip Acel ya" ucap (namakamu)
"Iya sayang tenang aja. Tapi nanti operasi pertama kamu aku bakal balik ke sini lagi" ucap Iqbaal sambil membawa Lizam dan Bryna ke pangkuannya dan ia duduk di samping (namakamu)
"Gapapa kalo kamu sibuk di Jakarta biar aku disini sama Mama Papa aja" ucap (namakamu)
"Engga ko aku bakal luangin waktu aku sebanyak mungkin untuk kamu" ucap Iqbaal dan (namakamu) hanya mengangguk
"Nanti kalo Ayah gak disini kamu jagain Bunda ya nak, jangan buat Nda capek ya sayang nanti Ayah sering-sering video call sama kalian" ucap Iqbaal pada Lizam dan Bryna yang duduk di atas kasur di tengah-tengah mereka
"Cu.. Cu... Cuu" hanya itu yang bisa Bryna dan Lizam lakukan dan itu membuat kedua orang tuanya gemas
"Rumah jangan di tinggalin ya Baal kamu suruh Gio sama yang lainnya nginep aja temenin kamu" ucap (namakamu)
"Iya aku bakal tidur di rumah ko tapi nanti juga sering ke rumah Bunda atau rumah Mama" ucap Iqbaal
"Maaf ya kalo aku jadinya ngerepotin kamu" ucap (namakamu)
"Ngerepotin apa? Ini emang tugas aku buat ngejaga kamu, ngejaga Lizam sama Bryna ini tugas aku sebagai kepala keluarga. Kamu jangan pernah ngomong gitu lagi" ucap Iqbaal
"Dan seharusnya aku juga yang minta maaf sama kamu, aku udah nyiptain banyak luka di hati kamu, dan aku banyak bohong sama kamu. Kamu pantes buat pergi dari aku tapi aku terlalu egois untuk melepas kamu dari hidup aku. Aku masih mau kamu ada di samping aku, ada di setiap aku bangun pagi, kita liat perkembangan Lizam dan Bryna sama-sama, maaf aku terlalu egois tapi aku masih ingin kamu sepenuhnya" jelas Iqbaal sambil menatap (namakamu)
"Aku bisa aja pergi ninggalin kamu tapi hati aku bilang kalo aku masih harus tetep ada di samping kamu, nemenin kamu, habisin waktu tua kita sama-sama. Aku mau pergi dari kamu tapi aku gak bisa hati aku udah sepenuhnya buat kamu, dan aku juga gak bisa ngelepas tanggung jawab aku sebagai ibu dari Lizam dan Bryna. Salah satu alasan aku mau kasih kamu kesempatan kedua karena Lizam dan Bryna, aku gak mau ngeliat mereka besar tanpa bimbingan dari kedua orang tuanya, aku gak mau mereka sakit batin saat masih kecil, aku mau masa kecil mereka bahagia walaupun aku harus ngerasain sakit hati" ucap (namakamu) yang sudah membendung air matanya
"Dan aku bakal bertahan buat kalian" lanjut (namakamu) dan setelah itu air matanya terjatuh
Iqbaal membawa ketiga orang yang ia sayang itu kedalam pelukkannya dan menumpahkan tangis haru itu
"Makasih udah mau bertahan dan berjuang buat aku, buat Lizam dan Bryna. We love u Nda" bisik Iqbaal
🌿
(Namakamu) memuntahkan isi perutnya ke washtafel kamar mandi jam menunjukkan pukul 2 dini hari waktu setempat
(Namakamu) memegangi perutnya sambil berjalan ke arah kasur Iqbaal yang sedikit terusik karena mendengar suara (namakamu) memuntahkan isi perutnya tadi
"Nda.. Kamu kenapa?" Iqbaal yang masih mengantuk langsung terbelak saat melihat (namakamu) yang berdiri memegangi gagang pintu kamar mandi dengan satu tangannya memegangi perut nya
"Nda kamu kenapa?" Iqbaal menghampiri (namakamu) lalu kembali membaringkan tubuh (namakamu) di atas kasur
"Kenapa?" tanya Iqbaal dengan nada khawatir
"Mual Baal" jawab (namakamu)
"Ini efek dari kemoterapi ya?" tanya Iqbaal sambil mengelus rambut (namakamu) dan menatap istrinya sendu
(Namakamu) mengangguk lemas, "ini cuma efek kemo aku udah gapapa, kita tidur lagi ya" ucap (namakamu)
"Kalo mualagi kamu bangunin aku aja, jangan sendirian kayak tadi kalo kamu kenapa-napa gimana?" ucap Iqbaal dengan nada khawatir
(Namakamu) mengangguk sambil tersenyum, "kamu tidur lagi, besok kita kan main sama Lizam sama Bryna"
Iqbaal menggeleng, "jangan besok kamu baru selesai kemo sayang"
"Terus kapan? Lusa kamu udah ke Jakarta" ucap (namakamu)
"Sebelum aku pulang kita main dulu besok kamu istirahat. Oke?" ucap Iqbaal dan akhirnya (namakamu) menyetujuinya
"Bobo ya Baal" suruh (namakamu) dan akhirnya Iqbaal kembali membaringkan tubuhnya di samping (namakamu) lalu memeluk tubuh istrinya agar terasa hangat
"I love u Nda"
🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Teman Hidup
FanfictionBeberapa chapter aing private kalo mau baca harus follow aing dulu ehe. Trims;)