Part 62

5.2K 752 44
                                    

(Namakamu) menatap ke arah jam, jam sudah menunjukkan 11 malam namun Iqbaal belum juga pulang ia sudah menelfon Iqbaal namun tidak diangkat oleh Iqbaal

(Namakamu) berdiri di jendela samping pintu utama rumah menunggu Iqbaal pulang

Tak lama suara mesin mobil terdengar dari halaman rumah dan dengan cepat (namakamu) melihat ke arah luar jendela ia melihat mobil Iqbaal terparkir di sana dengan cepat (namakamu) membuka pintu menghampiri Iqbaal

Iqbaal membuka pintu mobil nya dan berjalan sempoyongan ke arah (namakamu) lalu ia terjatuh di pelukkan (namakamu) untung (namakamu) bisa menjaga tubuh Iqbaal

"Iqbaal kamu kenapa?" Tanya (namakamu) panik

"Hnghh... Zid" erang Iqbaal dan itu membuat (namakamu) terdiam

'Zidny?'

"Ngh.. Baal ayo ke kamar" ucap (namakamu) lalu membawa Iqbaal masuk kedalam rumah

Iqbaal memeluk tubuh (namakamu) posesif sambil menciumi pipi lembut (namakamu), (namakamu) bisa merasakan bau alkohol dari mulut Iqbaal

"Iqbaal kamu mabuk?" Tanya (namakamu) saat mereka sudah sampai di kamar

"Nghhh.. (Namakamu) maafin aku" racau Iqbaal sambil menarik (namakamu) kedalam dekapannya dan sekarang mereka tertidur di atas ranjang

"Iqbaal!" Pekik (namakamu)

"Ssttt" Desis Iqbaal lalu mencium bibir (namakamu) lembut (namakamu) ingin menolak namun ia sudah di kurung Iqbaal dan posisi Iqbaal sudah berada di atas tubuhnya

Dan (namakamu) sudah tau apa yang akan terjadi

🌿

(Namakamu) terbangun dari tidurnya ia mendapatkan Iqbaal tertidur memeluknya dengan bertelanjang dada dan (namakamu) memakai kaos Iqbaal yang kebesaran

(Namakamu) tersenyum mengecup pipi Iqbaal singkat dan terbangun berjalan ke arah kamar kedua buah hati nya

(Namakamu) semakin mengembangkan senyumannya saat melihat kedua buah hatinya masih tertidur lelap

(Namakamu) memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu dan membuat sarapan untuk keluarga kecilnya

🌿

Iqbaal merasakan kepalanya pusing ia membuka matanya lalu ia mengambil gelas berisikan air di atas nakas dan meminumnya hingga habis

Iqbaal tersenyum saat melihat dirinya hanya menggunakan celana pendek ia ingat apa yang di lakukannya semalam dan ia juga ingat kalau ia mabuk bersama Zidny

Iqbaal kembali merasa bersalah saat ia mengingat apa yang dilakukannya bersama Zidny ia memutuskan untuk membasuh wajah nya terlebih dahulu lalu setelah itu berjalan ke kamar buah hati nya untuk mengajak mereka menghampiri (namakamu) yang pasti sedang berada di dapur

Iqbaal menuruni anak tangga sambil menggendong Lizam dan Bryna ia bisa melihat (namakamu) yang tengah sibuk memasak untuk sarapan mereka

"Pagi Bun" ucap Iqbaal yang sudah berdiri di samping (namakamu) lalu mencium sekilas pipi (namakamu)

"Shh! Kaget tau!" Pekik (namakamu) yang hampir melempar Iqbaal dengan spatulanya

Iqbaal hanya tertawa lalu meletakkan Lizam dan Bryna ke kursi mereka lalu ia juga ikut duduk di kursi meja makan

Tak lama (namakamu) juga menyelesaikan masakkannya ia meletakkannya di atas meja makan

"Hari ini Lizam sama Bryna makan bubur apa?" Tanya Iqbaal

"Buburnya pake daging sama sayuran" ucap (namakamu) lalu mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan Iqbaal

(Namakamu) menyendokkan nasi untuk Iqbaal dan setelah itu ia menyuapi Lizam dan Bryna makan

"Kamu makan sini sekalian, aku suapin" ucap Iqbaal menyodorkan sendok berisikan makanan di hadapan (namakamu) dan (namakamu) menerimanya

"Aku mau nanya sama kamu boleh?" Tanya (namakamu) sambil menyuapkan makanan ke Lizam dan Bryna

"Mau nanya apa?" Tanya Iqbaal

"Semalem kamu mabuk ya?" Tanya (namakamu) dan membuat Iqbaal diam dan setelah itu mengangguk ragu

"Sama siapa?" Tanya (namakamu) lagi

"Hnghh.. Sama Bastian" jawab Iqbaal bohong dan (namakamu) hanya mengangguk

"Kamu marah ya?" Tanya Iqbaal

(Namakamu) menggeleng, "yang penting kamu jujur sama aku"

Hati Iqbaal mencelos ia sudah banyak berbohong pada (namakamu) ia sudah banyak menyakiti wanita itu namun Iqbaal terlalu egois dia tidak ingin melepaskan wanitanya walaupun ia sudah banyak menyakitinya

"Maaf ya udah buat kamu nugguin aku semalem" ucap Iqbaal dengan nada bersalah

"Iya gapapa, udah habisin makanannya" suruh (namakamu) dan Iqbaal menurut menghabisi makanannya dan sesekali menyuapi (namakamu)

"Hari ini kamu mau pergi lagi?" Tanya (namakamu) setelah selesai menyuapi Lizam dan Bryna makan

Iqbaal menggeleng, "hari ini aku mau dirumah sama kalian"

"Loh emang kamu gaada syuting?" Tanya (namakamu)

"Gak ada, aku mau seharian sama kamu" ucap Iqbaal manja

"Dih apasih" kekeh (namakamu) lalu ia membereskan sisa-sisa makanan di atas meja makan

"Mau jalan-jalan gak?" Tanya Iqbaal

"Engga deh dirumah aja, lagian Lizam juga baru sembuh" ucap (namakamu)

"Baal ajak Lizam sama Bryna nonton kartun dulu gih aku mau beresin ini" ucap (namakamu)

"Yaudah aku tunggu di kamar ya, kamu jangan lama-lama" ucap Iqbaal ia membawa kedua buah hatinya kedalam gendongannya

"Jangan di aneh-anehin ya anaknya, awas kamu" ucap (namakamu) menatap Iqbaal

"Ih emang aku apaain, tenang aja kali Bun" kekeh Iqbaal

"Yaudah sana ke kamar" suruh (namakamu)

"Kita ke kamar dulu Bun" ucap Iqbaal lalu membawa kedua buah hati nya menuju kamar

(Namakamu) mendudukkan dirinya di kursi meja makan ia kembali merasakan sakit di bagian perutnya

"Shh.. Jangan sekarang"

🌿

[7] Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang