(Namakamu) memandang ke arah luar jendela apartment yang akan ia tempati selama 2 tahun kedepan di Singapura
(Namakamu) sedang memikirkan Iqbaal sekarang, ia memikirkan rumah tangga nya yang sedang tidak baik dengan pria itu ia tidak percaya kalau Iqbaal tega menduakannya
(Namakamu) kembali meneteskan air matanya saat mengingat ucapan Iqbaal yang mengakui kalau dirinya punya hubungan dengan Zidny hati nya sudah hancur dan mungkin sudah tidak bisa kembali seperti semula
"Mba, makan dulu yuk" ucap Azka menepuk lembut bahu (namakamu)
(Namakamu) menghapus air matanya lalu menengok ke arah Azka, "iya Zka"
"Mba jangan nangis terus, sekarang yang harus Mba pikirin kesehatan Mba urusan Bang Iqbaal bisa kita selesai baik-baik" ucap Azka
"Gue gak nangis ko Zka" elak (namakamu)
"Gausah boong Mba, muke lu gacocok" ucap Azka mencoba mengubah suasana
"Songong lo ya" kekeh (namakamu)
"Yaudah ayo makan ah Mama udah masak" ucap Azka
"Lizam sama Bryna mana?" tanya (namakamu)
"Lagi maen sama Papa, udah yuk makan" Azka menarik lembut tangan (namakamu) ke arah ruang makan lalu mereka makan bersama
🌿
Tuhan tolong jaga dirinya disana aku disini kan menunggu hingga diriku dan dirinya indah pada waktunya
🌿
Iqbaal sedang berada di kamar nya ia sudah memutuskan hubungannya dengan Zidny dan sekarang ia akan menyusul (namakamu) dan akan menemani nya untuk beberapa hari disana
Ia sudah mencoba menghubungi (namamamu) namun tetap wanita itu belum mau berbicara dengannya dan Iqbaal memahami itu
"Iqbaal" panggil Bunda yang masuk kedalam kamar Iqbaal
"Bunda, kenapa?" tanya Iqbaal
Bunda tersenyum lalu mengelus kepala Iqbaal, "Bunda sebenernya gak nyangka kalo kamu bisa ngehianatin (namakamu) kayak gini. Tapi Bunda minta sama kamu cukup satu kali ini kamu sakitin (namakamu)"
"Iqbaal juga nyesel Bun, Iqbaal bodoh bisa terpengaruh sama Zidny padahal Iqbaal udah punya (namakamu) yang sempurna, Iqbaal takut rumah tangga Iqbaal hancur karna Iqbaal Bun" ucap Iqbaal yang sudah berada di pelukan Bunda
"Kamu udah besar dan udah bisa nyelesain masalah sendiri Baal, Bunda sama keluarga yang lain cuma bisa bantu doa. Mungkin ini balasan buat kamu karena udah menyia-nyiakan (namakamu), kalian udah lu punya Lizam dan Bryna pasti kalian bisa ngambil keputusan yang tepat" ucap Bunda sambil mengelus kepala Iqbaal
"Iqbaal takut (namakamu) gak bisa maafin Iqbaal Bun" ucap Iqbaal
"Tuhan aja maha pemaaf masa hambanya engga? Bunda tau (namakamu), dia mungkin bisa kasih kamu kesempatan lagi tapi tergantung gimana kamu menggunakan kesempatan itu. Bunda harap ini dijadiin pelajaran buat kamu Baal, jangan pernah sia-siain orang yang bener-bener sayang dan cinta sama kamu" ucap Bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Teman Hidup
FanfictionBeberapa chapter aing private kalo mau baca harus follow aing dulu ehe. Trims;)