Iqbaal sedang bermain bersama Lizam dan Bryna di kamar dan (namakamu) sedang menyisir rambutnya di meja rias
(Namakamu) memang mencoba memaafkan Iqbaal namun ia lebih banyak diam dan enggan berlama-lama dengan Iqbaal dan Iqbaal memaklumi sifat (namakamu) sekarang
"Yah... Yah... Yah" Bryna yang ada di pangkuan Iqbaal menepuk-nepuk perut Iqbaal sambil mengeluarkan suara yang artinya ia memanggil Iqbaal dengan sebutan Ayah
"SAYANGG BRYNA PANGGIL AKU AYAH" pekik Iqbaal senang dan hanya di balas senyuman bahagia juga oleh (namakamu)
Iqbaal memeluki tubuh Bryna dengan gemas, "Bryna pinter ya udah bisa panggil Ayah, gemesss"
"Bu.. Bu.. Bu" sekarang giliran Lizam yang menunjukkan aksinya ia mulai bisa memanggil Bunda
"BUNN DIA PANGIL KAMU BUBU" pekik Iqbaal lagi dan akhirnya (namakamu) menghampiri mereka memangku Lizam
"Kenapa panggil Bunda nak? Ijam haus ya?" ucap (namakamu)
"Bu.. Bu.. Bu" Lizam tertawa sambil bertepuk tangan
"Sama Ayah dulu Bunda mau ambil susunya ya" (namakamu) meletakkan Lizam pada Iqbaal lalu berjalan ke kulkas untuk mengambil ASI nya yang sudah ia letakkan di dalam botol lalu memberikannya pada Lizam
"Kamu udah makan?" tanya Iqbaal dan hanya dibalas anggukkan oleh (namakamu)
"Maaf karena aku enggak bisa ngelepasin kamu walaupun aku tau apa yang udah aku lakuin ke kamu. Maaf, karena aku masih ingin peluk kamu dengan sepenuh hati" ucap Iqbaal dengan menatap (namakamu) dalam
"Aku gak mau bahas ini" ucap (namakamu)
Iqbaal mengangguk mengerti, "maaf"
"Yah.. Yah" ucap Bryna
"Apa sayang? Mau main ya? Yuk kita keluar" ajak Iqbaal dengan senyum yang mengembang
"Aku ajak Bryna main dulu" ucap Iqbaal pada (namakamu)
(Namakamu) mengangguk lalu Iqbaal keluar dari kamar dan (namakamu) kembali meneteskan air matanya
🌿
Karena kau sudah menggenggam tangan ini, jangan lepaskan. Karena aku juga tidak ingin melepaskannya.
- (namakamu)
🌿
Hari ini adalah jadwal pertama (namakamu) memeriksa keadaannya di rumah sakit Mount Elizabeth dengan Iqbaal yang menemaninya
"Hari ini kamu kemoterapi ya?" tanya Iqbaal
(Namakamu) mengangguk, "doain ya ini kemoterapi pertama aku"
Iqbaal tersenyum ia senang (namakamu) mau mengobrol panjang dengannya lagi
"Pasti aku doain kamu, kamu juga harus semangat ya" ucap Iqbaal
(Namakamu) mengangguk, "aku mau video call sama Salsha, boleh ya?"
"Boleh dong. Pake hp aku aja" ucap Iqbaal ia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungkan dengan Salsha
Panggilan vidio sudah tersambung dan nampaklah wajah Salsha dan juga Laras
"Haii" sapa (namakamu) dengan girang
"(Namakamu)!!!"
Suara pekikkan Salsha dan Laras terdengar membuat (namakamu) tertawa dan Iqbaal tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Teman Hidup
FanfictionBeberapa chapter aing private kalo mau baca harus follow aing dulu ehe. Trims;)